Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
06 01 2005
Malam itu Jaemin merasakan kantuk yang sangat. Tidurnya lelap, tapi mendadak suara mobil di tengah malam menyapa indera pendengarannya.
Lampu ruang tamu menyala, Jaemin terbangun dan menguping siapa tamu yang datang tengah malam begini. Ibu Jaemin, pula ayahnya menemui tamu itu.
Suara yang sungguh sering Jaemin dengar. Itu suara Paman Lee Donghae. Jaemin yakin sekali.
"Ada apa? Kenapa malam-malam datang begini?" Suara ibu Jaemin bertanya.
"Hyunmi, Yije, maaf mengganggu acara tidur kalian. Aku baru saja dihubungi rumah sakit. Jaehyun ... " ada jeda sejenak dalam ujaran Donghae, "Jaehyun ... kecelakaan."
Ada raut keterkejutan di wajah ibu dan ayah Jaemin, sementara Jaemin sendiri masih menerka ucapan Paman Lee. Kecelakaan? Maksudnya?
"Bagaimana bisa?" Ucapan ibu Jaemin terkejut. Yije sang ayah mengeratkan telapak tangannya di atas punggung tangan sang ibu. Mencoba memberi ketenangan meski dia sendiri sangat terguncang.
Ada sirat yang bisa ditebak di wajah Donghae bahwa kondisi Jaehyun tidak baik, tapi sangat lain apa yang dikatakan Donghae.
"Aku belum tahu, lebih jelasnya. Kita ke rumah sakit sekarang untuk memastikan kondisi Jaehyun."
Dan malam itu, langsung saja ayah dan paman Jaemin pergi ke rumah sakit, sedangkan Jaemin kembali terkantuk dan masuk ke kamarnya untuk tidur lagi. Tanpa tahu bahwa malam itu menjadi malam paling kelabu dan sangat ingin dilupakan Jaemin, tapi tak bisa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Halo haiiiii, cuma mau bilang. Ini work baru yang bakal pendek per part-nya, gak kayak work lain.