HAIDAR - Maaf pulsa anda tidak mencukupi...

570 68 17
                                    

H   A   I   D   A   R

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

H   A   I   D   A   R

Seorang dengan jas berwarna biru gelap itu semakin mendekat kearah Antariksha membuat Antariksha ketakutan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seorang dengan jas berwarna biru gelap itu semakin mendekat kearah Antariksha membuat Antariksha ketakutan. Ia bingung harus apa berteriak meminta pertolongan? tidak ada seorang pun disana kecuali dia dengan prian di hadapannya ini. Antariksha sempat berpikir untuk berlari saja tapi hal itu pasti akan menjadi sia-sia.

"Nona Antariksha?." Ucap pria tersebut membuat Antariksha menyerengit heran, kenapa ia bisa mengenali Antariksha.

"Saya di tugaskan Tuan Awan untuk menjemput anda." Ucap orang tersebut dengan suara baritone nya.

"Huft..." Antariksha menghembuskan napas lega ketika mengetahui jika di hadapannya ini bukan lah penculik melainkan salah satu orang karyawan papa nya.

"mari nona tuan Awan sudah menunggu anda." Ucap orang tersebut mendapat anggukan dari Antariksha.

"terimakasih." Ucap Antariksha ketika orang tersebut membukakan pintu untuk Antariksha.


Tiga remaja kembar itu memasuki pelataran rumah dengan wajah yang bahagia, walaupun keringat membasahi kaos basket mereka tapi hal itu malah menambah kadar ketampanan Tiga kembar keturunan Haidar itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiga remaja kembar itu memasuki pelataran rumah dengan wajah yang bahagia, walaupun keringat membasahi kaos basket mereka tapi hal itu malah menambah kadar ketampanan Tiga kembar keturunan Haidar itu.

"Yuhuuuuuuuuuuuuuuuuuu... keturunan Haidar yang tampan suda pulang..." teriak Langit menggema di ruangan yang terdapat Gamma dan Alpha sedang menonton sinetron 'ku menangis'

HAIDARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang