"Maaf jika ku mengganggumu.aku hanya ingin mengingatkanmu tentang kita dulu"
"Lo kenal anak baru itu Do?"Tanya Angga kepada Aldo.
"Enggak"
"Anak baru yang mana?"Tanya Rendi yang sedari tadi sibuk mengunyah baksonya.
Angga mengambil bakso dari mangkok Rendi,"Adek kelas imut yang tadi pagi nyemperin Aldo.Lo gak liat?"
Rendi memukul tangan Angga,"Jawab ya jawab aja lah.ga usah nyolong juga"Sentak Rendi kesal.
"Yee...pelit amat"
Rendi tidak menggubris ocehan Angga,"Gue inget.Anak kelas X namanya Airys."
"Kalau masalah cewek lo gercep ya Ren"Angga mengeluarakan senyum menggodanya sambil menepuk-nepuk punggung Rendi.
"Pasti dong!Apalagi kalau imut-imut kalem gitu,idaman gue banget."Rendi tersenyum bangga."Apalagi kalau dia bisa narik perhatian Radit.Pasti cewek itu bukan cewek biasa"
Mata Angga membelalak,"Serius lo!Wah...sejarah dunia ini."
Rendi menatap Aldo,"Lo emang gak kenal kan Do.Kalau emang lo kenal gak usah malu buat ngakuin.masalahnya setelah ini pasti Radit bakalan sering gangguin dia"
Aldo dan Radit emang tidak pernah akur dalam masalah apapun.Keduanya memiliki predikat cowok tak tersentuh di sekolah tapi yang pasti Aldo lebih ganteng.Rendi takut jika Airys akan membawa perselisihan antara keduanya lebih parah.
"Enggak"Jawab Aldo singkat.
"Gue tau lo boong Do."Raut wajah lo gak bisa boong.
Rendi ikut memperhatikan dan benar saja,wajah Aldo yang biasanya datar tanpa ekspresi kini tampak sedang menahan amara.
"Gak biasanya muka lo kayak orang nahan Buang air besar gitu.kita udah kenal lo selama dua tahun.Kalau mau boong mikir-mikir. "Ucap Rendi.
"Gue setuju sama Rendi"Angga menyetujui ucapan Rendi.
Aldo menghembuskan nafasnya kasar.Sahabatnya itu selalu bisa menebak apa yang ada difikirannya.
Aldo bangkit dari duduknya,"Gue kekelas Audy dulu"Angga mulai berjalan keluar dari kantin meninggalkan kedua sahabatnya.
Angga dan Rendi saling menatap kemudian menggelengkan kepalanya.
"Kebiasaan tu anak"Rendi melanjutkan memakan baksonya.
Angga tersenyum,"Gue yakin ada sesuatu antara Aldo sama anak baru itu"
Rendi mengangguk setuju,"Kalau gak ada hubungan,Aldo gak akan marah gitu"
"Kalau emang dia gak mau cerita kita cari tau sendiri"
Aldo adalah orang yang tak tersentuh. Hanya orang-orang tertentu yang bisa masuk dalam kehidupannya. Angga dan Rendi beruntung bisa jadi salah satunya.
Aldo terus berjalan menyusuri koridor. Tujuannya adalah kelas Audy.Audy resmi menjadi pacar Aldo seminggu yang lalu.
Aldo berharap ia memilih orang yang tepat karena Aldo membutuhkan seseorang agar bisa melupakan seseorang. Katakan saja Aldo jahat.Aldo memasuki kelas Audy tanpa salam.semua mata tertuju kepadanya tapi tidak ada yang berani menegur.Rahang aldo mengeras ketika mendapati seseorang di samping Audy.Airys.
Tanpa memerdulikan tatapan Airys,Aldo berjalan ke meja Audy dan meletakkan roti yang sempat ia beli di kantin tadi.
"Makasih Dodo"Audy tersenyum manis.
Tanpa membalas ucapan Audy,Aldo pun berlalu begitu saja meninggalkan kelas Audy.
Tatapan mata Airys tidak terlepas dari Aldo.Matanya memanas.Hatinya belum siap untuk kehilangan Aldo.
'gue tau lo inget gue gue Do.Lo jahat:('
"Maaf ya Ai,tadi itu cowok gue.Emang gitu sikapnya.
Airys tersenyum berusaha menutupi kesedihannya,"Iya kak gak papa"
"Kalau emang lo butuh bantuan tanya aja sama gue gak usah malu"Ucap Audy.
Airys mengangguk,"Kalau begitu gue permisi dulu kak.Makasih atas bantuannya."Ucap Airys sopan.
Airys keluar dari kelas Audy kemudian matanya mencari keberadaan Aldo dan Airys menemukannya.
Airys berlari kearah Aldo kemudian menarik seragam Aldo pelan,"Do"Panggil Airys pelan.
Aldo berbalik masih dengan tatapannya yang datar.
"Kenapa lo berhenti ngabarin gue"
Itu adalah pertanyaan pertama umyang keluar dari mulut Airys dari puluhan pertanyaan yang memenuhi kepala Airys."Lo bicara tentang apa?"
"Do...Gue tau lo inget sama gue"
"Gue gak kenal sama lo"Nada bicara Aldo tajam dan menusuk.
Airys menatap Aldo dangan sorot luka dimatanya."Mana janji lo"Ucap Airys lirih.
Aldo diam tidak merespon ucapan Airys.Aldo ingin sekali mendekap tubuh mungil Airys dan menenangkannya tapi ego Aldo lebih besar.
"Gue selalu nunggu telpon dari lo tiap malam Do.Nomor lo udah gak aktif lagi dan gue masih berharap lo bisa kabari gue karna nomor gue gak pernah berubah.Air mata Airys jatuh,"Gue berusaha buat nyari lo"
"Jauhi gue"Aldo berjalan meninggalkan Airys.
Airys tersenyum miris,"Lo berubah Do"Gumam Airys.
Airys menunduk dan membiarkan air matanya mengalir begitu saja.
"Airys"
Clara memeluk Airys untuk memberikan Airys kekuatan,"Udah gue bilang dia gak bakal inget sama kita,jadi berhenti buat diri lo sakit"
Airys tidak menjawab.
Clara adalah teman Airys dan dia yang menjadi saksi kebersamaan Airys dan Aldo di panti itu.
🤗🤗🤗
Hari ini baik-baik saja kan.Tetap semangat jangan lupa tersenyum.aku tau masalah mu banyak tapi tersenyumlah agar dirimu merasa lebih baik.
Kamu ornag yang kuat.aku yakin:)
🤗🤗🤗
Jangan lupa vote and komen ya teman-teman karena itu sangat berarti buat pio.Terimakasih banyak terlah membaca cerita ini.kita lanjut lagi besok ya...

KAMU SEDANG MEMBACA
BACKREST
أدب المراهقينAldo yang menjadi sandaran bagi Airys dari awal Airys hidup.Aldo lah yang selama ini selalu membuat Airys tersadar bahwa hidup tidak seburuk yang ia fikirkan. Dan ketika Aldo pergi Airys begitu tak berarti. Disitulah perjuangan Airys untuk beru...