Part 4

4 1 0
                                    

Tok tok tokk...

"Eh Bella, kau sudah siap? Okee aku siapkan motor dulu" tanya Jack.

Ucapnya malam itu ketika aku datang ke rumahnya untuk jalan-jalan berdua. Sebenarnya Tristan tidak mengizinkanku untuk pergi malam-malam apalagi bersama Jack, dia takut ada yang berbuat aneh-aneh diluar sana. Tapi aku mencoba untuk membujuk Tristan agar aku boleh keluar dengan Jack. Dan dengan berat hati Tristan-pun mengizinkanku walaupun dia juga memberiku aturan jam pulang.

Selama aku mengenal kembali sahabatku, Tristan bersikap posesif, suka mengatur-ngatur, overthinking, dan lebih acuh jika aku mulai menceritakan sesuatu tentang Jack. Aneh memang, dia tidak seperti ini biasanya.

Aku dan Jack bermalaman di alun-alun daerahku, disana cukup ramai orang. Awalnya aku merasa sedikit canggung, karena aku baru kali ini sering keluar rumah, tapi Jack selalu memegang tanganku dn meyakinkan bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Saat aku dan Jack membeli kopi di sebuah kedai, aku melihat ada sebuah toko buku sederhana yang tidak cukup ramai pengunjung. Cukup lama aku memandang toko buku itu serasa ada sesuatu yang membuatku ingin kesana. Jack melihatku kebingungan, dia mencoba mengagetkanku tapi aku selalu saja memandang toko itu lagi dengan tatapan kosong.

Akhirnya setelah aku meminum kopi, Jack mengajakku untuk melihat-lihat toko buku itu. Kebetulan aku juga suka membaca buku sebagai rutinitas kegiatan sehari-hari, tema buku apapun itu, aku selalu menyukainya.

"Pilih satu, aku yang membayarnya. Itung-itung kenang-kenangan dariku hehe" ucap Jack.

Ketika aku masuk, aku dan Jack langsung disambut dengan rak-rak buku yang cukup tinggi. Aku takjub melihatnya, rasnya aku ingun membaca semuanya satu-persatu. Aku mulai berkeliling untuk melihat buku mana yang ingin ku baca.

"Bagaimana dengan ini? Yang ku tahu, dulu kamu sangat ku tahu, dulu kamu suka dengan tema misteri kan? Bagaimana dengan buku ini?" tawar Jack.
"Eclipse? Buku apa ini? Dari sampulnya rasanya aku tidak asing melihatnya" tanyaku.
"Itu buku yang menceritakan legenda di daerah ini, masih jadi misteri yang belum terpecahkan" jelas Jack.
"Bolehkah aku mengambil buku ini Jack?" pintaku padanya.
Jack menganggukkan keoalanya sambil tersenyum.

"Aku antar pulang ya, Tristan pasti sudah mengkhawatirkanmu" bujuk Jack.
"Pegangan, aku tak mau kamu jatuh karena aku gidak hati-hati" katanya sambil memindahkan rangkulanku ke perut six-pack nya itu. Hangat rasanya, seperti aku sedang berdiam diri didekat unggun api.

Sesampainya dirumah, benar saja Tristan sudah memandangiku seperti orangtua yang memarahi anaknya saat pulang terlambat. Tapi aku malah duduk disofa dekat dia duduk dan mengacuhkan pandangannya.

"Non tadi kemana saja? Tristan emosi terus memikirkan nona" aduan Bi'Dioh sambil msnyuguhkan teh hangat.
"Lha kenapa emosi? Aku kan pulang tepat waktu" belaku ada Tristan.
"Memangnya siapa yang tidak khawatir melihat anak majikannya yang keluar rumah malam-malam bersama orng yang tidak ku kenal. Aku takut ada yang mengincarmu nona!" emosi Tristan.
"Mengincarku?" tanyaku kebingungan
"Nona itu anak yang berbeda dari anak yang lain, diluar san pasti banyak yang mengincar nona, aku tidak ingin nona celaka oleh mereka" kata Tristan yang mulai menjelaskan kekhawatirannya.
"Cukup Tristan,  ini belum saatnya! " sentak Bi'Dioh seerti sedang menyembunyikan sesuatu.
"Apa yang kalian sembunyikan?" tanyaku penasaran dengan nada yang sedikit tinggi.
"Lupakan, nanti kau juga tahu sendiri" jawab Tristan yang mulai meredakan emosinya.

Aku kesal dengan mereka. Apa yang kali ini mereka sembunyikan? Ahhh menambah beban pikiran sebelum tidur saja. Aku pergi ke kamar dan merebahkan tubuhku. Tiba-Tiba aku teringat buku yang dibelikan Jack tadi.

"Mmm... Oke kita mulai dari malam ini ya buku, tunjukkan misterimu" ucapku pada buku itu.

Eclipse. Buku lumayan tebal itu menceritakan tentang sejarah daerah tinggalku sekarangyang konon dulu katanya ada sekelompok manusia serigala yang menjadi pribumi di daerah ini. Lalu datanglah sekelompok manusia vampir, vampir sesungguhnya yang asalnya daei daerah negara barat sana. Awal mulanya kelompok mereka damai-damai saja sebelum suatu kejadian pun bermula.

Konon ceritanya, seorang manusia serigala menemukan kerabatnya yang sudah tergeletak di tanah. Saat dilihat tubuhnya, pada bagian leher terdapat bekas gigitan vampir. Manusia sergala itu langsung mengadu pada kepala suku, dan kepala suku itu meminta pertanggung jawaban ke kepala ras vampir atas apa yang terjadi. Sejak ras vampir menyinggahi daerah manusia serigala, mereka berjanji hanya akan menghisap darah hewan buruan untuk asupannya. Tapi.. Tak seorang vampir-pun yang mengaku dan akhirnya terjadilah pertumpahan darah yang dahsyat diantara kedua ras tersebut.

Menurut buku itu, kedua ras itu masih ada sampai sekarang. Tapi mereka tidak pernah memunculkan identitas mereka, bahkan ada juga mereka yang bersikap seperti manusia biasa.

"...Seorang vampir memiliki tubuh yang sangat dingin dari suhu manusia biasanya. Mayoritas dari mereka adalah bertubuh tinggi, berkulit pucat dengan bibir merah dan warna kornea yang berbeda dari pribumi. Karena mereka blasteran dari negara barat. Mereka juga bisa berlari dan memanjat dengan cepat. Sebagian dari mereka juga bisa menerawang masa depan atau membaca isi pikiran oranglain. Dan biasanya para vampir selalu jarang berkumpul dengan manusia lain..."

"...Sedangkan manusia serigala memiliki ciri-ciri yang terbalik dengan ras vampir. Mereka memiliki tubuh yang kekar karena mereka suka berolahraga lari atau olahraga keras lainnya. Mereka memiliki suhu tubuh yang cenderung lebih hangat dari manusia biasanya. Bahkan sewaktu-waktu mereka bisa berubah menjadi serigala raksasa. Lari mereka cepat seperti seekor serigala. Tapi ras inilah yang paling sulit ditemukan, karena mereka sama persis dengan manusia biasa.."

"Sejak peristiwa itu, ras vampir dan suku manusia serigala membuat batas untuk menjaga jarak mereka. Mereka berjanji tak akan ada yang pernah bisa melewati batas, kecuali manusia. Dan mereka juga berjanji akan selalu menjaga manusia biasa seperti manusia dengan manusia biasanya"

Saat ku telaah ulang semua inti dari buku, aku mulai berfikir sejenak. Otakku serasa berimajinasi kebelakang tentang keanehan-keanehan yang telah ku alami.

"Tunggu. Apakah itu mungkin? Tidak... Itu tidak benar" terkejutku dengan jawaban dari pikiranku.

Tiba-tiba Tristan sudah ada di depan kamarku dan langsung berkata, "Jadi sekarang nona sudah tahu kan siapa aku dan siapa sahabatmu itu?"
"Hah? Tristan, aku harap apa yang dibuku ini tidak benar. Ka.. Kamu manusia kan?" tanyaku gugup.
"Coba nona pegang tubuhku, apa yang kau rasakan?" katanya sambil mengulurkan tanganku ke pipinya.
"Tapi bagaimana bisa Tristan?" tanyaku kebingungan.
"Aku menjadi vampir karena dulu aku terkena wabah penyakit yang langka. Dan saat itu pula ayahmu menolongku, dan menjadikanku sebagai makhluk seperti sekarang" jelasnya secara singkat.
"Ayah? Maksudmu? Ayah juga ras vampir? Ta.. Tapi bagaimana bisa? Vampir makhluk abadi bukan?" tanyaku meminta kejelasan
"Ayahmu meninggal karena menyelamatkanmu dari seorang vampir lain yang mengincar darah campuranmu" kata Tristan.

Eclipse🌒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang