2. Godaan dan Keraguan

8 1 0
                                    

Lagi, dia masih terpikir akan pertanyaannya yang tadi hingga dia belum memulai shalatnya.
"Astaghfirullahal'adzim, Yaa Allah, hamba berlindung kepada-Mu dari bisikan syaitan yang terkutuk, Aamiin," tuturnya sambil menghadap atas dengan kedua tangan menengadah.
"Allahu Akbar"
"Hei, kamu masih kebingungan dengan pertanyaanmu tadi? Apakah kamu mau aku berikan jawaban atas semua itu?" Sebuah bisikan yang datang dari sebelah kiri.👺
"Astaghfirullahal'adzim, shabir, jangan hiraukan mahluk Allah yang dilaknat ini, tetap fokus memuji Allah." Bisikan kedua datang dari sebelah kanan.👼
Kedua bisikan yang saling bertentangan dan berargumen mengganggu konsentrasi Shabir ketika sedang shalat.
Hingga pada rakaat terakhir dia kebingungan tentang berapa kali dia sujud.
Dengan dipenuhi rasa keraguan ketika sedang duduk diantara dua sujud, di berusaha menelusuri kebenaran dari keraguan yang dia rasakan.
"Sujud, sujud,sujud, kamu belum sujud untuk rakaat terakhir" sebuah bisikan datang dari sebelah kiri telinga Shabir.
" Ayok sujud lagi, ayok," terusnya (suara bisikan dari sebelah kiri itu).
Setalah beberapa waktu lamanya dia berkelana dalam keraguan, akhirnya dia memutuskan untuk keluar dari shalatnya. Karena keraguan yang ditimbulkan itu muncul dari kebingungan dari pertanyaan yang sebelumnya dia berikan untuk dirinya. Terlebih, dengan bisikan dari sebelah kiri yang merusak konsentrasi Shabir dalam beribadah.
"Astaghfirullahal'adzim alladzi laa ilahaillahu walhayyul qayyum wa atubuilaih,"
"Yaa Allah, maafkan hamba ada kebodohan ini, atas kehinaan hamba-Mu ini, bahkan disaat yang teramat indah ini hamba masih bisa melupakan-Mu," ucap Shabir dengan iringan air mata yang mengalir bak air terjun Sendang gile.
Dengan perasaan yang penuh akan penyesalan, dia terus menangis dan sesekali menepuk kepalanya. Dia terus menangis, dan menangis penuh penyesalan.

The Biggest Plan of GodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang