Empat

5.8K 658 23
                                    

Agam berjalan memasuki kantin asrama. Dia sendiri kok. Deon tadi masih molor nyenyak banget. Toh juga memang Agam niatnya ke kantin sendiri. Dan soal kejadian semalam, menurut Agam gak ada apa-apa. Dia anggap angin lalu aja.




Agam menghampiri Abel yang lagi duduk berdua sama cowok. Bukan Yoga sepertinya. Dia juga gak tau soalnya orang itu duduk membelakangi dia. Pas udah duduk di depan mereka baru lah dia lihat orang itu dengan jelas.

"Agam, kangen." Kata cowok itu senyum lebar banget waktu liat Agam duduk di depannya.

--Rafaela Alexandria. Cowok mungil yang bisa dibilang cantik. Keturunan Korea. Murah senyum dan anggun.

"Gue juga kangen banget, Rafa. Lu kok lambat sih masuknya?"

Rafa tertawa kecil, "Kan libur kemarin Rafa ke Korea."

Agam mengangguk, dia ngeliat Abel di samping Rafa masih asik makan.

"Tumben lu gak sama Yoga."

Abel dongak dan jeda acara makannya.

"Dia lagi manggil si Mario. Rafa yang suruh tadi." Abel lanjutin lagi acara makannya. Rafa hanya senyum kecil.

"AYANG!"

Mereka langsung noleh ke sumber suara yang seenaknya teriak padahal lagi banyak siswa. Dan disana berdiri cowok tinggi-

--Romario Bailey. Cowok ganteng blasteran Inggris. Orang kaya. Kapten basket. Ayahnya salah satu donatur di sekolah. Makanya homo diperbolehkan di sekolah ini.

Mario dan Yoga langsung menghampiri mereka.

Rafa tersenyum dan merentangkan tangannya, "Do you miss me?"

Langsung aja Mario peluk pacarnya itu.

"I miss you so much."

Yang lain pada baper liat mereka secara kan mereka pasangan idaman di sekolah. Yang satu ganteng, yang satu cantik. Cocok banget kan.

"Udah woy peluk-pelukannya. Gerah nih gue." Komentar Agam. Bercanda doang sih, tapi emang iri walaupun dikit.

Mereka lepasin pelukannya lalu tertawa melihat Agam.

"Makanya cari pacar." Ledek Yoga yang duduk di samping Abel.

"Tau nih. Ga bosan apa jomblo mulu." Abel ikutan ngeledek.

Agam menatap jengkel temannya itu. Dia serasa jadi nyamuk diantara dua pasangan ini.

"Siapa bilang dia jomblo? Kan ada gue." Kata cowok yang tiba-tiba duduk di samping Agam dan merangkulnya.

Pas Agam noleh, ternyata itu si Deon.

"Apaan sih lu." Agam melepas rangkulan Deon.

"Wah anjir! Seriusan?!" Yoga teriak heboh.

"Selama Rafa di korea ternyata Agam udah punya pacar ya." Rafa ngedipin sebelah matanya ke Agam.

"Gila sih lu. Langsung singa nya sekolahan lu embat." Ucap Mario ke Deon.

"Kaga elah." Elak Agam.

"Udahlah. Ngaku aja kali. Gausah malu-malu kambing."

Sumpah Agam rasanya mau menenggelamkan si Abel. Mulutnya bikin gemes soalnya.

"Ngaku aja kali beb." Deon merangkul Agam lagi.

"Gue tampol lu, ya?!"

Mereka ngakak liat kelakuan Agam sama Deon yang mirip tom & jerry. Cocok sih mereka jadi pasangan love hate.







Agam lagi duduk di bangkunya sambil baca buku. Dia ada kelas hari ini. Deon belum datang. Biasa mah anak bandel.

"Untuk seluruh siswa diharapkan segera berkumpul di aula."

Langsung aja Agam ke aula habis dengar pengumuman itu. Di jalan dia ketemu sama Abel.

"Yuk, bareng."


Mereka memasuki aula yang udah penuh sama siswa. Abel menarik Agam dan mengajaknya duduk di samping Bian. Disana udah ada Edi, Adnan, Mira, Putra, Rafa dan Mario.

"Ehem. Oke langsung saja saya mulai-" Yoga mulai berbicara di depan selaku ketos.

Deon dan ketiga temannya baru sampe di aula. Langsung aja mereka jadi pusat perhatian. Agam liatin mereka sinis.

--Javas Athaya Tonda. Cowok ganteng yang dingin banget.

--Hadrian Darmawan. Mantan waketos tahun lalu

--Muhammad Bagas Pratama. Cowok yang murah senyum pamerin ginsulnya.

Mereka duduk paling belakang. Setelah itu Yoga lanjutin lagi.

"Minggu depan kita akan adakan lomba ekskul melawan SMA Putra 01. Jadi diharapkan untuk setiap anggota ekskul bersiap-siap. Mungkin kegiatan belajar-mengajar akan diliburkan selama dua minggu kedepan."

"Dan untuk anggota osis, langsung ke ruangan osis setelah ini. Terima kasih." Yoga memberikan mic nya ke lelaki di samping nya lalu keluar menuju ruang osis sepertinya.

Yang lain ikutan bubar. Bian udah kegirangan soalnya libur. Lumayan dua minggu. Yang lain juga sama sih. Kecuali si Abel lagi cemberut.

"Ahhh... Yoga pasti bakalan sibuk banget." Abel bergelayut di lengan Adnan.

"Abel yang sabar ya. Nanti kita sering-sering ke kamar Abel deh." Hibur Rafa. Yang lain mengangguk setuju.

"Bagus tuh! Kita nobar aja ntar malem di kamarnya Abel. Kan si Yoga juga pasti keseringan tidur di uks karna sibuk." Usul Adnan.

"Call."

Mereka langsung pisah habis janjian. Agam kembali ke asrama di ikuti sama Deon.






"Ahhh capek banget." Agam rebahan di kasurnya.

"Dihh capek apaan lu. Orang kaga ngapa-ngapain daritadi."

Agam mendelik tajam. Kesel sama si Deon.

"Bodoamat njir."

Agam main hp. Scroll sosmed doang. Soalnya kan gak ada yang chat dia:)

"Agam"

"Hmm"

"Agam"

"Hm"

"Agam Maulana"

"Ck. Apaan sih njir!" Agam liatin Deon sinis. Heran dia dipanggil mulu.

"Hehehe. Manggil doang." Deon cengengesan.

Agam cuekin Deon. Dia lanjut main hp.

"Kali ini serius."

"Apaan?"

"Lu mau makan apa? Gua mau pesen makanan nih." Tanya Deon yang udah buka aplikasi Go-Food di hapenya.

"Dibayarin gak nih?"

"Iya elah. Dasar fakir miskin." Deon memutar bola mata malas.

Agam ketawa kecil. Sebenarnya dia gak miskin kok. Malah termasuk orang mampu. Cuma ya lumayan duitnya bisa buat beli novel.

"Gue pesen 3 porsi."

"Hah?! Lu makan banyak amat anjir!"

"Bukan buat gua, tapi lu. Biar lu semok kek si Mira."

"DEON!!!!!"









Sorry up nya lambat:(
Lupa soalnya hehe


Today is my birthday btw☺

[•] ᴠᴏɢʟɪᴏ ʙᴀᴄɪᴀʀᴛɪ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang