Pelangi six ( persimpangan dilema)🖤

1.1K 90 2
                                    

Tak terasa 6 bulan sudah lesti dan bilar saling mengenal. Tetapi untuk menuju ke jenjang yang lebih serius belum juga terucap dari bibir bilar. Dan lesti masih dengan kesabarannya menunggu lelaki yang ia sayangi ini. Setia menunggunya tanpa mau mendengar apa perkataan orang orang terdekat tentang bilar.
Kini ia udh menyibukan dirinya untuk bekerja di salah satu wedding organizer terbesar dan terkenal. 3 bulan sdh ia menjalannya perannya sebagai pengatur konsep pernikahan dan seorang perancang busana pernikahan.

" terus konsep pernikahan lu bagaimana?" Ucap seorang gadis cantik berjilbab menyapa lesty yang sibuk menggambar design sebuah konsep pernikahan.
" belum tau shan !! Blum kepikiran " ujarnya dengan tetap fokus ke designnya
" lu ga ada nanya ke dia lagi mau dibawa kemana hubungan kalian " kini shania juga fokus mengutak atik komputer didepannya membuat sebuah laporan keuangan. Lesty hanya menggeleng pasrah.
" awal kalian komitmen untuk menjalani hubungan ini apa sih. Katanya lu dijodohin biasa nih ya kalo dri perjodohan proses untuk ke arah pernikahan tuh cepat ya semacam taaruf gitu ga sih " shania ngerocos panjang lebar gemes dengan hubungan lesty dan bilar yang hanya stuck dipacaran.
" nikah kan bukan masalah cepat shan tapi tepat biarkan aja dia memantapkan dirinya dlu "
" sampai kapan sayang ? Lu harus tegas sama dia. Dia itu sebagai laki laki klo gw bilang kurang tegas kurang berani mengambil langkah dan keputusan "
" shan...walaupun kita baru kenal 3 bulan ini tapi lu cukup tau gw kan shan !! Gw bs apa. Klo gw memaksa dia untuk nikahin gw yang ada dia ntar malah mundur " lesty memasang wajah sendunya dan menjatuhkan badanya ke sofa panjang diruangan itu.
" lu takut banget kehilangan dia ya ?"
" ahh....shania lu mah bikin gw melow " shania yang tadinya duduk dimeja kerjanya kini menghampiri lesty yang lagi menahan air matanya. Dan menatap ke langit langit ruang kerjanya menahan butiran yg dlm hitungan detik jatuh dipipinya.
" nangislah...jangan ditahan gw tau perasaan lu bagaimana !!" Shania mengusap usap bahu lesty
" Gw pernah ada di posisi lu ty dan gw ambil keputusan untuk pisah. Gw ga bs setahan lu gw akuin lu wanita kuat sabar. Jika memang dia pantas untuk dipertahankan. Pertahankanlah mungkin allah udh buat rencana indah untuk kalian berdua. Maaf ya gw buat lu begini "
" setidaknya gw lega shan ini yang gw pendam selama ini. Gw mau nangis tapi gw ga bs ga ada yg bisa diajak cerita mau cerita ke mamah sama bapak takut jadi beban mereka." Akhirnya lesty menangis jg air matanya jatuh tak tertahan lagi
" gw lemah banget ya shan..." ucapnya sambil menghapus air mata. Shania langsung memeluknya dengan sangat erat.
" ga ty lu ga boleh mendam semuanya sendiri yang ada sakit sendiri lu. Cerita ke gw, gw siap jadi tmpt curhatan lu. !! Lu percaya kan sama gw " lesty hanya mengangguk dan terus menangis.
" nangislah sepuas lu....biar semuanya lega "⁰
" gw udah lumayan lega.makasih ya shan "
" iya sama sama klo mau cerita aku siap jadi pendengar yang baik " lesty tersenyum dan mengahapus air mata diwajahnya.

*******

Lesty memandang wajah bilar yang terlihat cukup lelah. Dia hanya menatap lurus kedepan tetap fokus menyetir mobil. Tidak tega rasanya jika lesty membahas hal yang akan membuat mood bilar drop saat ini. Di urungkan niatnya untuk bertukar pikiran tentang pernikahan. Bilar yang menyadari di tatap lesty langsung menoleh kearah lesty dan lesty yang sekarang fokus menatap ke depan. Tapi tidak ada sepatah kata yang keluar dari mulut bilar dia kembali ke posisi awal

" kamu kelihatan cape banget " lesty membuka pembicaraan
" kenapa tadi maksa untuk jemput aku kalo capek. Biasa juga kan aku pulang bareng shania " bilar tersnyum kearah lesty dan mengelus puncak kepala lesty dengan tangan kirinya
" kaka kangen aja sama kamu. Kita kan biasa ketemu cuma sabtu minggu itupun kalo kamu lagi ga ada even. Dan berpa minggu ini kan setiap weekend kamu sibuk mengurus pernikahan orang " lesty baru menyadari kalo udah lama dia tidak meluangkan waktu untuk bilar. Dlu sebelum ia bekerja setiap hari dia pasti mengirim makan siang untuk bilar ke kantornya.
" maaf ya kak, aku terlalu sibuk !!"
" ngapain minta maaf dek, kaka ngerti kok !! Makanya kaka sekarang jemput kamu biar kita bisa habiskan waktu bareng " ingin sekali lesti berujar jika menikah tidak ada waktu untuk tidak ketemu setidaknya walaupun sama sama sibuk masih akan bertemu dirumah tapi bibirnya kelu dia tak mau merusak momen ini. Bilar seperti ingin sekali dimanja hari ini.
" okee kita ke mall ya kak. Kita nonton kita makan " lesty membuang segala kegundahannya ia tidak mau bilar semakin terlihat lesu.
" yuk...kamu wa mama.kalo pulang agak telat"
" iya udah kok. Mamah bapak tau kok kalo kakak jemput aku "
" baiklah klo begitu "

Pelangi Hidupku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang