2

3.5K 466 68
                                    

Pagi-pagi Winwin sudah dibuat pusing dengan bungsunya yang kembali demam, akibat menangis semalaman dan faktor memakan ice cream. Ditambah sekarang dia tidak ingin meminum obatnya.

" Nana minum obat dulu ya?" 

" Andweeeee, Nana ingin noona cantik, eomma bawakan noona cantik untuk Nana HWUAAAAA"

Jeno yang baru saja sampai menatap bingung pada adiknya yang sedang menangis. Dia tidak tau apa-apa, pasalnya setelah mengantar Jaemin pulang, Jeno langsung menuju keapartemen Renjun, kekasihnya.

" Ada apa ini eomma?" Tanyanya

" Eomma juga tidak tahu Jen, sedari semalam Nana terus menangis mengatakan ingin menemui noona cantik. Bahkan dia mengatakan ingin sekolah ditempatmu karna ada noona cantik." Jelas Winwin, membuat Jeno mengangguk mengerti. Didekatinya Jaemin yang sedang menangis.

" Na..., Nana ingin bertemu hyung yang kemarin?" Tanya Jeno lembut.

Nana memelototkan mata sayunya kearah Jeno dan mengerucutkan bibirnya sebal. " Bukan hyung, tapi noona! HWUAAAA NANA INGIN NOONA CANTIK." tekan jaemin garang, namun diakhir kalimatnya dia kembali mengangis.

" Eum ok, ok, noona. Akan. Hyung bawa noonamu kemari. Tapi, janji setelahnya minum obat?"

" Eung! Nana mau sama noona saja"

Jeno mengangguk kemudian langsung melesat keluar untuk menjemput Haechan. Padahal dia pulang ingin istirahat setelah semalaman dia tidak bisa beristirahat diapartemen Renjun. Tapi apa boleh buat, demi adik kesayangannya dia akan melakukan apapun.

Jeno memarkirkan mobilnya didepan apartemen kekasihnya. Jika kalian bertanya kenapa Jeno kembali ketempat kekasihnya, jawabannya adalah Haechan dan Renjun yang tinggal satu atap.

" Njunn..."

Jeno langsung menghampiri kekasihnya yang sedang memasak didapur.

" Oh Jeno? Apa yang kau lakukan? Apa ada yang ketinggalan?" Tanya Renjun

" Tidak sayang, aku hanya ingin bertemu dengan Haechan. Ada yang harus aku bicarakan"

" Eum aku mengerti. Bangunkan saja bocah itu. Dia masih tidur dikamarnya" ucap Renjun

Tanpa banyak bicara Jeno langsung melesat kearah kamar Haechan. Dia membuka pintu itu kasar, dan langsung membangunkan Haechan yang sedang bergelung didalam selimutnya.

" Apa sih jen?! Aku baru saja tidur kau tau?!" Kesal Haechan

" Ya itu salahmu. kenapa kau harus telat tidur?" Jeno memasang senyum polos, dan itu tentu menyulut amarah Haechan

" Itu karenamu sialan!, Aku tidak bisa tidur akibat kau dan Renjun yang terlalu berisik!" Sungutnya kesal, apa apaan si Jeno ini bisanya mengganggu orang saja, ucapnya dalam hati.

Jeno hanya menampilkan cengiran khasnya " oke, oke aku minta maaf. Tapi sekarang kau harus ikut kerumahku. Tidak usah bertanya dan tidak usah mandi. Cukup menurut saja" ucap Jeno seraya menarik Haechan keluar dari kamarnya. Tak dihiraukannya umpatan Haechan yang terus bersungut.

" Sayang aku pinjam sahabatmu ya!"

" Hati-hati!"

* * *

Disini Haechan sekarang. Duduk disebuah ranjang dengan canggung. Disebelahnya ada Jaemin yang sedari tadi tidak berhenti memeluk lengannya. Sialan sekali si Jeno itu! Main asal membawanya pergi tanpa penjelasan apapun.

" Nah sekarang noona cantik sudah ada disini. Nana sekarang minum obat ya?" Ucap Winwin.

Jaemin langsung membuka mulutnya kala Winwin menyodorkan obat kepadanya. Lalu dia melihat kearah Haechan yang mukanya kelihatan tegang. Nana mengerutkan keningnya.

" Noona, tudak suka bertemu nana ya?" Tanyanya sedih. Bibirnya bahkan sudah melengkung kebawah ditambah kedua matanya yang berkaca kaca. Tolong siapapun jauhkan Haechan dari pemandangan dihadapannya ini, dia tidak sanggup.

Melihat Haechan yang hanya terdiam membuat Jaemin berpikir bahwa noonanya ini memang tidak suka bertemu dengannya. Dia melepaskan pelukannya dari lengan Haechan dan kembali berbaring, menarik selimut hingga kepalanya. Tak lama punggung rapuh itu bergetar diikuti isak tangis.

" Noona pulang saja, Nana sudah tidak apa-apa hiks"

Haechan kelabakan dibuatnya. Bukannya Haechan tidak suka bertemu bocah itu, siapa yang tidak suka dengan bocah lucu sepertinya?. Hanya saja Haechan merasa canggung berada ditengan tengah keluarga Jeno ditambah lagi Jaemin yang langsung bermanja-manja dengannya.

Tangannya menarik selimut yang menutupi kepala Jaemin, dan menyembullah wajah Jaemin dari dalamnya.

" Nana, hyung sangat suka bertemu Nana" ucapnya lembut

" Jinjja?" Tanyanya memastikan

Haechan mengangguk semangat dengan senyum manis yang terpatri dibibirnya.

" Noona sayang pada Nana?" Tanyanya lagi, kali ini dia benar benar berhenti menangis

" Tentu saja!" Jawab Haechan spontan

" Kalau begitu noona mau menikah dengan Nana 'kan?"

Hening. Baik Haechan, Jeno dan Winwin terdiam mendengar pertanyaan itu. Sampai sebuah suara dari arah pintu memecahkan keheningan mereka.

" Hei, ada apa ini? Nana panasmu sudah turun sayang?" Tanya orang itu

" Appaaa Nana sudah sehat berkat noona cantik. appa baru sampai ya?"  Tanya Jemin pada sosok bertubuh tegap itu

"Jae..." Panggil Winwin

" Sayang, aku merindukanmu" Jaehyun merengkuh tubuh ramping Winwin dalam pelukannya. Mereka semua sepertinya melupakan sosok Haechan yang kembali canggung. Tapi itu tak berlangsung lama sampai suara Jaemin yang berseru dengan lantangnya.

" Appa! Ini noona cantik istri Nana!"

Jaehyun sweetdrop. Dari mana anaknya mengerti hal itu? Pikirnya

Haechan sendiri hanya tersenyum canggung pada Jaehyun.

" Halo paman" sapanya

" Oh halo Haechan, apa Jaemin merepotkanmu?" Canda Jaehyun, Jaemin yang namanya disebut tentu saja merengut tak suka.

Dan pagi itu diakhiri dengan gelak tawa mereka akibat tingkah menggemaskan Jaemin yang tidak ada habisnya.

* * *

T.B.C

  Chapt duaaa updatee, yaeeyy. Semoga suka semuanyaaaa

Innocent Nana ll NAHYUCK llTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang