Pacar Baru

19 3 0
                                    

Banyak hal yang didalam hidup ini diluar kendali kita . Entah itu yang bikin senang atau bikin sedih , yang perlu kita lakukan adalah bersyukur . Begitulah kira-kira yang sering di katakan oleh orang-orang tua dahulu .

"Bengong aja Na , udah bikin tugas MTK ?" Tanya Tania pada Nara.

Tania Anjani , gadis kutu buku yang identik dengan kaca mata tebalnya dan selalu menjadi peringkat pertama baik di kelas atau juara umum tiga angkatan.

Hanara atau kerap dipanggil Nara , teman dari Tania , si gadis yang selalu galau karena teringat pada mantan yang mencampakkannya.

"Yang halaman 30 bukan?" Tanya Nara menatap Tania lesu. "Udah Nara bikin kok"

Tania menaikkan kaca matanya dan mendelik pada Nara , "kenapa lagi sih?" Tanya Tania.

Nara menghela nafas dan memutar duduknya menghadap Tania , menatap sendu temannya.

"Nara salah nggak sih masih nunggu Vino? Masa kemarin dia datang kerumah ngajak Nara ke alun-alun kan bego" kata Nara bernada lirih.

" Bagus dong , kenapa bisa bego?" Tanya Tania.

"Ya Nara bego aja karna mau aja ikut dia"

" Nah itu kamu tahu kenapa mau ikut , kan bisa nolak"

"Nara kan nggak bisa nolak , apalagi diajak Vino , auto siap-siap dong" tegas Nara .

"Kan bego , sekarang siapa yang bego?"

"Ya Nara " jawab Nara dengan polosnya menunjuk dirinya sendiri.

Tania langsung menepuk jidatnya sendiri , kenapa bisa dia berteman dengan Hanara yang notabenenya si ratu lemot se SMA Garuda.

" Mending Lo cuci muka deh ke WC biar fresh " usul Tania.

Nara mengerucut bibirnya berfikir sejenak , " harus ya? Nara kan mager" keluhnya .

"Iya kudu wajib . Buruan sana bentar lagi kita masuk"

Nara menghela nafas beratnya kemudian mengikuti usulan Tania untuk mencuci muka ke WC yang katanya bisa bikin fresh .

Sepanjang koridor Nara bersenandung kecil menyanyikan lagu milik Fiersa Besari yang judulnya 'Waktu yang salah.'

Baru saja hendak memasuki toilet kepalanya membentur pintu toilet karena lupa membuka pintu efek dari asiknya melamun.

"Astaghfirullah sakitnya kenapa Nara " lirihnya.

"Ih ini pintu kenapa bisa ketutup sih , biasanya ke buka sendiri. Jahat amat kayak doi" umpat Nara .

"Lo yang salah lo yang ngomel" sahut seseorang.

Nara langsung membalikkan badannya mendapati seorang yang lumayan tinggi darinya sedang tertawa mengejek.

"Pintunya yang salah kok , Nara mau masuk eh malah ketutup" bantah Nara.

"Ya di buka dong , bego kok dipelihara sih neng" kekeh si cowok itu .

Nara mengerucutkan bibirnya kesal seperti anak kecil . Bukannya di buat-buat tapi begitulah Nara yang tingkahnya belum bisa se dewasa umurnya yang 17 tahun.

"Ck! Tahu nggak sih Nara mager . Kesini aja di paksa , duh kan tambah males untuk buka pintu . Tolong bukain dong kak" Pinta Nara

"Manja amat jadi cewek ingat umur neng . Dah ah , gue mau masuk kelas"

"Eh bentar" ujar Nara menarik ujung seragam cowok itu .

"Mau nggak jadi cowo Nara ? " Tanya Nara dengan wajah polosnya dan tidak lupa mengedipkan matanya beberapa kali.

"Apaan sih!" Tukas cowo itu melepaskan tangan Nara dari seragamnya.

" Jawab dulu atuh.  Mau ya , please bantuin Nara move on dari Vino" pinta Nara memelas. Nara melirik name tag cowo itu dan mengejanya tanpa suara.

A d I t a m a

"Nggak ogah " tolak Aditama .

"Aditama jawab nggak berarti iya . Oke sekarang tanggal 7 September 2019 aditama Mahendra resmi jadi pacarnya Hanara" Kelakar Nara dengan suara lantang membuat beberapa orang yang lalu di koridor menatap mereka dengan ekspresi bermacam-macam.

"Eh nggak bisa gitu dong . Nggak nggak sah , pokoknya nggak sah " protes Aditama dengan raut wajah kesal setengah matinya pada Nara .

Hanara hanya tersenyum manis dan melambaikan tangannya pada Aditama sebelum masuk kedalam WC.

"Yey Nara punya pacar, jadi nggak galau lagi" teriak Nara riang.

🌚🌚🌚

Bel keluar main berbunyi  , Nara yang awalnya cemberut menggerutu kesal sekarang tersenyum riang karena Buk Yu guru kimianya keluar kelas.

"Tania tahu nggak , Nara udah punya pacar lagi " ujar Nara antusias pada Tania.

"Hah? Apa-apa?" Tanya Tania bingung .

"Nara punya pacar baru aja jadian" Ujar Nara perlahan-lahan dan menekankan setiap katanya .

"Gila ? Siapa yang nembak Lo? Dimana?" Tanya Tania shock.

"Tadi di depan toilet cewek , Nara sih yang nembak dia ."

"Dan dia mau?"

"Mau kok ." Jawab Nara yakin .

"Kagak percaya gue . Siapa Namanya?" Tanya Tania penasaran.

"Namanya Aditama Mahendra"

Mendengar nama itu Tania membulatkan matanya dan sangking terkejutnya hampir saja kaca mata Tania terlempar dari batang hidungnya .

"Aditama Mahendra ? Anak basket? Cowok famous satu SMA ? Yakin? Jangan ngadi-ngadi deh Naraa" pungkas Tania .

"Iyaa , kamu mah nggak percayaan . Emang Aditama kelas berapa?"

"Katanya udah pacaran masa nggak tahu kelasnya . Jangan bilang lo di tolak tapi tetap maksa buat pacaran?" Tebak Tania tidak habis pikir dengan temannya yang satu ini.

"Aditama kelas berapa ? Kasih tahu Nara dong Tania "

"Sumpah lo Gila , kalau Lo ganggu Aditama bisa-bisa satu sekolah musuhin lo Naraa"

"Nggak Nara pikirin kok . Buruan Aditama kelas berapa?"

"12 MIPA 1 . Jangan ane-"

Belum selesai Tania berucap Nara sudah hilang dari pandangan matanya seperti pesawat jet yang baru saja lepas landas. Tania cemas karena Aditama itu bukanlah cowok biasa . Tidak sedikit cerita miring dari cowok itu  . Dan dari banyaknya cowok disekolah ini kenapa harus dia yang Nara tembak . Hufft

AditamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang