- tiga

148 15 4
                                    

Happy reading!!

Pagi yang cerah,Kicauan burung dimana mana,tetapi tak membangunkan gadis mungil yang masih asik dengan mimpinya.

Padahal dulu ia selalu Bangun pukul 5 pagi,  sekarang? Bahkan ini sudah menunjukkan hampir pukul 7 pagi, ah mungkin kasurnya yang empuk membuat nayya ingin betah betah tidur seharian.

Ia masih terlelap sampai sampai ada yang Menoel-noel pipi gembul nya membuat ia terusik.

"Bangun princess" ujar Arkan sambil mencubit pipi Nayya.

Tenaganya belum terkumpul tapi sesaat kemudian ia berjengit kaget,

"KAK ARKAN?!" Arkan pun juga kaget namun kembali menetralkan raut wajahnya menjadi datar.

"Ka-kak ngapain disini" ujar Nayya gugup, karena tak sengaja berteriak di depan kakak Sulungnya.

"Bangunin kamu, sekarang mandi terus kebawah sarapan" ujar arkan dengan senyum tipis, nayya menggangukkan kepalanya mengiyakan.

"Good girl"

°°°

Hari semakin siang, nayya sedang temenung di balkon kamarnya, Ia bosan sangat bosan, hingga ia tersentak kaget karna ada yang memeluknya dari belakang.

"Ngapain hm?"tanya arkan yang sedang menghirup rakus wangi badan sanga adik.

"Bosan"

"Mau jalan?" Nayya mengganguk antusias

"Maunya kemana?" Nayya tampak berpikir

Sudah lama berpikir membuat arkan jenggah.

"Ke-Mall aja ayok" nayya menggeleng membuat Kening arkan berkerut.

"Kenapa?"tanya Arkan

"Disana pasti mahal mahal, Nayya nggak punya uang"cicit nayya sambil menunduk.

"Kamu adik kakak, Anak dari keluarga Andreson,putri satu satunya di keluarga ini, Jangan anggap kita ini orang lain, kamu boleh habisin uang kakak, uang daddy"

"Nanti uang kakak habis gimana?" Ujar nayya dengan polosnya membuat arkan yang melihat menjadi gemas.

"Mau sampek tujuh turunan gak bakal habis sayang"

"Yaudah ayok, dandan yang cantik kakak tunggu di bawah"nayya mengganguk

°°°

Mereka berdua sedang berjalan di Sebuah mall besar milik keluarga Andreson, dan di ikuti dua bodyguard berbadan besar di belakangnya.

"Mau kemana dulu sayang?" Nayya tampak binggung ingin kemana dulu semuanya nampak tak penting di mata nayya karna ia sudah punya Barang penting di rumah, seperti Baju ia sudah punya banyak, sepatu? sudah banyak, Kosmetik? Jangan di tanya lagi semua sudah tersedia di mansion itu.

"Em...terserah kakak aja deh"

"Ke toko baju?Tas?Sepatu?make up?"nayya mengeleng

"Kenapa?"

"Nayya udah punya banyak di rumah" arkan menghela nafas.

"Ayo makan, kamu laper kan?" Nayya mengganguk.

Sesampai di Restoran yang ia tuju, langsung mencari tempat duduk yang jauh dari keramaian, karna arkan tak suka keramaian.

Waiters datang dengan membawa buku menu dan menyerahkan pada Arkan.

"Mau pesan apa?"tanya arkan pada Nayya

"Aku mau samain kakak aja"

"spagetti bolognise (maap kalo salah) sama jus alpukatnya 2" ucap arkan kepada sang waiters dengan muka datar.

°°°

Hari sudah semakin sore, jadi 2 adik kakak ini memutuskan untuk pulang berjalan jalan.

"Nggak mau mampir lagi?"tanya arkan

Memang arkan hari ini Full time dengan adik tersayangnya, berjalan jalan kesana kemari untuk membuat adiknya senang.

"Nggak deh kak"

°°°

Hari sudah malam, semua keluarga andreson sedang berkumpul di ruang keluarga setelah makan malam.

"Princess kamu mau sekolah dimana?" Tanya Alex

Sebenernya ia masih kurang paham sekolah di kota ini, karna dari kecil ia terbiasa hidup di kampung pinggir kota.

"Em..terserah daddy aja"

"Lebih baik kamu sekolah di Sekolah daddy aja" kata mommy

Jadi,arkan sama Alvino itu udah kerja di kantor sang daddy, kalo juan masih menempuh kuliah di univesitas kota ini.

"Yaudah besok daddy daftar kan kau di sekolah daddy" nayya mengganguk

"Yaudah udah malem, lebih baik kalian tidur"

Semuanya mengganguk,lalu pergi ke kamar masing-masing.






Dikit banget,lagi nggak mood  nulis guys:))

Tbc.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

possessive brotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang