☁︎︎1☁︎︎

1K 150 20
                                    

"Aku penjaga mu"

"Hah?? Apa?" Sunghoon bingung alisnya sedikit terangkat keatas, alisnya berkerut karena bingung

Mahluk itu tersenyum "Aku penjaga yang diutus oleh ayahmu untuk menjemput mu dan membawamu kembali ke kerajaan"

Penjaga???

Kerajaan???

Ayah?????????

Apa sih yang dibicarakan mahluk ini

"Tolong jangan berbicara omong kosong mahluk aneh , aku bahkan tidak punya ayah, kau tau apa tentang hidupku? "

Mahluk itu terdiam, merasa sedikit sakit saat Sunghoon menyebutnya mahkluk aneh. Melihat perubahan ekspresi mahluk itu Sunghoon sadar kalimatnya Keterlaluan

"maaf, aku tidak sengaja"

Mahkluk itu tersenyum

"Tidak masalah, itu wajar karena kau baru pertama kali melihat mahluk sepertiku"

"Namaku Jake, aku adalah peri penjaga ya g dikirimkan ayahmu untuk membawamu ke tempat asalmu"

"Ayah? Aku punya ayah? "

Jake Mengangguk

"Ayahmu adalah Dewa Seokjin yang biasanya dikenal dengan nama Dewa Ji dan kau adalah anak bungsunya"

"Dewa? Apa kau serius? Mana mungkin di zaman modern nan canggih begini ada yang namanya dewa? Bukannya itu cuma mitologi?" Tanya Sunghoon sepertinya dirinya juga mempunyai bakat untuk menjadi wartawan

"Dewa Ji adalah penguasa daratan Enhyland. Wilayah itu tidak bisa dilihat oleh manusia biasa hanya orang orang tertentu yang memliki darah dewa yang bisa melihatnya"

Enhyland?? Selama Sunghoon sekolah dia tidak pernah mendengar ataupun menemukan nama wilayah itu di peta.

Sungguh penjelasan Jake membuatnya pusing

Sunghoon mulai menatap Jake serius, dia sedikit percaya bahwa sesungguhnya ia adalah putra dewa walaupun dia tidak begitu yakin karena selama ini dia hanya merasa seperti manusia pada umumnya, tidak ada yang spesial dari dirinya

"Aku ingin bertanya"

"Apa?"

"jika aku adalah anak seorang dewa mengapa aku berada di wilayah manusia, apa mereka membuangku? "

"Itu karena dewa Ji melindungi mu dari Daemon"

"Siapa itu Dae--"

"Daemon adalah iblis, dia iblis yang sangat kuat dan sangat susah untuk dihadapi"

"Ayahmu adalah seorang dewa dan ibumu adalah seorang manusia, darah campuran yang mengalir di tubuhmu sangat di inginkan oleh Daemon."

"Daemon memiliki kekuatan yang sangat besar bahkan setara dengan dewa. Karena itu Dewa Ji memutuskan untuk mengasingkanmu ke dunia manusia. Namun seiring umurmu bertambah aroma darahmu semakin kuat. Daemon itu bisa saja datang kemari dan menculik mumu,  hal ini yang membuat dewa Ji khawatir dan mengutusku untuk membawamu kembali pulang"

"Kenapa Daemon itu sangat menginginkan darahku? "

"Darahmu adalah darah campuran yang sangat langka, jika Daemon menghisap darahmu walau hanya setetes itu dapat membuatnya semakin kuat dan ia akan mengalahkan dewa untuk menguasai dunia"

Sunghoon Ngeri sendiri mendengar penjelasan Jake, Apakah darahnya ini sangat spesial sampai sampai ia harus diasingkan?

Jake Melihat perubahan wajah Sunghoon menjadi sendu, ia mulai mendekati Sunghoon, mengambil tangan kanan Sunghoon dan menggenggamnya

"Tenanglah, Dewa Ji pasti melakukan yang terbaik untukmu, Yang mulia aku akan selalu berada di sisi mu"


"Tenanglah, Dewa Ji pasti melakukan yang terbaik untukmu, Yang mulia aku akan selalu berada di sisi mu"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Malam ini Sunghoon benar benar tidak bisa tidur, semua omongan Jake berputar putar di kepalanya, sungguh omongan Jake sama sekali tidak masuk akal, namun melihat pria manis yang tidur di lantai samping tempat tidurnya itu membuatnya mau tak mau yaa~~ harus percaya.

EnLight sudah dipasang, kata Jake EnLight ini dapat membuat mereka menjadi tidak terlihat oleh siapa siapa.

Sunghoon memiringkan badannya dan menatap Jake perlahan tangan Sunghoon terulur dan menyentuh pipi Jake

Jake membuka matanya karena merasakan adanya sentuhan, Sunghoon tergagap dan menarik tangannya lagi.

"Ada apa yang mulia?"

"Emmm, itu mau bisa tidur di ranjang ku jika kau mau"

Jake agak terkejut 'apakah Sunghoon mengajaknya tidur bersama? '

"Maksudku kau bisa tidur di ranjang ku dan aku akan tidur di sofa"

Jake tersenyum, ternyata pemuda ini sangat baik, auhhh Jake agak tersentuh.

"Tidak perlu yang mulia, ini adalah rumahmu. Aku tidak masalah kok tidur di sini"

Sunghoon menggeleng "aku tidak tega melihatmu tidur dia atas karpet seperti itu"

"Ah iya satu lagi, jangan panggil aku dengan embel embel 'yang mulia' namaku Sunghoon lagi pula panggilan itu sangat berlebihan yang dewa kan ayahku bukan aku" Kata Sunghoon dia mulai berdiri dan berjalan menuju sofa dan merebahkan dinya di sana.

Tanpa Sunghoon sadari kedua sudut bibir Jake terangkat

Pagi ini tidak seperti biasanya, ketika Sunghoon bangun tidur dia melihat makanan sudah tersaji di meja makan dan ia melihat Jake yang duduk di salah satu kursi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini tidak seperti biasanya, ketika Sunghoon bangun tidur dia melihat makanan sudah tersaji di meja makan dan ia melihat Jake yang duduk di salah satu kursi.

"Mahluk seperti kalian biasanya makan apa? " Tanya Sunghoon sambil duduk di kursi yang berada di hadapan Jake

"Makanan kami sama seperti makanan manusia" Jawab Jake

"Aku pikir Peri hanya makan daun"

Jake Tersenyum "pada dasarnya kami sama seperti manusia pada umumnya hanya saja para peri diberi kelebihan berupa kekuatan yang tidak dimiliki manusia"

"Oh iya apakah kalian juga abadi? Dari novel novel yang aku baca banyak yang mengatakan kalian itu abadi"

"Kami memang tidak akan mati karena usia, tapi kami akan mati jika jantung kami tertusuk"

Sunghoon manggut manggut, dia harus lebih banyak belajar tentang dewa, peri, dan Daemon

"Sudah sana bersihkan dirimu"

Sunghoon pun beranjak dari posisinya menuju kamar mandi.





Tbc

Ini cerita aneh serius dah T T

Messenger Fairy | SUNGJAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang