KOMA PART 5

5 3 0
                                    

“ aku belum bisa mengatakan kapan aku akan menghentikannya, karena sekarang yang aku fokuskan untuk bisa membalas dendamku padanya. kau pasti bepikir aku sudah gila dengan ini semua tapi inilah kenyataan yang sebenarnya aku tidak bisa memastikan kapan akan berhenti untuk tidak menuruti dendamku.  Kau tidak bisa merasakan apa yang sedang aku rasakan dulu sampai saat ini. Hatiku hancur, melihat mereka membunuh keluargaku. Setelah aku menghancurkan Albert aku akan berhenti.” Ujarku

“dan aku akan pergi jauh sejauh yang aku bisa, callista. Maaf sudah merepotkan dan membuatmu terlibat, aku janji kita akan bertemu kembali entah itu kapan.”  kata hatiku.

Mungkin perbuatanku akan terbongkar walau tidak semua, tidak akan mereka menyentuh orang orang yang aku sayangi. Cukup, cukup aku yang akan menerima akibatnya nanti tapi jangan mereka, mereka hanya tidak tau apapun soal ini. Dendamku satu persatu sudah aku jalani dan tanpa hambatan, tidak aku pungkiri jika aku bisa membalas dendamku.

“ bisakah kau berjanji padaku? Jangan sakiti dirimu sendiri, lupakan masa lalu itu vina. Kau tau suamimu sangat menyayangimu, apa yang membuatmu tidak bisa mencintainya? Apa yang kurang darinya?” kata callista lirih, dia sangat lelah menghadapiku untuk tidak melanjutkan rencana gilaku ini

“ aku janji setelah semuanya selesai aku akan berhenti tapi disaat aku menyelesaikan semuanya aku akan berpisah dengan gabrian. aku tidak ingin mempertahankan pernikahan ini. Toh aku tidak mencintainya sedikitpun.” Kataku lesuh

“ BERPISAH? Kau ingin berpisah darinya? Mengapa? Bukankah setelah semuanya selesai kau akan hidup tenangkan?” kata callista terkejut dengan ucapanku untuk berpisah dengan gabrian, aku tau dia pasti akan memarahiku.

“ iya, berpisah.. aku tidak bisa melanjutkan pernikahan ini, aku menikah dengannya hanya sebuah balas dendam dan kau pun tau itu dari awal bukan?!” kataku mengingatkannya untuk tidak memikirkan diriku, ck. Dia saja belum menikah bahkan tidak memikirkan dirinya sendiri yang belum menikah. Bukannya dia mencari pria tapi dia malah memikirkanku dengan gabrian, ck. Lama lama aku ingin menjodohkannya dengan teman relasi kantorku.

“ ck. Seharusnya kau memikirkan masa depanmu cepat cari pasangan terus menikah, jangan memikirkan hubunganku dengan gabrian. hubunganku tidak usah kau pikirkan tapi yang harus kau pikirkan adalah dirimu sendiri yang belum dapat pasangan sama sekali.” Ujarku mendaprat callista

“ hehehe, aku tau itu vina, tapi aku tau mencari pendamping hidup itu susah minta ampun dizaman sekarang ini, ck. Kau tau menurutku kau dan gabrian itu sangat cocok tapi mengapa tiba-tiba kau ingin pisah denganya penjelasanmu itu kurang masuk akal untukku.” Kata callista penasaran dengan penjelasaanku, aku yakin dia merasa ada yang aneh dengan keputusanku untuk berpisah dengan gabrian, sekarang ini aku sangat malas untuk membahasnya

“ jangan ketawa, kau seharusnya berpikir masa depanmu nanti. Iya sih memang susah tapi pasti ada yang cocok menurutmu, tidak mungkinkan kau begitu nyaman dengan kesendirianmu ini? Tidak usah dipikirkan, aku malas untuk membahasnya sekarang, karena aku butuh waktu untuk berpikir dengan keputusanku nanti bagaimana.” Ujarku lirih penuh sesakitan yang dalam, aku tidak mengerti mengapa aku tidak ingin berpisah dengan gabrian walau mulutku bisa berkata ingin berpisah tapi tidak dengan hatiku yang menolak untuk berpisah dengannya. Ada rasa tidak rela untuk berpisah dengannya dan takut suatu saat nanti gabrian dimiliki oleh wanita lain setelah berpisah denganku. Aku takut itu terjadi, jika aku melihatnya sendiri aku pasti merasa dadaku sesak dan hatiku hancur.

“ ck, kau... semua perkataanmu semuanya benar, aku sudah terlanjur nyaman dengan kesendirianku tidak banyak pikiran yang aneh-aneh, jadi tidak ada yang perlu aku cemaskan dan khawatirkan sesuatu hehehe 😀 , aku harap kau dan gabrian tidak berpisah, karena yang aku lihat dia sangat mencintaimu dengan tulus dan kau begitu membencinya hanya karena dia anak dari Arnold Alexis Brave?” kata callista yang ada benarnya juga, aku membenci gabrian karena ayahnya yang serakah itu.

REVENGEFULLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang