BAB 3.INSTAGRAM

7 4 0
                                    

***

Pagi-pagi sekali Marsha bangun untuk membantu Bi Asti memasak untuk makan pagi, berhubung karena banyak orang maka makanan yang di masak porsi nya cukup banyak. Kali ini Marsha yang memasak sedangkan Bi Asti hanya membantu mengiris bahan-bahan yang di pakai untuk membuat nasi goreng, pilihan Marsha jatuh pada nasi goreng karena lebih simpel dan Marsha jagonya dalam membuat nasi goreng. kata Kakak - kakak nya Marsha itu bisa jadi Chef.

" Bi, tolong siapin piring makan di meja yah soalnya nasi goreng nya udah mau
matang! "

" Iya non! "

" Makasih yah Bi! "

" Gak usah makasih non! Ini kan emang kewajiban saya! "

" Tapi kan Bibi usianya lebih tua dari Marsha! Nanti gak sopan Bi! "

" Terserah non deh! Bibi mah ngalah aja sama non Marsha! "

Marsha hanya tersenyum untuk mengakhiri percakapan nya dengan Bi Asti yang bekerja sebagai ART dirumah Kakaknya, Ryan. Biar pun statusnya hanya sebagai ART tapi Bi Asti lebih tua dari dirinya sehingga perlu untuk Marsha menghormati yang lebih tua, itu yang selalu di ajarkan oleh tante Selin kepadanya selama Marsha tinggal dengan beliau dan kini beliau sudah tenang di sana.

" Wih..Aunty masak apa nih? Kayaknya enak deh! "

" Kak Willy gak liat aku lagi masak apa? "

" Hehehe! kan cuma pengen basa-basi Sha!"

" Kakak sekolah yah hari ini? Sama Mischa dan Kak Riko juga? "

Willy mengangguk untuk menjawab pertanyaan dari Marsha. Memang saat ini dirinya sudah rapi dengan seragam yang tadi malam dia bawah saat menginap di rumah Uncle Ryan.

" Berarti nanti Marsha sendirian dong dirumah! Kak Ryan sama yang lain juga nanti pada kerja! "

" Kan kamu bisa minta aunty Lin untuk temani kamu Sha! Kalau mau Kakak bisa bolos untuk nemenin kamu di rumah! "

" Ih! Gak usah! Nanti biar aku sama Kak Lin aja deh! Paling nanti aku di culik ke rumah nya Kak Lin! "

" Bener banget kamu Sha!! "

Marsha dan Willy langsung menoleh pada Marselin yang baru datang dan menanggapi ucapan Marsha.

" Aunty gak boleh gitu dong!!itu namanya aunty serakah!! "

" Kamu berani yah Wil, ngomong Aunty serakah!! Belum aunty laporin ke papa kamu biar uang jajan kamu di potong! "

" Willy cuma bercanda Aunty Lin!! "

Malas menanggapi keponakannya yang laknat, Marselin lebih memilih untuk menghampiri adiknya untuk melihat apa yang di buat Marsha untuk sarapan pagi mereka.

" Kakak suka nih kalau Marsha yang masak! bakat Mama nurun ke kamu yah Sha!! Kakak aja gak bisa masak seenak kamu. "

" Kan aku di ajarin langsung sama tante Selin, Kak! "

" Pasti selama kamu tinggal di sana kamu sering masak-masak yah! Nanti kamu kuliah ambil jurusan yang berhubungan sama makanan aja deh! "

" Marsha gak tertarik Kak! Lagian Marsha pengennya jadi Dokter Kayak Kak Al "

" Yah.. Sayang banget dong kalau gitu! Padahal kamu cocok jadi chef gitu! "

Mereka berdua terus mengobrol dan mengabaikan Willy yang saat ini merasa dongkol karena di abaikan oleh dua orang aunty nya. Niat nya mau ngobrol berdua sama Marsha tapi gara-gara aunty Lin nya, rencana tinggal rencana.

Merasa bahwa keberadaan nya hanya di anggap kasat mata membuat Willy memilih untuk duduk di meja makan menunggu makanan di sajikan oleh Marsha. Jemarinya menggulir beranda Instagram, tiba-tiba saja terlintas sebuah ide di otaknya. dibukanya aplikasi kamera dan di arah kan kamera kepada sang objek yang saat ini sedang membelakangi nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MARSHA STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang