PROLOG

22 2 0
                                    

Ingin bersekolah dengan damai adalah impian Satya, namun apa boleh buat? Alma selalu mengganggu nya. Seperti saat ini terlihat Alma berada didepan nya dengan memasang senyum nakal, seperti tak ada dosa Alma telah mencium pipi nya.

Terlihat Satya sangat marah karna Alma sangat berani mencim pipi nya.

"Sadar gak apa yang udah lo lakuin?" tanya Satya.

"Cium pipi lo." Alma melebarkan senyum nya.

"Murahan,"Geram Satya.

Mata Alma membulat, dia memandang semua penjuru kantin. Alma tidak menyangka Satya mengatai nya didepan banyak orang.

"Satya,maaf." Mata Alma berkaca-kaca.

"Bagi gue, lo perempuan paling murahan Alma,"ujar Satya.

"Kok lo ngomong nya gitu,"lrih Alma, sekuat tenaga Alma tidak menetes kan air mata nya.

"Emang bener kan?," geram Satya.

"Gue cinta sama lo." Tetap pada pendirianya, alma sangat mencintai Satya, meskipun dipermalukan didepan banyak orang.

"Gue enggak, cinta gak bisa dipaksain Alma. Gue masih nunggu Ratu, lo gak akan pernah bisa gantiin Ratu."Persetanan ditonton banyak orang, tapi Satya harus menegas kan Alma agar tidak terus mengejar nya.

"Gue bakal gantiin posisi Ratu," tegas Alma.

"Sampai kapanpun lo gak bakal bisa milikin gue alma." Satya melangkah lebih deket dan meremas pundak Alma

"Liat aja nanti Satya"

*****
Ini belum masuk kecerita nya
Siap baca cerita author?
Siap kan mental wkwkwk

MY STRUGGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang