chapter 3

13 4 1
                                    

Aku melepaskan pelukan, "kamu bicara apa sih fit?" Tanyaku kebingungan.

"Nih(mengeluarkan hp),kamu pasti udah liat foto ini kan?"

"Loh,bukannya ini si Syauqi?"

"Ya iya lah Mar,trus siapa lagi kalau bukan dia. Berita ini udah kesebar, dan gak mungkin kalau kamu belum tau." Jelasnya.

"Ahh...seperti itu. Iya aku sudah tau sekarang." "Aku pulang dulu ya fit." Pamit ku.

Mungkin mataku tak terbuat dari stainless sehingga tidak waterproof,dan juga mataku belum di cat pakai nipon elaxtex,makanya cepet bocor.

Aku pulang dengan perasaan yang tak karuan.

****Sesampainya gang rumah****

"Rasanya ingin pergi jauh dari sini!!!" Celetukku kesal.

Sampai di depan gerbang rumah, "eh,,siapa itu?" " Apa itu tamu ayah?,tapi ayah kan belum pulang jam segini."

Dengan tata Krama,aku menghampiri mereka,

"Maaf,anda mencari siapa ya?" Tanyaku kepada pria berbaju musim dingin lengkap dengan syal dan kacamata hitam.

"Hello,i'm sorry,I don't speak Indonesian." Jawabnya.

"Aaa. Maaf,rekan ku tidak bisa berbicara dengan bahasa Indonesia." Sahut orang yang ada disebelahnya.

"Ahhh, seperti itu." Jawabku.

"Jadi kami sedang mencari orang yang bernama Tamara Amira Rahardja,apakah benar ini rumahnya?" Ucapnya.

"Ya, ini rumahnya. Tapi sebelumnya,ada urusan apa ya?" Selidik ku.

"Kami ada urusan penting dengan nya. Apa kamu bisa membantu memanggil kan dia?" Tanya nya dengan suara lembut.

"Jujur saja dia tampan." Batinku.

"Aku orangnya, namaku Tamara Amira Rahardja." Jelasku sembari menunjuk ke arah pin name tag ku.

"Ahh..maaf,kami tidak melihat pin nama mu." Timpa nya.

"Ya sudah,silahkan masuk." Aku mempersilahkan.

___di ruang tamu___

" Silahkan duduk. Maaf, kalian mau minum apa?" Tawar ku.

"Tidak usah repot-repot, kami hanya ingin menjemput mu." Tegasnya.

"What?? jemput??" Tanyaku dalam hati.

"Emmm... maksudnya?"

" Kami dari agensi resmi Big hit entertainment,di utus untuk menjemput mu. Sebelum nya kamu sudah menerima pesan dari pihak agensi kami, dan kamu juga sudah mengisi data diri." Jelasnya rinci.

" Apa maksud anda, pesan itu bukan tipuan?"

" Tentu bukan. Di pesan itu tertera email resmi kami." Jawabnya.

Aku berpikir sejenak, " aku ingin pergi dari sini. Jika aku ikut mereka, aku akan bebas. Tapi,, bagaimana dengan sekolah?" Batinku.

"Tapi bagaimana dengan sekolah ku? Juga ayah dan mamah ku?" Tanyaku.

"Kamu tidak perlu khawatir,kami sudah meminta izin pada sekolah mu untuk cuti selama satu Minggu. Juga ayah dan mamahmu, bang PD Nim sudah menghubungi mereka." Rincinya.

"Daebak,,,apa aku sedang mimpi?" Sesekali aku membatin.

"Bagaimana? Anda sudah siap berangkat?" Tanya lelaki itu memecah lamunan ku.

"Mmm, tolong beri aku waktu sebentar." Pintaku.

Aku segera ke kamar dan mem packing barang yang sekiranya penting.

"Nah...sudah siap." Bangga.

Aku keluar dari kamar dan, "ayo. Aku sudah siap." Timpa ku.

Kami pun menaiki mobil.

~~diperjalanan~~

Sebenarnya hati ku tak nyaman, " apa aku akan diculik?apa aku akan mati?atau di cincang lalu organ ku di jual? "  Pertanyaan dalam lamunanku.

"Maaf, apa aku bisa mempercayai kalian?" Aku memberanikan diri.

"Apa kau masih ragu kepada kami?" Tanya ya.

"Maaf jika kalian merasa tersinggung atas pertanyaan ku. Tapi aku hanya mencoba memastikan." Jelasku.

"Mungkin ini bisa membuat mu percaya." (Mengeluarkan hp nya. Seperti sedang mencari nomor telepon seseorang)  'drtt drttt' hp nya mulai berdering.

"Oh, annyeong. Ada apa menelfon?" Terdengar suara lelaki dari balik layar.

"Aa..mianhe, mengganggu mu." Jawab kru agensi itu. "Ini, lihatlah," menaruh layar hp di depan ku.

 "Ini, lihatlah," menaruh layar hp di depan ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Omo,,,jinja. Igeonen??" Speechless karena kaget.

Bagaimana aku tidak kaget,jika orang yang ada di balik layar hp itu seorang Park jimin.

Aku memberanikan diri untuk menatap layar.

"Annyeong,apa kau orang yang mendapat undian itu?" Tanya jimin dengan suara khas nya.

"Nee oppa, aku orang nya." Aku berlaku seperti orang bodoh.

"Ahhha,,,kiyowo." " Jangan malu." Kata jimin.

"Aku akan mencobanya oppa," jawabku,mulai percaya diri.

"Jimin-a,palliwa. Kita latihan." Terdengar suara orang lain di balik layar hp itu.

"Ooo..gidaryo Hyung." Menoleh dan menatapku, " aku tutup dulu ya, semoga perjalanan mu menyenangkan." Pamit jimin dengan senyumannya yang merekah.

'Tutt tutt'  telpon terputus.

"Bagaimana? Apa kau masih ragu?" Tanya kru itu lagi.

Aku menjawabnya dengan senyuman.

"Ahhh...aku seperti terlahir kembali." Bisikku.

Sesampainya di bandara,kami menaiki pesawat pribadi milik agensi Big hit. Aku tak sempat mengabadikan apapun, karena aku tertidur sepanjang perjalanan.

Maaf kalau bahasanya kurang bagus dan ada yang tidak paham,tapi disini author berusaha biar halu kalian lancir tanpa kendala,jika ada masukan, author dengan senang hati menerima😁











Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Reserve noteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang