7. perasaan yang terbalas

58 9 0
                                    

Sore itu keadaan langit sedang tidak bagus, awan kelabu pekat yang mengandung jutaan rintik hujan yang bisa jatuh kapan saja itu mulai memenuhi ruang di langit, tak membiarkan sedikitpun celah untuk sinar matahari menembus. soonyoung yang sedang menyesap teh panasnya di balkon menatap kesal ke arah langit. bukan tentang awan kelabu yang sebentar lagi akan mendatangkan hujan. semuanya tentang jihoon.

soonyoung begitu kesal. bagaimana bisa jihoon tak mengkhawatirkannya atau menanyakan apa yang salah dengan dirinya, padahal sudah seminggu soonyoung sebisa mungkin menghindari kontak dengan jihoon. bahkan sampai sekarang pun jihoon terkesan cuek. 

tok tok tok

"soonie ada temanmu ingin bertemu nak" suara sang ibu terdengar 

dan apa lagi sekarang? mood soonyoung sangat tidak bagus sekarang ini. kenapa ada saja yang ingin mengganggu? tapi, mau bagaimana pun ia harus tetap bertemu temannya bukan?

"suruh masuk saja bu, pintunya tidak soonie kunci"

cklek

"hai" 

suaranya begitu familiar, tapi dimana soonyoung pernah mendengarnya?. karena posisi soonyoung membelakangi pintu kamar, jadi ia tak tahu teman mana yang ibunya maksud. saat ia berbalik, tanpa diduga duga sosok seseorang yang membuatnya kesal terpampang jelas, yah itu jihoon. soonyoung kembali berbalik, seolah tak tertarik dengan keberadaan jihoon di rumahnya.

senyuman yang sebelumnya merekah diwajah manis jihoon, kini tergantikan dengan raut wajah kecewa. ada apa sebenarnya dengan soonyoung?

"soonyoung kau kenapa?"

jihoon menyentuh lengan soonyoung, membuat si empu terperanjat kaget karena sebelumnya melamun entah kenapa?

"kau yang kenapa jihoon? kenapa kau kemari, tidakkah kau seharusnya berkencan dengan mingyu?"

jihoon terkejut, apa apaan ini? apa sebenarnya maksud soonyoung?

"apa maksudmu?"

"maksudku? bukankah kau sudah menyatakan perasaanmu pada mingyu. tak usah berpura pura lupa lee jihoon. aku tahu semuanya. DAN KAU TAHU BAHWA AKU SANGAT MENCINTAIMU, SAKIT RASANYA, KAU TAHU?!!!" soonyoung emosi, ia berdiri dari duduknya menatap tajam mata sipit gadis manis di hadapannya itu

jihoon mundur, tak percaya  dengan apa yang soonyoung ucapkan. jadi selama ini soonyoung menyukainya? 

"soon tenanglah, kau m-menaku-tiku" jihoon gagap, tak sanggup menatap mata soonyoung yang terlihat seperti mengintimidasinya

soonyoung kini melangkah mendekati jihoon, sedangkan gadis itu terus mundur. selangkah demi selangkah, soonyoung makin gencar mendekatinya dan kini telah mensejajarkan wajahnya tepat di hadapan jihoon yang sudah tak bisa mundur ataupun kemana mana, karena pergerakannya dikunci oleh kedua lengan soonyoung yang kini telah berada tepat disisi kiri-kanan jihoon...

"a-apa ya-yang akan k-kau laku-lakukan?" jihoon benar benar takut sekarang, soonyoung begitu mengerikan

tanpa diduga soonyoung malah mencengkeram lengan jihoon, sangat kuat. sedangkan jihoon kini berlinang air mata, menunduk takut, tak berani memandang wajah pria di hadapannya ini. 

"le-lepaskan s-soonyoung k-kau k-kau melukai ku hiks hiks" jihoon menangis, sembari tangannya berusaha melepas cengkeraman soonyoung. jujur itu sangat sakit

"m-maaf m-maaf hiks m-maaf aku tak tahu kau m-menyu-menyukaiku hiks"

melihat jihoon menangis, amarah soonyoung terbang melayang entah kemana. perlahan cengkeraman itu terlepas. soonyoung kini menatap jihoon, tapi sekarang tatapan lembut yang ia berikan..

jempolnya mengusap cairan bening yang mengalir di pipi jihoon, lalu memeluk gadis itu erat. ia merasa bersalah telah membuat jihoon ketakutan.

"maafkan aku jihoon, aku membuatmu ketakutan. jangan menangis ku mohon. hey sudah, jangan menangis" sambil mengusap belakang kepala gadis itu, berusaha menenangkannya

tak lama setelahnya hujan turun.

soonyoung lega mendapati bahu jihoon tak lagi bergetar. tandanya gadis itu telah berhenti menangis. soonyoung menatap wajah jihoon yang dihiasi mata sembab. mengamati wajah gadis itu lalu tersenyum.

"aku mencintaimu lee jihoon"

jihoon kini tersenyum, tapi tanpa diduga duga gadis itu malah memukuli soonyoung brutal..

"kwon pabo, kwon jelek. kau membuatku menangis huh? rasakan pembalasanku. terima ini bodoh"

"awh awh sudah ji awh iya aku juga mencintamu awh sudah ji" tapi jihoon semakin gencar memukuli soonyoung bahkan sekarang mencubitinya

"awh sudah ji"

"hahahahaha iya aku mencintaimu kwon bodoh soonyoung. manusia yang dengan bodohnya membentakku saat menyatakan perasaannya. dasar tidak ada romantis romantisnya. tapi aku mencintaimu"

"aku juga ji, aku mencintaimu"

ah indahnya, akhirnya kedua insan itu dapat bersatu. perasaan soonyoung kini terbalas. hujan terimakasih telah menyatukan kedua insan ini.

chan yang berada tak jauh dari keduanya kini tersenyum penuh kemenangan...

"akhirnya, aku berharap kau selalu bahagia noona. harapanku terkabul, kau dan sooonyoung. selalu bahagia noona"

AKU, KAMU DAN DIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang