sekarang pelajaran terakhir di kelas kamu. kamu gak konsen banget hari ini karena dapet kabar pacarmu sakit.kamu bener bener blank, khawatir sama doyoung. soalnya kemarin doyoung baik baik aja. kalian masih ketawa ketawa bareng, bercanda bareng pula.
"aduh pak seungri lama amat sih anjrit... " ucapmu pelan.
"sabar (y/n) 3 menit lagi bell" balas lami, teman sebangkumu. kamu mengangguk lemah.
"saya jadi ingat waktu itu saya beli kambing untuk qurban—"
KRIIIIIINGGGGG...
kamu menghela napas lega dan langsung membereskan buku bukumu kedalam tas.
"pelajaran pkn kok ngomongin kambing? aneh emang pak riri" monolog mu.
— paris —
"yaudah ya (y/n) gua duluan. salam buat doyoung" pamit seongmin sembari memakai helmnya.
kamu mengangguk, "makasih banyak ya, min. hati hati" balasmu.
setelah motor seongmin benar benar pergi, kamu segera menuju rumah doyoung yang bisa dibilang cukup besar.
kamu mengetuk pintu rumah doyoung yang tak lama kemudian dibuka oleh seorang wanita paruh baya, mamanya doyoung.
"eh (y/n) syukurlah nak kamu kesini. ini tante kebetulan ada jadwal mendadak nih, boleh ya kamu temenin doyoung?" izin mama doyoung.
kamu tersenyum dan mengangguk, "iya tante boleh. doyoung di kamar kan, tan?" tanyamu.
"iya di kamar. kamu samperin gih, tante tinggal dulu ya (y/n)" jawab mama doyoung sambil tergesa gesa lalu pergi dari hadapan kamu.
kamu pun masuk ke dalam rumah doyoung dan bertemu oleh asisten rumah tangga keluarga doyoung yang udah deket sama kamu.
"mbak, doyoung udah makan belum ya?" tanya kamu ke mbak rini, asistennya doyoung.
"eh ada neng (y/n), belum neng. mas doyoung susah makannya. boleh ya neng dibantu, siapa tau kalo ada neng (y/n) jadi mau makan" pinta mbak rini.
kamu mengangguk, "iyaa mbak, kalo gitu aku ke kamar doyoung dulu ya" jawabmu.
kamu masuk ke kamar doyoung pelan pelan. takut dia lagi tidur, jadi kamu mastiin supaya dia gak keganggu.
benar saja, doyoung tidur dengan postur munggungin kamu. jadi kamu gak bisa liat muka dia.
kamu mendekat kearah doyoung dan tiba tiba ia berbalik badan.
"sayang... " lirih nya.
"iyaa by, bangun yuk! makan dulu" kamu membantu doyoung untuk duduk.
jujur, kamu gak tega banget liat dia. wajahnya pucat, badannya panas dan lemes.
"pusing... " keluh doyoung.
"iyaa sayang, bentar ya aku ambil makan dulu" ucapmu lalu keluar kamar doyoung. untung mbak rini udah taruh bubur di depan kamar doyoung.
kamu pun bawa nampan berisi kan bubur sama obat obat an yang harus doyoung minum.
"nih aaa" kamu menyodorkan sesendok bubur kemulut doyoung. untunglah dia mau makan.
selesai suapin doyoung dan kasih dia obat, kamu duduk di atas kasur doyoung.
"kemarin abis anter aku pulang kamu main?" tanyamu.
doyoung mengangguk, "iyaa"
"sampe jam berapa?" tanyamu lagi.
"sebentar doang kok, byy" jawab doyoung.
"aku kan tanya sampe jam berapa, doy" balasmu.
"sampe jam setengah sembilan" jawab doyoung jelas.
kamu menarik napas panjang, "malem malem hujan gak?"
doyoung kembali mengangguk.
"doy, kan aku udah bilang. kamu juga udah janji kalo main inget waktu. kalo kayak gini, kamu sendiri kan yang ngerasain gak enak?" nasihatmu lembut.
doyoung menunduk tanpa melihatmu, ia hanya mengangguk pelan.
"janji ini yang terakhir?" kamu mengacungkan jari kelingking mu.
doyoung langsung mengaitkannya dengan kelingkingnya, "iyaa sayang aku janji" jawabnya.
"sini peluk aku duluuu" — doyoung
"ehh yang, bukan muhrim" — y/n
"biarinn" — doyoung
makin hari makin gak jelas nii huhu maaf yaah,, ku kasih banyak loo ini.
btw maknae line makin meresahkan ya bund. apalagi si super king cow baby
jangan lupa vote ya guyss! makasihhh
KAMU SEDANG MEMBACA
paris ; doyoung treasure
Fanfictionft. doyoung from treasure ceritanya kamu jadi pacarnya doyoung starring : - kim doyoung - you as you - treasure members