Part 4"Yang aku semogakan, semoga menjadi kenyataan"

1.6K 18 0
                                    

Selepas maghrib aku pergi kerumah Aldy untuk menemuinya, pas sekali dia sedang ada di depan rumahnya, aku mengatakan kalo aku tidak bisa mengerjakan tugas besamanya, karena ada kepentingan keluarga, terpaksa aku berbohong kepadanya dengan alasan harus mengantar ibuku pergi, kalo aku menceritakan yang sebenarnya aku tidak mau kalo dia sampai kasian denganku, dan takutnya kalo dia sampai ke rumahku terus meminta izin langsung ke Bapak untuk mengerjakan tugas, nanti Aldi bisa kena marah Bapakku, dan akupun pastinya kena marah juga, Aldi pun bingung karena dia nggak bisa mengerjakan sendiri tugas prakarya itu, mungkin kalo dikasih kesempatan lagi oleh pak joko aku akan mengerjakan tugas itu bersama Aldi, tak lama kemudian aku pamit Aldi untuk balik dan pulang.

Setelah sampai rumah aku langsung pergi kekamar untuk istirahat, mata susah terpejam dengan pikiran yang tidak karuan, betapa beratnya hidup ini, kadang aku sempat berfikir mengapa aku harus terlahir tengah tengah keluarga seperti ini, kenapa aku tidak di lahirkan untuk menjadi Aldi, yang hidup serba kecukupan, uang jajan tidak pernah kurang, pikiran ini mulai tidak karuan, rasa bersyukur menjadi hilang, karena membayangkan menjadi Aldi yang hidupnya serba berkecukupan, sampai aku sadar, jika aku tidak bisa menjadi Aldi mungkin saja nanti aku bisa seperti bapaknya Aldi, yang sukses dan serba tercukupi, aku harus sukses, aku harus semangat dan membuat orang tuaku bangga, akan ku buktikan kepada Bapak yang selalu menganggap sekolah tidak penting, aku akan berusaha mendapatkan rangking saat ujian nanti dan meraih beasiswa di perguruan tinggi yang aku cita citakan, akan ku buktikan aku bisa berguna buat keluarga, mulai sekarang apapun yang terjadi aku tidak boleh putus asa, mungkin ini ujian dari sang pencipta agar aku bisa menghadapi masalah yang lebih berat lagi.

Untuk Bapak maafkan aku yang tidak bisa selalu membantumu, untuk Ibu terimakasih nasihat nasihat dan mengajarkan arti sabar kepadaku, untuk Kakak terimakasih telah berjuang membantu biaya sekolahku, Ibra akan berusaha sebaik mungkin untuk belajar agar menjadi orang yang sukses, aku tahu kalian semua sayang kepadaku meskipun cara mengungkapkan nya berbeda beda, dan aku harus lebih bersyukur karena masih punya keluarga, Aku pun memejamkan mata dan tertidur setelah menyemangati diri sendiri seperti orang mengigau, dengan omong kosong ini semoga yang aku harap menjadi kenyataan kelak....
Amiin.

End

Keluarga Cemara (Katanya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang