Part terakhir buat hari ini
semoga sukaaak!!❤️✨selamat membaca✨
Jangan lupa vote dan komen hihi
🍒
📍Bandar Udara Soekarno-Hatta
Pagi ini tepat pukul 4 pagi, Iqbaal dan (Namakamu) akan flight ke Paris di karenakan Iqbaal yang ada pekerjaan disana dan (Namakamu) yang sekolahnya diliburkaan selama satu mingu. Sedari tadi (Namakamu) memeluk pinggang Iqbaal dengan wajah yang ditenggelamkan di dada bidang Iqbaal.
"Day one ya? Manja banget kamu." (Namakamu) mengangguk, memang tadi pagi sebelum mandi ia melihat bercak merah di underware yang ia kenakan.
"Maaf ya, aku pasti bakalan manja banget disana," ucap (Namakamu) dengan mata berkaca-kaca. Iqbaal mencium gemas pipi gadis itu, "kenapa berkaca gitu matanya, gak apa-apa sayang. Mas 'kan udah sering ngadepin kamu yang lagi datang tamu kaya gini dan Mas suka kok sifat manja kamu ini." Mata berkaca itu hilang berubah menjadi rona merah pada pipi (Namakamu). "Maluuuuu."
Iqbaal terkekeh dengan suara beratnya. "Udah yuk, kita masuk ke pesawat." (Namakamu) tersenyum lalu. Berjalan dengan masih memeluk pinggang Iqbaal, memasuki pesawat tingkat first class.
Sesampai di kursinya, (Namakamu) tidak berjalan ke tempat duduknya. (Namakamu) memilih duduk di pangkuan Iqbaal, memang (Namakamu) se-manja itu dengan Iqbaal kala tamu bulanannya datang.
"Elusin perut aku, sakitttt." (Namakamu) menyandarkan pipinya pada pundak Iqbaal, dengan posisi duduk yang miring memudahkan Iqbaal mengelus perut gadis itu.
"Enakan?" tanya Iqbaal dengan jemari yang masih mengelus perut gadis itu. (Namakamu) mengangguk. "Maaf ya aku maksa kamu ikut ke paris, aku lupa ini tanggal-tanggal kamu."
(Namakamu) menggeleng, "kalo Mas gak ngajak aku yang ada aku nangis-nangis dirumah suruh kamu pulang dari paris." Iqbaal terkekeh, "kalo sampe kejadian, Mas langsung suruh pesawat ini puter balik."
(Namakamu) terkekeh, "aneh kamu" Iqbaal yang melihat tawa gadis itu tersenyum sempurna mencuri satu kecupan pada pipi pualam gadis itu. "Ih Mas! Gaboleh nakal!" (Namakamu) menutup bibir Iqbaal dengn kedua jemari putihnya. "Masa Mas gak boleh cium kamu sih, jahat kamu sama aku."
"Ih bukan gituuuu! Minta izin dulu sama yang punya pipi!" Iqbaal tertawa mendengar ucapan (Namakamu), "aku izin makan yupi kamu yaa!" (Namakamu) memelototkan matanya. Iqbaal tanpa aba-aba melubat bibir gadis itu dengan cinta. posisi keduanya pun telah berubah menjadi berbaring dengan (Namakamu) yang berada di bawah tubuh Iqbaal.
Kurang-lebih 20 menit, keduanya pun melepaskan pangutan itu. Lebih tepatnya, (Namakamu) yang melepas paksa tautan itu. "Udah Mas, sesek aku." Iqbaal terkekeh lalu menjatuhkan tubuhnya di sebelah (Namakamu) memeluk pinggang gadis itu dari samping.
Sesampainya di Paris, keduanya pun langsung memasuki kamar hotelnya yang tidak masing-masing. Ya, keduanya akan satu ranjang selama di Paris dan hal ini tentu tidak diketahui oleh kedua orang tua mereka.
"Mas kalo ketauan Mama Papa aku gak mau bantuin kamu ngomong ya!"
Iqbaal terkekeh, "gak akan sayanggg. Aku juga gak bakal ngapa-ngapain kamu kok, aku masih kuat nunggu." (Namakamu) tersenyum lalu mengangguk dan memeluk Iqbaal. "Kamu juga sebenernya mau satu kamar 'kan? Apalagi kamu lagi merah gini." (Namakamu) mengangguk pelan dan bergumam menyetujui kata-kata Iqbaal.
"Kita disini berapa lama Mas?"
"Sebenernya sih Mas cuma butuh satu hari doang disini, tapi karena sengaja ajak kamu jadi 5 hari mau ya?"
(Namakamu) mengangguk, "kirain aku kaya waktu itu sampe berminggu-minggu." Iqbaal menggeleng, "enggak sayang, itu karena emang tender besar jadi lama."
(Namakamu) mengangguk lalu melepas pelukannya, "aku mau bersih-bersih dulu." Iqbaap mengangguk lalu berjalan berlawanan dengan (Namakamu) yang berjalan menuju kamar mandi sedangkan dirinya menuju sofa.
Kurang lebih 30 menit didalam kamar mandi, (Namakamu) keluar dengan sleeve pajamas-nya dengan satin robe yang menutup sempurna tubuhnya.
Iqbaal yang melihat (Namakamu) dengan pajamas sexy-nya itu menelan ludah kasar. "Sayang, yang bener aja deh. Kalo Mas khilaf kamu gak bisa tanggung jawab nanti."
(Namakamu) menatap Iqbaal sebal, "kok salahin aku? 'Kan aku kira kita pisah kamar!" Iqbaal menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal.
"Ya udah iya maaf, Mas mandi dulu yaa." Iqbaal berjalan cepat menuju kamar mandi membuat (Namakamu) terkekeh kecil.
Kurang lebih 40 menit dengan kegitannya masing-masing, kini (Namakamu) dan Iqbaal berbaring dengan keadaan gelap. "Mas tutup mata, aku mau buka robe dulu."
"Yaampun sayang, ini gelap banget. Mas aja gak bisa liat kamu jelas." (Namakamu) memajukan bibirnya membuat Iqbaal terkekeh, "iya iya nih Mas merem nih, cepet."
(Namakamu) dengan cepat membuka robe nya dan menaruhnya di nakas sebelah tempat tidur lalu menenggelamkan tubuhnya didalam selimut. "Udah?"
(Namakamu) bergumam menandakan ia sudah selesai dengan kegiatannya. Iqbaal membuka mata, keduanya berposisi saling berhadapan. (Namakamu) memeluk Iqbaal lalu menenggelamkan wajahnya di bawah dagu Iqbaal.
"Goodnight sayangnya Mas."
(Namakamu) hanya mengangguk dan membalasnya dengan gumaman tidak jelas.
🍒
Gemes bgt komen2nyaa huhu
makin semangat deh guenya wakaka
Btw cerita ini akan sampe 10 part aja
gabisa dilebihin hehe muuf ya😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Iqbaal [Short Story]✔️
FanficGimana rasanya jadi anak SMA yang pacaran sama Mas CEO tampan?