Raya yang sudah tiba di sekolah pun langsung menuju kantin untuk mengisi perut nya yang sudah keroncongan karna tadi Dia tidak sarapan karna percekcokan nya dengan Mario.
"Mbak bikinin mie yah satu." kata Raya sambil menyodorkan selembar duit berwarna hijau.
Mbak Tya penjual makanan di kantin pun menoleh.
"Tumben mampir ke kantin." ucap Mbak Tya
"Raya laper Mbak, mangkan nya Raya ke kantin karna Raya laper, coba kalau ngga laper Raya ngga bakal ke kantin Mbak Tya yang caem." Raya menjawab beruntun
Mbak Tya pun terkekeh pelan."Yaudah duduk dulu atuh nanti Mbak anterin." kata Mbak Tya
"Jangan lama-lama takut keburu bel" kata Raya sambil berjalan ke arah meja kantin. "Gercep Mbak" sambungnya.
"Oke" jawab Mbak Tya sambil mengacungkan satu jempolnya.
Di arah yang bersamaan Sekar yang baru datang ke sekolah dan tidak sengaja mata nya menangkap sosok Raya sedang duduk di bangku kantin pagi-pagi begini. Sungguh momen yang sangat langka. Karna biasa nya Raya itu anti ke kantin kalau pagi kecuali hanya jam istirahat saja.
Sekar pun berniat untuk menghampiri Teman nya itu.
"Wihh.. Kesambet apa lu pagi-pagi udah ngejogrok di sini." Sekar pun langsung duduk di samping Raya.
"Berisik lu." ucap Raya ngegas
"Wih selow mamen. Baru di tanya segitu aja udah ngegas ampe kaget gue anjir."
Detik itu pula mie pesanan Raya datang.
"Di makan Neng-Neng cantik." kata Mbak Tya sambil menyodorkan nampan yang berisi mie dan saos.
"Makasi Mbak."
"Punya sekar mana? Ko ngga ada." kata Sekar sambil melihat ke arah Mbak Tya.
Mbak Tya pun melihat ke arah Sekar bingung. "Kamu kan ngga pesan. Gimana mau ada." jawab Mbak Tya masih dengan ekspresi bingung
"Oh iya yah. Sekar aja baru datang." cengir Sekar sambil menggaruk belakang kepala nya yang tak gatal.
"Bodoh." Celetuk Raya sambil meniup mie nya yang panas
****
Malvin yang baru tiba di sekolah langsung masuk kelas dan di sambut ke Gaduhan penghuni kelas XI Ipa 2.Malvin pun langsung mendudukan diri nya di tempat duduk nya dan langsung memainkan Handphone yang berlogo apel di gigit itu.
"Vin. Sini lah gabung sama kita-kita." kata Andi yang sedang memegang sapu untuk di jadikan Mick bohongan.
Malvin pun menoleh dan mengagukan kepala nya. "Iya bentar dulu. Ntar gua ke situ." jawab Malvin
Malvin pun memasukan Handphone nya dan langsung berdiri menghampiri teman baru nya itu. Sesekali Malvin melirik ke arah pintu seperti sedang menunggu kehadiran seseorang.
"Vin. Lu udah punya pacar belum si." tanya Andi yang mendapat tatapan aneh dari Teman-teman nya.
Seketika semua nya heboh."Wah... Ngapa lu nanya begitu? Lu suka sama Malvin? Astagfirullah Ndi Istigfar Ndi Istigfar." ucap serentak murid laki-laki.
"Apa sih Goblok. Gua cuma nanya. Gila aja kalau gua suka sama si Malvin. Gua masih Normal masih doyan cewe." Andi pun menyeringai
"Masih doyan cewe. Tapi sayang nya cewe pada ngga mau sama lu." kata Bagas dan langsung mendapat tendangan pelan dari Andi.
"Sial. Gua cuma nanya Malvin udah punya cewe atau belum malah ujung-ujung nya gua yang di ledekin begini. Udahlah ngambek gua." kata Andi di buat-buat.
"Bodoamat ngga ngurus ngga penting ngga nanya ngga ngga ngga." kata teman-teman nya Andi sembari ketawa
Malvin hanya tertawa hambar saja tidak berniat menjawab pertanyaan Andi dan tidak tertarik untuk membully Andi sama seperti teman-teman baru nya itu.
Seorang gadis yang memakai jepit rambut berbentuk bintang itu pun memasuki kelas bersama satu teman nya yang sedang memakan roti
Mereka pun langsung mendudukan diri nya di tempat duduk mereka.
"Kar lu tau ngga."
"Ngga."
"Gue belum selesai ngomong Dodol." ujar Raya gregetan
Sekar tertawa pelan."Oh... Iya maaf"
"Bang Rio semalam pulang tau"
Uhukk uhukk
"Kar kenapa?" kata Raya sambil mengelus elus punggung teman nya itu.
"Bang Rio? Pulang? Sriusan? Ngga bohong kan." tanya Sekar beruntun
"Srius. Kalau ngga percaya ntar pulang sekola ke rumah gue aja."
"Pasti gue kesono." ucap Raya sambil tersenyum samar
"Lu masih suka sama Abang gue Kar?" tanya Raya
Pasalnya sejak kelas 2 SMP Sekar memang sudah memendam rasa kagum kepada Mario. Bahkan Sekar pernah menunjukan sikap ingin memiliki Mario. Walaupun Mario hanya menganggap nya sebagai teman dari adik perempuan nya itu.
"Masih." jawab Sekar jujur
"Gue dukung dukung aja sih kalau lu suka sama Abang gue. Tapi emang lu ngga cape atau ngga pengen cari cowo lain? Maksud gue kan banyak cowo yang mau sama lu kenapa lu mau nya sama Bang Rio." tanya Raya hati hati takut menyinggung perasaan Sekar
"Gue ngga tau Ray. Kenapa gue bisa sesuka itu sama Abang lu. Gue juga ngga pernah mikir buat cari cowo lain. Gue udah terlanjur sayang sama Bang Rio walaupun gue ini bukan siapa siapa nya dia." mendadak Sekar menunduk merasakan sesak di hati nya.
Raya merasa bersalah karna sudah menanyakan hal itu yang jelas-jelas menyinggung perasaan Sekar. "Kar maaf, maksud gue ngga gitu." Raya mengusap lembut pundak teman yang sekarang sudah menjadi sahabatnya itu.
"Gue ngga apa-apa ko Ray. Gue tau lu pengen yang terbaik buat gue." Sekar pun memeluk Raya meluapkan rasa sesak di hati nya.
Malvin yang melihat itu pun hanya terdiam.
Kadang kita memang harus memulai kehidupan yang baru. Sebab terjebak perasaan masa lalu itu ga enak.
***********
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK YA
BIAR AKU MAKIN SEMANGAT:)JANGAN LUPA RAMAIKAN:)
IG:@erikaaaaapss
Tangerang, 5 November 2020

KAMU SEDANG MEMBACA
MATI RASA
Teen FictionSemua nya berawal dari hancurnya kepercayaan. Awalnya aku kira bertemu dengan mu bisa membuat hidup ku jauh lebih indah ternyata aku salah. Sekarang hidup ku hancur. Bertemu dengan orang seperti mu adalah mimpi terburuk ku sepanjang hidup.