12

339 35 1
                                    


Sorry for typo

Happy reading

______________

Chanyeol membuka pintu kamar sang adik yang terbaring koma dengan alat alat yang menopang hidup nya .

Namjoon dan yoongi ikut masuk kedalam kamar tersebut, mereka berdua terkejut melihat Orang yang selama ini mereka rindukan terbaring koma dengan banyak alat yang menempel di tubuhnya .

" Apa ada perkembangan yang ditunjukkan oleh seokjin " tanya Chanyeol pada dokter pribadi yang menjaga seokjin selama ini .

" Iya tuan, tadi adik anda menunjukkan perkembangan yang cukup bagus. Ia menggerakkan jari tangan nya beberapa kali " Chanyeol mengembangkan senyumnya mendengar perkembangan dari seokjin

" Namjoon Itu seokjin, hampirilah ia pasti merindukanmu " sahut Chanyeol, namjoon segera menghampiri seokjin dan menggenggam tangan seokjin .

" Jin Hyung... i...ini beneran kau kan Hyung hiks...hiks...hiks..., bangun Hyung ini aku namjoon adikmu hyung hiks... Bangun Hyung aku merindukanmu Hyung " Isak Namjoon sambil menggenggam tangan seokjin .

" Jin.. hiks.. kau benar seokjin kami hiks... bangun jin lihat namjoon ia sudah datang orang yang kau rindu sudah datang... Bangun jin" Ucap yoongi sedikit terisak .

" Seokjin, adikmu sudah datang.Apa kau tidak merindukan namjoon dan yoongi, Hyung mohon bangun lah jin mereka sangat merindukan mu " bisik Chanyeol ditelinga kanan seokjin sambil mengusap pundaknya lembut.

Tiba tiba jari tangan seokjin bergerak pelan bersamaan dengan mata yang terbuka dengan perlahan, Chanyeol dan yang lainnya tersenyum haru karena akhirnya seokjin membuka matanya setelah 2 tahun lama nya menunggu .

Dokter segera memeriksakan seokjin .

Seokjin mulai membuka matanya perlahan menetralkan cahaya yang masuk ke penglihatannya ia melihat ke sekelilingnya .

" N...nam...namjoon " namjoon menghampiri seokjin dan memegang tangannya .

" I..iya hiks... ini aku Hyung hiks... Namjoon mu Hyung hiks... " Seokjin tersenyum tipis karena tubuhnya masih sangat lemas untuk bergerak .

" y...yoongi~ah " yoongi menghampiri seokjin . " Ini aku jin, yoongi sepupu mu " ucapnya .

" C...Chanyeol h...Hyung terima kasih sudah menjaga ku juga namjoon " Chanyeol mendekati seokjin .

" Sudah kewajiban ku sebagai Hyung yang menjaga adik adiknya dari bahaya, seharusnya aku yang terima kasih karena sudah bertahan dan kembali pada kami jin " seokjin tersenyum haru mendengar nya .

" Yoon terima kasih menjaga namjoon selama aku tidak ada bersama kalian selama ini " yoongi mengusap pundak seokjin .

" Jangan mengucapkan terimakasih karena sudah kewajiban ku menjaga namjoon, aku sangat bersyukur karena kau masih hidup dan bertahan untuk kami "

" Aku menyayangi kalian semua " mereka memeluk seokjin setelah alat alat yang menempel ditubuhnya dilepas .

" Kami lebih menyayangi mu " sahutnya bersamaan .

.
.
.

2 bulan telah berlalu kondisi seokjin sudah jauh lebih baik dari sebelumnya dan saat ini mereka sedang bersantai diruang tamu rumah Chanyeol yang kini menjadi rumah mereka karena permintaan Chanyeol sendiri untuk tinggal bersama nya .

" Hyung apa kau mengingat pelakunya " tanya namjoon penasaran .

Seokjin nampak berpikir sebelum menggelengkan kepalanya .

" Aku mengetahui nya, tapi aku tidak bisa mengatakan nya pada mu . Aku sendiri yang akan menangkap pelakunya dengan dibantu oleh jinseok dan Chanyeol Hyung " jawabnya .

" Tapi kenapa Hyung, aku harus tau siapa pelakunya yang sudah membuat mu terluka dan jinseok Hyung meninggal " ucapnya .

" Benar jin, siapa tau kita bisa bantu. Dan lagi kau baru pulih " sahut yoongi membenarkan ucapan namjoon .

" Iya aku tau itu, tapi pelakunya itu sangat cerdik dan bersandiwara. Maka dari itu biar aku yang akan melakukannya " sahutnya menatap namjoon dan yoongi .

" Kita sudah menyusun rencana dengan perhitungan yang matang jadi kalian tidak usah khawatir,tugas kalian hubungi polisi jika terjadi sesuatu pada kami " timpal Chanyeol pada namjoon dan yoongi .

Namjoon maupun yoongi mengangguk mereka yakin seokjin dan chanyeol bisa menangkap pelakunya.

Keesokan harinya yoongi datang kekantor dan menyiapkan berkas berkas untuk melalukan meeting .

Hoseok datang bersama soobin dan Tak sengaja melihat yoongi Lalu menghampirinya .

" Yoongi hyung " yoongi melihat kebelakangnya .

" Hai soobin ah tumben kau ikut dengan hoseok " Tanya yoongi .

" Hanya ingin ikut hyung hehehe " jawab soobin .

" Yoon kau kemana saja baru kelihatan lagi " Tanya hoseok .

" Hmm menemani namjoon terapi, Karena akhir akhir ini namjoon sering bermimpi buruk tentang seokjin " jawab yoongi berbohong Karena ia tau siapa pelakunya .

" Kasian namjoon, titip Salam untuk nya semoga cepat sembuh ya " ucapnya tersenyum tipis .

" Iya, nanti aku sampaikan. Kalo gitu aku permisi dulu. Soobin ah hyung pergi dulu ya " ucapnya berjalan meninggalkan meja nya sambil membawa berkas .

Sepeninggalnya yoongi, soobin melirik hyungnya yang nampak tersenyum tipis .

" Hyung tolong jangan sakiti namjoon hyung juga " sahut soobin pelan .

" Kau tau kan soobin, hyung tidak akan berhenti sebelum melihat namjoon menderita sama seperti orang Tua nya yang membuat orang Tua Kita meninggal " ucapnya meninggalkan soobin .

Soobin menundukkan kepala nya .

" Kapan kau akan berhenti menyakiti nya hyung, maafkan aku jinseok hyung " gumam nya lirih lalu ia berjalan menuju taman belakang.

HILANG DAN TAK KEMBALI ( Tahap Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang