Sesuai dengan ucapan nya tadi. Selepas pulang sekolah Sekar pun berniat untuk mampir ke rumah Raya.
Sekarang Sekar dan Raya sudah sampai di tempat tujuan mereka tepatnya di rumah Raya. Dengan antusias dan perasaan gugup Sekar masuk ke dalam rumah megah nan besar milik sahabatnya.
"Assalamu'alaikum." ucap Raya setelah masuk ke dalam rumah nya.
Rio yang duduk di sofa sambil menonton tv pun menoleh
"Wa'alaikum salam." jawab Rio. Sedetik kemudian mata nya menatap sosok wanita yang tidak asing baginya sedang tersenyum manis kepada nya.
"Hai ka apa kabar?" kata Sekar sambil tersenyum
Raya yang mengerti keadaan pun angkat bicara.
"Gue ke kamar dulu ya mau ganti baju sambil ngambil minum buat lo. Bentar doang ko" kata Raya sambil berjalan menaiki anak tangga di rumahnya.
"Baik. Lo sendiri gimana kabarnya?" jawab Rio. "Duduk dulu Kar sini, mau sampe kapan berdiri di situ." lanjutnya sedikit becanda
"Eh... Iya Ka." kata Sekar sambil mendudukan dirinya di sofa. "Kabar sekar juga baik ko. Apalagi sekarang Ka Rio ada di sini." mulutnya refleks mengatakan itu.
Sesaat Sekar sadar apa yang sudah dia katakan dia pun salah tingkah sendiri. "Maksudnya kabar Sekar baik Ka." kata Sekar kikuk
Rio menaikan satu alisnya. Sekar memang tidak berubah. Sikapnya masih sama seperti dulu selalu salah tingkah dan kikuk kepada nya.
Sekar yang di tatap seperti itu pun jadi makin gugup dan berusaha mencari topik agar suasana nya jadi mencair kembali.
"Gimana selama di jerman? Nyaman kuliah di sono Ka?" tanya Sekar mencoba menghilangkan rasa gugup nya.
"Nyaman-nyaman aja." jawab Rio seadanya
"Bagus deh kalau gitu."
"Ka Rio di sono udah punya cewe atau belum? Maksudnya lagi deket atau masih sendiri?" tanya Sekar yang tiba-tiba langsung sedikit menunduk
"Gimana sekolah lo? Oke-oke aja atau biasa aja." ucap Rio mengalihkan pembicaraan
Sekar semakin menunduk. Pertanyaan nya di abaikan. Rasa ingin tau nya tidak di hiraukan. Sekuat tenaga sekar menahan sesak di hati nya. Ternyata mendapatkan hati Mario tidak semudah yang dia harapkan.
Raya menuruni tangga dan langsung menuju dapur untuk membawa air putih untuk Sekar.
"Sorry cuma ada air putih doang Kar" ucap Raya sambil menaro air putih di atas meja.
"Santay."
"Gue ke atas lagi ya Hp gue ketinggalan." kata Raya. Sengaja meninggalkan mereka berdua agar lebih leluasa ngobrolnya.
Mario dan Sekar hanya mengangguk saja
"Ka? Sedikit aja kasih aku kesempatan buat jadi pacar ka rio." kata Sekar terang terangan karna sudah tidak tahan lagi menahan perasaanya selama ini.
Mario langsung menatap mata sendu milik Sekar. Rio bisa melihat itu. Ketulusan yang begitu besar di mata gadis di depan nya itu.
"Kar..." tegur Mario
"Maaf kalau aku lancang. Tapi aku udah ngga tahan Ka. 3 tahun aku suka sama Ka Rio, 3 tahun juga aku nahan semuanya. Sekarang aku pengen Ka Rio denger langsung kalau aku suka sama Kakak." ucap Sekar
"Gue udah tau kalau lu suka sama gue. Raya sering ngomong ke gue tentang lu. Tapi gue ga bisa Kar." jawab Rio datar
"Tapi kenapa? 2 tahun aku nungguin Kakak pulang. 2 tahun juga walaupun aku ga pernah ketemu Kakak perasaan aku ga pernah berubah." kata Sekar sambil menahan rasa sesaknya
Rio terdiam sebesar itu Sekar menyukai nya. Mario akui memang baru kali ini diri nya di sukai sedalam itu oleh perempuan.
"Kar tolong ngertiin gue. Lu itu udah gue anggap seperti adik gue sendiri." ucap Mario mencoba menjelaskan
"Sedikit aja. Emang aku ngga pantes ya?" tanya nya.
"Maaf Kar..."
Dari atas Raya mendengar semua obrolan mereka berdua. Diri nya turut sedih karna sahabatnya secara langsung di tolak oleh Kakak nya sendiri.
Raya pun berniat turun untuk mencairkan suasana.
"Asik banget nih ngobrolnya." kata Raya berpura-pura tidak tau apa-apa meski kenyataanya sebaliknya
Mario maupun Sekar sama-sama menoleh ke arah Raya
Mario pun berdiri setelah Raya mendudukan bokong nya di sofa.
"Mau kemana bang? Baru geh gue duduk." tanya Raya sambil menatap Rio.
"Ke kamar." ucap Rio sambil menaiki tangga menuju kamar nya
Setelah Mario benar-benar sudah masuk ke kamarnya Raya pun menatap Sekar iba
Raya mengusap pelan punggu Sekar."Kar? Maafin Abang gue."
Sekar pun membalas tatapan Raya. "Lu denger semuanya?" tanya Sekar
"Iya gue denger semuanya dari atas." jawabnya. "Sekali lagi gue minta maaf atas nama Abang gue ya." lanjutnya
"Iya."
****
Setelah Sekar pulang Raya pun masuk ke dalam kamar Mario tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu
Mario yang sedang tiduran pun menoleh aneh. Tidak biasanya adik nya nyelonong masuk ke kamarnya tanpa mengetuk pintu
"Bang. Bisa ngga si hargai Sekar dikit aja. Dia tulus sama lu. Belum tentu ada cewe yang setulus Sekar." ucap Raya menatap Rio garang
"Ray. Udah gue bilang berapa kali, kalo gue ini ngga pernah suka sama Sekar. Dia udah gue anggap kaya adik gue sendiri sama kaya lu."
"Tapi Bang sedikit aja emang ngga bisa." ujar Raya memaksa
Rio berdiri menunjukan wajah kesal."Jangan paksa gue Ray." jawab Rio datar
"Tapi Sekar cantik baik tulus sama lu."
"Gue akui Sekar emang cantik baik. Tapi gue ngga bisa Ray. Tolong jangan paksa gue. Gue berhak nentuin pasangan gue sendiri tanpa ada paksaan dari siapapun."
Raya terdiam. Dirinya memang salah karna memaksaan Mario untuk menyukai Sekar. Tapi di sisi lain Raya ingin Sekar cinta nya terbalaskan.
"Maaf Bang." ujar Raya berbalik badan dan menghilang dari pandangan Mario
Mario mengacak rambutnya frustasi. Baru sehari pulang ke Indonesia sudah mendapatkan masalah serumit ini.
"Kenapa lu harus suka sama gue Kar..." gumamnya.
*********
HAI SENENG DEH AKHIRNYA BISA UPDATE KEMBALI CERITA INI.
UNTUK DI PART INI MAAF AKU FOKUS SAMA SEKAR DAN MARIO HEHE.
DI PART BERIKUTNYA AKU BAKAL FOKUS SAMA RAYA DAN MALVIN KO.
JANGAN LUPA RAMAIKAN
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK BIAR AKU MAKIN SEMANGAT ^_^
SEMOGA KALIAN SUKA YA
Tangerang, 16 November 2020
![](https://img.wattpad.com/cover/245428861-288-k766950.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MATI RASA
Teen FictionSemua nya berawal dari hancurnya kepercayaan. Awalnya aku kira bertemu dengan mu bisa membuat hidup ku jauh lebih indah ternyata aku salah. Sekarang hidup ku hancur. Bertemu dengan orang seperti mu adalah mimpi terburuk ku sepanjang hidup.