LIMA💥

17 3 1
                                    

Beberapa bulan kemudian, hubungan ku ternyata masih berlanjut dengan Faisal. Ada banyak ujian dalam hubungan kami, salah satu nya kali ini Faisal sudah berani mengekang. Sikapnya sangat Over, dan selalu mengatur. Jujur aku sendiri gak suka punya cowok yang kaya gitu. Sempet minta putus, tapi Faisal menolak. Sama sekali tidak mau putus, katanya sudah sangat sayang kepadaku. Aku iyakan, karena aku juga sebenarnya masih sayang.

" Sal, aku hari ini pulang sore. Mau nemenin dewi " Pesanku pada Faisal.
Tidak lama Faisal menjawab.
" Pulang sekarang! Jangan nanti-nanti. Udah mau ujan ini! Cepetan pulang. Gak usah pentingin temen kamu "
Aku kesal karena Faisal melarangku untuk menemani dewi.
Jujur saat itu aku banyak sekali perdebatan dengan dia.
(Kalau aku cerita ini sumpah pengen nangis sendiri, karena aku sendiri ngerasa bersalah banget ke faisal waktu itu karena gak pernah ngikutin apa yang dia mau)
Aku sama sekali tidak menjawab pesan nya, aku asik bermain di apk lain, hingga beberapa kali faisal menelpon aku reject. Tidak hanya kepada Faisal aku membantah, kepada ibupun aku berbohong. Aku punya alasan pulang sore karena ada tugas tambahan. Itu semua aku lakukan demi sahabat ku dewi.
Jam menunjukan pukul 17.30, aku dan Dewi pun pulang kerumah.

" Assalamu'alaikum... Buuuu "
" Kumsalam " Jawab ibu sambil membuka pintu, tak lupa aku bersalaman.
" Lama banget sih udah jam berapa ini? " Tegas ibu.
" Iya bu maaf, tadi tugas nya banyak. Jadi baru bisa pulang jam segini " Ucapku berbohong lagi.
" Yaudh makan "

Malam hari, aku kembali membuka ponsel. Ada beberapa pesan masuk dan panggilan tidak terjawab.
" Maaf sal, tadi abis batre " Jawabku pesan singkat.
" Kemana aja? Pulang jam berapa tadi? "
Malam itu kami melanjutkan perdebatan kembali, hingga esok hari. Beberapa pesan Faisal tidak aku jawab, ucapan selamat pagi nya pun aku abaikan.
Aku asik bermain bersama kawan-kawan esok nya disekolah tanpa merasa ada masalah apapun. Aku tidak tahu bagaimana keadaan Faisal saat itu, apakah dia tertekan, hingga pulang sekolah pun dia masih spam chat kepadaku. Aku jadi tidak tega, akhirnya aku balas dan kami kembali berdamai.

Hari libur, kali ini faisal main ke rumah ku. Seperti biasa aku suguhkan makanan ringan dan segelas air putih. Aku masih malu-malu, karena saat itu pertama kali dia ke rumah tanpa ditemani siapapun. Ibu juga sangat ramah, dia memasak untuk ku dan untuk faisal. Ibu sudah menyayangi nya seperti anak sendiri. Selesai makan, kami kembali duduk berdua ditempat biasa.
" Fid aku mau bicara... " Ucap faisal memulai obrolan.
" Apaan? "
" Aku gak suka kamu foto-foto bareng Rangga dan cowok-cowok lain nya "
" Okay "
" Aku minta kamu hapus semua foto-foto kamu bareng cowok, siapapun itu "
Aku kaget mendengar faisal berbicara itu.
" Faisal, kamu itu pacar aku, mereka tuh cuman temen dan gak ada apa-apa. Biarin lah aku pajang foto mereka di medsos aku "
" Kamu gak pernah pajang foto aku fid. Aku liat komenan kamu bareng rangga, kok kalian akrab banget gitu. Kalian deket? Apa jangan-jangan rangga suka lagi sama kamu? "
" Kamu apaan sih jadi ngaco gini. Dia tu temen sal, bukan siapa-siapa. Toh kita juga cuman bercanda "
" Bercanda bisa jadi suka "
" Kamu itu berlebihan "
" Aku gak berlebihan, aku cuman takut nanti nya kamu jadi sama rangga. Aku udah sayang ke kamu, aku gak mau kehilangan kamu "
" Ubah sikap kamu Faisal. Aku gak suka kamu ngekang! "
" Fida... Aku mau kamu kaya dulu lagi yang sayang banget ke aku "
" Denger ya faisal, kalau kamu pengen aku kaya dulu. Bebasin aku! Aku gak suka dikekang! "
" Kalau aku bebasin kamu, kamu malah terus deket sama cowok-cowok lain. Aku cemburu Fida "
" Terserah kamu mau bilang apa, yang jelas aku gak suka di kekang. Ini hidup aku, toh ibu aku juga gak pernah ngekang, gak pernah ngatur. Kok kamu jadi pacar aja udah kaya gini, apalagi udah jadi suami "
" Yaudah terserah kamu aja, yang jelas aku kaya gini karena gak mau kehilangan kamu. Aku takut rangga ngerebut posisi aku sekarang. Aku takut kamu juga jadi suka sama dia nanti nya "
Aku hanya terdiam menatap ponselku dan mengabaikan ocehan faisal.

*******************************************
Esoknya aku dan kawan-kawanku berkumpul seperti biasa di jam istirahat, tiba-tiba Mey datang....
" Hai guys....ada pengumuman penting nih " Ucap Mey.
" Apaan? " Tanya kami..
" Jadi DKM mau ngadain acara masak-masak "
" Dimana? "
" Dirumah ketua "
" Kapan? "
" Katanya sih minggu sekarang "
" Sama abi juga? "
" Maybe "
" Gue insyaallah sih ya, kalau diizinin nyokap "
" Okay "

*********************************
" Dew.. gue mau izin dulu ya ke faisal tentang masak-masak " Ucapku.
" Oke deh. Semoga dibolehin ya. Because gue kan gak ada temen. Disana ada rangga juga loh, masa loh gak ikut "
" Rangga ikut? "
" Kan dia juga ikut DKM "
" bukan nya dia pramuka ya? "
" Kata nya sih pulang Pramuka dia langsung kerumah ketua "
" Kata siapa? "
" Kata Mey "
" Okay deh, gue usahain yaa. Moga aja boleh ikut deh "
" Okay "

Entah kenapa akutu kalau ngedenger nama Rangga suka semangat aja, apapun dilakuin asal aku itu bisa ketemu sama Rangga.

Aku mengirim pesan kepada Faisal malam itu
" Sal, besok ada acara masak-masak dirumah ketua DKM, aku boleh ikut ya "
" Gak boleh kalau ada cowok nya "
Jawaban nya membuat aku kembali memulai perdebatan saat itu.
" Tapi aku mau ikut, aku gak akan deket kok sama cowok "
" Ada Rangga juga? Kalau ada dia lebih baik diem, gak usah kemana-mana..gak boleh ikut pokonya. Aku gak suka kamu apa-apa sama si Rangga!"
" Kamu tuh kenapa sih sal! Aku tu mau main. Udahlah pokonya aku mau ikut. Kalau kamu gak ngizinin terserah! Yang jelas aku udah bilang "
" Awas aja kalau sampe ikut, aku chat ketua kamu itu "
" Rese banget sih, udah ah mau tidur "
Akupun mematikan ponselku.
Keesokan hari nya, aku tetap ikut. Karena Dewi sudah menunggu ku.
Sesampainya dirumah ketua, aku membantu memasak. Karena aku tidak memasak, jadi aku hanya membantu mengupas bumbu saja.
" Dewww... Kok Rangga gak ada sih? " Bisik ku pada Dewi.
" Hadeuhh, katanya sih siang. Tanya aja sama mey "

Akupun beralih kepada Mey.
" Meyy.... "
" Oyyy... "
" Rangga mau kesini? "
" Kata nya sih iya "
" Kok belum ada sih? "
" Masih disekolah "
" Ohh, tapi dia jadi kan kesini? "
" Jadi mungkin "

Tidak lama,setelah aku shalat dzuhur Rangga dan kawan-kawan lain nya datang dengan wajah yang terlihat begitu lelah.
" Capeeeeee bangettt anjirrrr. Serasa pengen nyebur aja ke es " Ucap Irfan yang baru saja datang.
" Mau mandi ah. Fan mandi yuuuu " Ajak Rangga kepada irfan
" Dimana? "
" Disini aja. Teh...boleh numpang mandi kan? "
" Oh boleh "

Rangga menoleh ku. Saat itu aku sedang asik bermain ponsel dan menyender ditembok.
" Fid.. nitip tas ya " Ucap Rangga.
" Iya " jawabku singkat.
Selesai mandi, Rangga langsung duduk didekat ku.
" Cape bangettt duh, laper lagiii " Ucap Rangga.
" Bentar lagi mateng " Jawabku masih sambil memainkan ponsel.
" Mau tidur yaa dipaha kamu "
Degggg.... Aku dibuat kaget kembali oleh Rangga. Dia meletak kan tas nya dipahaku lalu tidur. Aku yang masih dagdigdug masih terdiam melihat Rangga yang terlihat begitu cape. Teman-temanku sesekali menatap ku dengan Rangga, namun aku abaikan.

BERSAMBUNG....
Haiiii guys.... Gimana nih cerita nya? Jadi greget sendiri gak sih sikap Si Fida ke Faisal. Kesian gak sih ke Faisal nya hemmmm... Jangan lupa vote dan komen yaaaa..makasihhh💥🥳🥳🤗

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Antara Kamu dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang