Bagian 6

6.7K 222 10
                                    

"Aku ngga suka yaa, Kris, kalo kamu ngundang-ngundang gitu dan ngga kasih tau aku."

Krisna mengangkat cangkir kopinya lalu meminum kopinya yang tinggal setengah cangkir. Dia malas membalas omongan Karina.

"Kris! Kok diem aja sih?."

Krisna menarik napas panjang.

"Apa? Saya lagi capek, Karina. Boleh besok-besok atau lain waktu membahasnya?."

"Kok kamu gitu?."

"Karina, pertama kamu harus mengingatnya bahwa ini rumah saya. Tidak ada aturan di dalam rumah ini yang mengatakan bahwa jika saya mengadakan acara atau mengundang sarapan, makan siang atau pun makan malam, saya harus beritahu kamu."

"Tapi aku ini pacar kamu, Kris. Aku berhak tahu semua kegiatan kamu kemana, sama siapa."

Krisna kemudian berdiri, dia kemudian memanggil pembantunya dengan menekan bel. Mbak Jum pembantu rumah itu yang sudah mengurus Krisna sejak masih kecil kemudian datang tergopoh-gopoh.

"Yaa, Mas Krisna."

"Mbak Jum, tolong dibereskan yaa. Itu sisa makanan masih bersih kok, kami tidak mengacak-acak makannya. Tolong kasih Pak No yaa, dia suka ngobrol sama teman-temannya di depan rumah kan."

Mbak Jum mengangguk lalu segera membereskan meja makan. Mbak Jum sama sekali tidak menyapa Karina, karena dari pertama kali kenal, Mbak Jum tidak suka dengan sikap Karina.

Krisna kemudian mengambil gelas yang berisi air putih, meminumnya sampai habis setelah itu dia berjalan meninggalkan meja tempat dia dan teman-temannya tadi makan.

"Mau kemana, Kris?"

"Mau tidur karena saya capek, tadi saya sudah bilang, bukan?"

"Kamu ini bener-bener ngeselin yaa, Kris. Kalo gitu aku nginep disini malam ini."

Karina berdiri dan mengikuti Krisna.

Sampai di kamar Krisna, Karina kemudian duduk di tempat tidur dan memandangi Krisna yang sedang mengambil tas dan buku-bukunya.

"Katanya mau tidur? Kok malah ambil buku-buku? Kamu mau kemana?."

Krisna menghela napas.

"Sudah saya katakan tadi berulang kali, saya capek dan malas untuk ribut dan berdebat. Jadi kalau kamu mau tidur disini, silakan. Saya akan tidur di luar. Kalau kamu mau pulang, saya tidur disini."

"Kamu keterlaluan!"

Krisna tak menghiraukan apa yang dikatakan oleh Karina. Dia terus keluar kamar dan berjalan menuju ke garasi mobilnya.

Karina menangis dengan rasa marah dan kesal.

**

Felix sampai di rumahnya, dia kemudian memasukkan motornya dan mengunci pintu pagar. Tak lama dia masuk ke dalam rumah, dinyalakannya beberapa lampu. Ibunya masih menginap di rumah bude. Felix lalu masuk ke dalam kamar, membuka jaket dan kaosnya serta celana panjangnya. Dengan hanya memakai celana dalam dia merebahkan dirinya di tempat tidur.

Felix tiba-tiba saja merasa malu kepada dirinya sendiri. Kenapa dia bersikap seperti anak kecil tadi ketika di rumah Krisna saat berhadapan dengan Karina? Dan itu sekarang membuatnya jadi agak malu untuk bertemu dengan Krisna.

Dirinya terus bertanya-tanya, apa dia memang beneran suka sama Krisna dan menikmati waktu-waktu bersamanya dan perhatiannya terkadang atau ini hanya sekedar dari pelampiasan atas kekosongan hatinya sekian lama semenjak terakhir kali dia sayang dan perhatian sama orang.

FELIXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang