Pagi ini tampaknya akan cerah meski matahari belum menampakkan diri seutuhnya, hari yang cerah secerah wajah Damar pagi ini biarpun belum mandi tapi tingkat ketampanannya tidak luntur sama sekali. Damar sedang mengantri ke kamar mandi rutinitas pagi yang mulai biasa ia jalani karena sudah satu minggu ia berada di kosan milik bapak Tama, dan disini hanya ada satu kamar mandi dan wc.
Sudah sepuluh menit Damar berdiri di depan pintu kamar mandi dengan handuk tersampir di bahu kiri serta celana dalam dan boxer di baliknya dengan tangan kiri menenteng ember kecil berisi sabun dettol cair aroma jeruk, shampo clear man yang iklannya Ronaldo, sikat gigi formula, odol pepsodent, man's Biore facel wash yang tertata tapi. Tapi tak ada tanda tanda jika yang didalam kamar mandi akan keluar.
"Ini bang Dito mandi apa tidur, lama banget" Damar bermonolog seraya bosan menunggu
Dok dok dok
"Bang... Abang Dito... Udah kelar belum sih. Mandi apa tidur?!! " Setelah menggedor pintu dengan kasar Damar meneriaki orang yang ia panggil Abang yang dari tadi hampir satu jam di kamar mandi tak juga keluar.
Tak ada sahutan yang ada hanya suara gemericik air yang mengisi bak penampung air. Damar kesal, ia harus cepat karena hari ini adalah PKK fakultas dan ia tidak boleh terlambat jika terlambat sudah pasti ia akan berhadapan dengan senior bagian kedisiplinan yang super galak dan garang sungguh menakutkan. Bahkan desas desus yang sempat ia dengar jika PKK fakultas akan lebih menyeramkan dibandingkan PKK universitas. Mengingat itu Damar bergidik ngeri dan ia kembali menggedor pintu lebih keras.
Sementara didalam kamar mandi seseorang yang tadi dipanggil Bang Dito itu tengah mengeringkan rambut sambil bersenandung ria. Setelahnya ia memakai skincare dengan perlahan dan mengabaikan gedoran pintu yang semakin brutal.
Kesal sekali Damar karena sudah beberapa kali menggedor pintu kamar mandi tapi tak juga orang didalamnya keluar. Kalau saja wc tidak ada orang dia pasti sudah mandi di sana tapi sayang sekali ada Satya yang sedang menggunakan wc sedang menabung di pagi hari.
Ditengah rasa bosannya menunggu sayup-sayup Damar mendengar keributan dibelakangnya.
"Gua duluan Cak"
"Gak bisa Ka, gua duluan"
"Salah lu gara-gara ngajak main game jadi kesiangan gini"
"Siapa suruh mau kan gua gak maksa"
"Gak maksa pala lu botak"
"Ye bawak bawak pala botak lagi"
"Serah lu deh pokoknya gua duluan"
"Eh gak bisa"
Begitulah kiranya bacotan mereka yang membuat gaduh satu kosan dan membuat Damar jengah mendengarnya karena hampir setiap pagi begitu.
Cklek
Pintu di buka dan menampakkan Dito yang sudah rapi dan wangi segar yang semerbak dari sabun axe dark temptation beraroma coklat yang manis tapi sangat maskulin. Selain itu ada seember pakaian yang baru dicuci, pantes lama-batin Damar. Dito keluar dengan senyum cerah secerah matahari yang menyilaukan.
"Lama banget ternyata nyuci" Keluh Damar
"Daleman udah abis jadi nyuci hehe, maaf ya kalo lama" Merasa tak enak karena lama menggunakan kamar mandi dan membuat antrian panjang didepan kamar mandi.
"Karena Damar anak baik jadi di maafin deh" Ucapnya sambil mengambil langkah untuk masuk ke kamar mandi, tapi sebelum langkah selanjutnya diambil kerusuhan kembali terjadi.
"Eh eh Damar gua aja duluan ya"
"Enak aja lo Bang gak bisa! "
"Gua aja kalo gitu yang dulu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mahasiswa Kampus Biru
FanficApabila ada kesamaan nama tokoh tempat dan alur cerita itu semua hanya kebetulan semata tidak ada unsur jiplak menjiplak atau plagiat. Seluruh pemain dalam cerita ini milik Tuhan yang maha Esa, orang tuanya masing-masing dan Bighit entertainment. A...