Selesai sarapan aku pamit kepada Ibu dan kakak yang lagi menyapu halaman rumah kami, mungkin bapak belum pulang dari sawah karena harus menjaga kebun semangka yang sebentar lagi akan panen, jarak dari rumah ke sawah lumayan jauh, sehingga bapak memutuskan untuk menginap agar tidak ada yang mengambil atau merusak buah hasil susah payahnya yang akan di panen nya nanti.
Kali ini aku tidak meminta uang saku, karena sisa kemarin menurutku masih cukup, kulangkah kan kaki ini dengan semangat pagi yang membara di hati membuatku bersemangat sekali, belum ada satu meter dari rumah tiba tiba si Aldi datang menawarkan tumpangan kepadaku
"Ibra mau bareng ngga" ucap Aldi dengan keras padahal kami berjarak dekat sekali
"Iya mau, tapi suaranya biasa aja emang gua budek apa"
"Iya iya maaf, lagian jalan kamu lelet banget"
"Jangan banyak omong ayo kita berangkat" jawabku dengan nada sedikit kesal karna dia selalu mengagetkan ku, akhirnya aku membonceng Aldi dan kita sama sama pergi ke sekolah. Aku dan Aldi kebetulan satu kelas, sesampainya di kelas Aku dan Aldi masuk ke kelas.
Aku dan Aldi sudah lama berteman, dia tetangga sekaligus teman yang paling baik, sifat baik sampai buruk Aldi aku tau semua nya, aku sudah menganggapnya sebagai saudara sendiri, Aldi lahir dari keluarga yang berkecukupan, Ayah nya adalah kepala desa di desaku, hidup serba kecukupan membuat Aldi menjadi anak yang pemalas, di sering bolos sekolah dan sering tidak mengerjakan tugas tugas sekolah, tapi nilai sosialnya bagus karena aku sering melihat dia membantu orang orang yang membutuhkan.
Tak lama kemudian Pak Guru yang bernama pak Joko masuk ke kelas kami
"Assalamualaikum anak anak" ucap pak Joko memberikan salam kepada kami
"Waalaikumsalam pak" jawab serentak murid yang ada di ruangan kelas 12A
"Hari ini bapak akan memberikan tugas kelompok membuat prakarya dari barang barang bekas" jawab pak joko
"Satu kelompok berapa orang pak" Tanya siska yang merupakan sekertaris kelas
"Kelompoknya dua orang saja, bebas kalian yang pilih"
"Siap pak" jawab serentak murid kelas 12A
"Yaudah kalo gitu, saya tinggal dulu, kalian lanjut belajar, karena saya akan ada rapat dengan guru guru di sekolah""Baik pak"
Tiba tiba Aldi melirik ku, sudah ku tebak pasti Aldi mengajakku untuk satu kelompok, soalnya gaada yang mau satu kelompok sama dia, karena dia sering numpang nama doang kalo ada tugas kelompok, karena dia selalu baik sama aku, yaudah aku mau satu kalompok sama dia, itung itung balas budi denganya karena selalu baik denganku.
"Bra, kamu mau kan satu kelompok denganku" Aldi seolah olah memohon kepadaku agar benar benar mau satu kelompok sama dia
"Iya di, santai, mau ngerjain tugasnya kapan"
Tanyaku sambil menahan tawa karena melihat mukanya yang begitu melas"Besok aja gimana" jawab Aldi kepadaku
"Yaudah besok, kamu yang nyiapin bahanya nanti aku yang buat" aku pun sepakat mengerjakan tugasnya besok karena harus di kumpulkan 3 hari lagi
Tidak terasa sebentar lagi waktunya pulang sekolah, aku harus bergegas pulang dan membantu bapak di sawah agar besok bisa membuat prakarya sama Aldi, karena Bapakku suka marah marah kalo aku lebih mementingkan tugas sekolah dari pada membantu Bapak di sawah, aku tidak tau kenapa Bapak bisa seperti itu, mungkin pemikiranya yang masih seperti orang dulu pada umumnya, menurut Bapak sekolah tidak penting yang penting kerja dan dapat uang buat hidup, padahal menurutku kita harus sekolah biar bisa mendapat pekerjaan yang layak, sehingga dapat berpenghasilan besar. Jadi tugas ku kian bertambah, antara tugas dari pak joko dan tugas bapak untuk membantu nya di sawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Cemara (Katanya)
Short StoryKisah ini menceritakan seseorang yang hidup dalam keluarga sederhana, Ayah nya seorang petani dan Ibu hanya mengurus keluarga karena sakit, kakak nya yang di PHK pabrik membuat Ibra hidup serba pas pasan, tetapi Ibra tidak patah semangat walaupun co...