story of my real life 1 (2016)

3 0 0
                                    

cerita berawal dari tahun 2016 tapi aku lupa kapan bulannya, awalnya semua baik-baik saja sangat harmonis dan bahagia. cerita sakit pertamaku berawal dari tiba-tiba sepupu dari ibu datang untuk menginap dirumah untuk beberapa bulan, awal awal si biasa saja tidak ada yang aneh dia tetap sepupuku kami selalu mengobrol. namun ketika sudah beberapa minggu, seperti ada yang beda dari sikap papaku dan sepupuku, papaku selalu menengok kami ke atas yang biasanya jarang sekali tapi ternyata buka menengok kami malahan untuk melihat sepupuku. hari demi hari belum disadari bahwa papaku dan sepupuku memiliki hubungan yang spesial, hingga suatu moment ketika aku pulang sekolah aku dapati ibuku sudah menangis dan menceritkan semuanya. ternyata semua dugaanku benar, papa dan sepupuku mempunyai hubungan, saat itu juga sepupuku disuruh kembali lagi ke kampung karna sudah tidak benar lagi kalau dilanjutkan. 

tiba saat dimana kami berkumpul untuk membicarakan ini semua, papaku jujur semua yang telah dilakukan, papa jujur bahwa mencintai sepupuku juga, namun papa masih membela diri dengan bilang 

"biasa ini namanya puber kedua". 

saat itu aku mengelak dengan berbicara 

"tidak ada puber ke 2, yang ada nafsu belaka" dengan berteriak dan menunjuk kepada papa saking rasa marah dan kecewa yang ada dibenakku, 

ibuku langsung mengambil alih bicara dengan mengatakan "aku ingin cerai saja". 

seketika itu hatiku hancur, dalam benakku tidak pernah aku bayangkan akan terjadi kepadaku, yang awalnya harmonis dan bahagia bisa hancur karna orang ketiga. setelah ucapan itu terlontar dari ibuku, hari hariku penuh dengan tangis begitupun ibuku. 

disinilah tiba aku sering berbicara sendiri, aku bercermin dan ngobrol seakan-akan aku bahagia terus, setiap harinya aku bercerita kepada diriku sendiri melalui cermin. 

aku bilang "sedihku hari ini akan dibayar dikemudian hari itu pasti" sambil tersenyum melihat kaca dan tiba tiba tertawa seakan akan pantulan cermin meledekku dengan bahasa tubuh yang mengisyaratkan "kamu tidak akan bahagia" 

dari sini aku makin terpukul dan selalu bercermin dan ngobrol seakan akan aku punya teman, aku sering menceritakan keseharianku setiap pulang kuliah 

aku berbicara seperti ini "hari ini tugas aku banyak dah, cuma males aja ngerjainnya abisnya susah mau bantuin ga, bentar aku ambil binder ama laptop dulu ya" selalu ini aku lakukan dengan percakapan yang sama setiap pulang kuliah

atau ketika ingin tidur, aku bilang "kenapa semua orang jahat ya, kenapa semua orang hanya bisa bikin kecewa aja, cuma bisa bikin seneng lalu bikin sakit. apa kamu juga akan seperti itu nantinya, aku mohon kamu jangan seperti itu. kata kata ini juga yang sering diulang ketika ngobrol.

hari hari aku lalui, tiba saat dimana papa dan ibuku melakukan mediasi stelah smua gugatan sudah dipengadilan dan sidang, saat itu waktunya mediasi. mediasi selesai dengan hasil yang mengejutkan ternyata papaku berjanji tidak akan mengulangi lagi dan ibuku memaafkannya.

tapi aku tetap tidak memaafkan, menurutku selingkuh tidak pernah dibenarkan. selingkuh ya selingkuh kamu salah itu yang ada dibenakku, namun ibu selalu memberi pengertian ke aku 

ibu bilang "smua orang punya kesalahan, orang yang berani meminta maaf berarti dia sudah menyesali perbuatannya, kita sebagai umat manusia harusnya memaafkan, Allah saja maha pemaaf, masa kita hambanya tidak." 

aku memaafkan papa namun kadang masih suka kesal dan marah tapi aku selalu mengingat semua kata kata ibuku

akhirnya papa dan ibuku bersatu lagi, dan kami kembali bahagia dengan melupakan semua masalah yang lalu. 

aku kembali hidup normal dengan jarang sekali berbicara sendirian lagi, karena hidupku sudah lengkap lagi. ditambah ada DIA dihidupku sekarang.

DIA yang akanku ceritak di next part, ada senang dan sedihnya. kembalinya aku seperti dulu bicara sendirian. to be continue...

Story of my real life (2016 - 2020)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang