9. minghao?

68 9 10
                                    

minghao pulang ke rumah dengan perasaan berkecamuk, gadis itu menaiki motornya dengan kecepatan tinggi. saat ini pikirannya hanya tertuju pada satu orang, soonyoung. gadis itu pulang lebih dahulu dari teman temannya, karena tidak tahan dengan kedekatan soonyoung dan jihoon. yah walau ia mengakuinya, jihoon sekarang adalah kekasih soonyoung. di balik helm full face nya itu, air mata lolos dengan derasnya. bukan karena soonyoung, karena jun lebih tepatnya. minghao kini paham, ia melukai jun tanpa sengaja. ia buta. yang selalu ada di sisinya? jun, yang selalu bersamanya? jun. gadis itu merasa bersalah, padahal jun sangat mencintainya dan tanpa sadar ia malah melukai perasaan jun. jun selalu ada saat di butuhkan, lalu kenapa dengannya? apa karena pesona seorang kwon soonyoung dia telah buta dan memilih gelap akan jun. 

gadis itu menangis seiring dengan guntur yang bersaut sautan di atas sana. saat ini tengah hujan, terbilang cukup nekat memang menyetir di tengah badai seperti ini, dan lagi dengan kecepatan yang tidak main main itu. namun, apa peduli minghao? akalnya telah terbang pergi, terganti dengan perasaan bersalah pada jun. jun genya, jun yang selalu menyayanginya. 

"sebenarnya ada apa denganku? GADIS BODOH, KAU LUPA KALAU JUN GE ADA? KAU LUPA SIAPA YANG SELALU ADA UNTUKMU? HAH!" gadis itu menertawakan dirinya, masih dengan motor yang melaju.

"hhhhhhh kau lupa siapa jun ge hanya karena soonyoung sialan itu? hiks hiks kau-kau langsung hiks langsung lupa. KARENA SOONYOUNG!!!"

Gadis itu tak memiliki fokus lagi. bahkan saat kendaraan roda duanya tertimpa pohon tumbang, gadis itu masih memikirkan satu orang. jun gegenya

dan ini lah akhirnya, dimana jiwa minghao di bawa terbang melayang ke angkasa setelah mengucap satu kalimat terakhir...

"jun ge hao minta maaf, jangan menangis. aku mencintaimu...."

tut tut tut

panggilan terputus tepat setelah minghao menghembuskan nafas terakhirnya

"tidak hao hiks bertahanlah kau akan hiks baik hiks baik saja. jangan hiks jangan tinggalkan aku....."jun menuruni tangga, tidak peduli jika di luar sana sedang badai....

lelaki itu berlari keluar apartement tanpa membawa payung, padahal ia sedang flu. jun sangat kalang kabut, langsung berlari begitu saja tanpa memakai sendal ataupun menaiki mobilnya. pikirannya tertuju hanya pada minghao. untungnya lampu jalan saat ini sedang merah, jun langsung berlari

namun....

brakkk

darah mengalir di mana mana, tubuh itu terlempar menabrak sisi jalan. di hari itu juga ternyata takdir kembali menyatukan mereka, membawa mereka bersatu di tempat yang lebih baik. jun pergi menyusul minghao ke hadapan yang maha kuasa...

end

_________________________________________________________________________________

gak nyangka sudah berakhir saja, terimakasih yang sudah baca.

tolong sarannya dong!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AKU, KAMU DAN DIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang