Aku tak butuh kamu selalu ada.
Tapi, menetaplah agar aku merasa kamu ada karenaku.Suara sorakan para murid terdengar nyaring, di lapangan sedang ada pertandingan basket. Seharusnya kali ini Millie duduk di jajaran paling depan untuk melihat Danish bermain, dan Millie tidak akan menyia-nyiakan waktu di mana kekasihnya sedang bertanding.
Dari sudut pandang ini Millie memang beruntung. Menjadi anak ipa dengan otak yang lumayan pintar, memiliki banyak teman, dan tentunya memiliki kekasih yang selalu perhatian padanya. Mungkin sebagian orang akan iri, tapi mereka tidak tahu banyak kekurangan yang Millie miliki.
Millie berjalan bersama beberapa teman sekelasnya, memutari pagar lapangan. Matanya tidak lepas dari Danish, meski Ia sedang berjalan tapi matanya tetap memandang kekasihnya.
"Mil," panggil salah satu temannya berambut panjang ikal.
"Tumben gak nonton pertandingan? Danish gak main?" tanyanya sembari mengedarkan pandangannya, lalu berkata, "itu ada, kok gak nonton?" tanyanya lagi.
"Ini aku mau nonton," jawab Millie.
Temannya yang lain ikut bertanya. "Biasanya sebelum pertandingan dimulai, lo udah standby di sana."
"Gak lagi berantem, kan?"
Millie mendelik. "Enggak, ayo mau ikut nonton gak?" ajaknya membuat ketiga temannya mengangguk bersamaan.
Millie kini duduk lebih jauh dari area lapangan, bahkan Ia duduk di balik pagar yang mengelilingi lapangan. Bukan di tempat penonton, tempat duduk yang dibuat seperti tangga.
Pertandingan berakhir, Millie benar-benar datang terlambat. Baru saja Ia duduk beberapa menit, pertandingan sudah dinyatakan berakhir. Dan tentunya tim Danish yang menang, membuat Millie tersenyum lega.
Danish berlari menghampiri tasnya, mengambil satu botol air mineral. Meneguknya setengah, lalu sisanya Ia siramkan pada wajah dan rambutnya.
"Tumben, cewek lo gak ada," ujar Derri sembari menyandarkan punggungnya pada kepala kursi.
"Ada kok, tuh," balas Danish sembari menunjuk keberadaan Millie dengan dagunya.
"Kok, di sana?"
Danish berdecak. "Terserah cewek gue dong, dia mau duduk di mana."
Derri terkekeh mendengarnya penuturan Danish yang terdengar kesal. "Sorry, yah aneh aja gitu."
Danish tidak lagi menanggapi sahutan temannya itu, matanya fokus menatap Millie di seberang lapangan. Ia juga sedang berpikir, kenapa Millie duduk di sana. Dan kenapa Millie datang terlambat, meski Danish sibuk bermain basket. Tapi matanya sesekali mencari keberadaan Millie, dan Ia menemukan keberadaan kekasihnya pada menit-menit pertandingan berakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
AruMi
Teen FictionUpdate setiap hari. Tidak ada yang ingin berjauhan dengan saudara kandung, karena apapun yang terjadi kita saling membutuhkan. Tapi, bagaimana jadinya ketika kamu tidak mengenal satu sama lain dengan saudara kandung sendiri? Satu atap tapi tidak p...