"Pulang bareng gue." Ujar seseorang dari arah belakang, hingga membuat khayla terkejut lalu menoleh ke sumber suara. Saat itu juga khayla mendapati seorang Saka Gladwin Hayder tengah mengunyah permen karet dengan kedua tangan yang dimasukan kedalam saku celana abunya.
"ogah!!" tolak khayla mentah-mentah.
Saka yang mendapat tolakan tersebut hanya tersenyum miring, khayla sendiri dibuat bergidik ngeri melihatnya.
"Pulang sama gue atau gue paksa anak buah gue buat seret lo masuk ke dalam mobil gue?" tawarnya kembali sembari menyenderkan diri di mobilnya yang berada di belakangnya lalu melipat kedua tangannya bersedekap di dada menatap khayla yang sedang menatapnya jengkel.
"Apaansih lo!! Gue ga mau." Tolaknya lagi.
"ohh oke, berarti lo pilih opsi kedua." ucapnya menatap teman-temannya yang berada tidak jauh dari mereka.
Khayla pun mengikuti arah mata saka dan mendapati beberapa teman saka yang sedang duduk diatas motor sembari menggoda beberapa siswi yang berlalu lalang. Khayla menghembuskan nafasnya kasar.
"okeoke. Gue pulang bareng lo! Puas!?"
"sangat puas, manis.." tersenyum devil kearah khayla, lalu melangkah masuk kedalam kursi kemudi. Khayla hanya memutar kedua bola matanya jengah.
Khayla berjalan kearah mobil lalu mulai membuka pintu mobil saka, namun saat mendapati saka yang sudah menduduki kursi mobil, khayla menutup kembali pintu mobil itu lalu secepat mungkin dia berlari menjauh.
Namun usahanya gagal, karna teman-teman saka sudah terlebih dahulu menghalangi niatnya untuk kabur dengan berjejer menutup jalannya.
"mau kemana sih cantik?" ujar farel yang saat ini sedang menghalangi khayla untuk kabur bersama teman-temannya yang lain.
"minggir gue mau pulang!!" bentak khayla pada teman-teman saka.
"uhh.. gebetan saka galak juga ya"ujar cowo berambut ikal.
"udahlah lo pulang sama bos kita aja, itung-itung irit ongkos" ujar farel kembali.
Belum sempat khayla menjawab ucapan farel, suara lain kembali mengintrupsi.
"mending lo balik lagi kesana, sebelum kita seret paksa masuk mobil." Kali ini kelvin yang sedari tadi diam membuka suaranya.
Khayla pun akhirnya pasrah, dan kembali ke mobil saka. Sebelum kembali, khayla menyempatkan untuk menatap sinis satu persatu kearah teman-teman saka sembari mengarahkan jari tengahnya.
"masih mau coba-coba lari lagi?" ucap saka saat khayla sudah memasuki mobilnya.
"gausah bacot! Cepet jalan, gue mau pulang!" ucap khayla setelah mengaitkan sabuk pengaman ditubuhnya.
"siap sayang."
Lalu saka menjalankan mobilnya meninggalkan area sekolah dan menekan tombol klakson sekali, yang disambut acungan jempol para sahabat sekaligus anak buahnya dari luar.
Diperjalanan pulang tidak ada yang membuka suara sekedar basa-basi atau bercerita. Keduanya sama-sama larut dengan aktivitasnya masing-masing. Saka yang sibuk menyetir dengan mulutnya yang tidak berhenti mengunyah permen karet, sesekali melirik kearah khayla yang tengah sibuk dengan ponselnya.
35 menit perjalanan, hingga tak terasa mereka sudah sampai di depan gerbang hitam yang menjulang tinggi. Ya, mereka sudah sampai di rumah khayla. Jangan tanya mengapa saka bisa mengetahui rumah khayla. Karna saka sudah pernah mengantarkan khayla, jadi ia tidak perlu lagi repot-repot bertanya pada khayla arah jalan rumahnya.
"makasih. Lain kali gausah maksa-maksa gue lagi buat pulang bareng sama lu!" ucapnya saat membuka sheatbealt.
"iya sayang, besok-besok aku ga maksa lagi ko. Kalo kamu nya juga ga nolak ajakan aku"
KAMU SEDANG MEMBACA
SAKA
Teen Fiction(WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA!) "lo itu menantang makanya gue suka. jadi, semakin lo berusaha menjauh dari gue, maka saat itu juga gue harus berusaha lebih keras lagi buat milikin lo khay." ~saka gladwin hayder "jadi begini akhir cerita perjuangan seor...