03

12.1K 1.9K 275
                                    

Aku (Full Name), seorang siswi kelas dua yang mencoba untuk menikmati masa muda.

Dulu saat SD aku adalah kapten voli putri. Bahkan saat SMP aku pernah menjadi ACE dalam tim ku. Okaasan sangat mendukungku dulu. Ia sangat bangga. Sampai tuhan taklagi memperbolehkanku melihat wajahnya yang sangat cantik, merasakan kasih sayangnya, merasakan hangatnya pelukkan okaasan.

Papa? Papa pasti sangat sedih. Ia yang paling sedih diantara semua orang, karena Ia telah ditinggal oleh orang yang paling Ia cintai dan yang paling mencintainya untuk selamanya.

Tapi Papa sangat kuat. Dia melupakan kesedihan itu. Dia mengurus ku dengan baik. Sangat baik. Sampai dia rela menikah lagi, katanya supaya ada yang mengurusku saat ia pergi bekerja untuk mencari nafkah agar aku bisa makan enak.

Saat itu aku pikir semua akan baik-baik saja. Namun, ternyata salah. Semua berkebalikan dari apa yang sebelumnya pernah kubayangkan.

Mama sangat tidak menyukaiku. Dia hanya ingin Papa memberi perhatian kepadanya dan anaknya. Hana-nee. Ia ingin perhatian Papa dan uang Papa.

Hana juga tidak menyukaiku. Dia iri kepadaku. Sampai akhirnya Mama dan Hana bersekongkol untuk merusak masa depanku.

Aku selalu memakai hoodie karena suatu alasan. Aku mengenakan hoodie atau sweater untuk menutupi banyaknya luka lebam dan sayatan yang Mama, Hana-nee, atau bahkan aku sendiri buat.

Mereka bahkan pernah tega mendorongku dari tangga. Tangan kananku patah tulang. Hal itu membuatku tidak dapat bermain voli lagi selama dua tahun.

Lalu Mama dengan liciknya berkata kepada papa. (name) tidak bermain voli lagi, bagaimana dengan Hana? Bukankah lebih baik digunakan untuk sekolahnya? Biarkan Hana sekolah di luar negri.

Lalu bagaimana dengan Papa? Yah, kurasa papa terhipnotis oleh wanita itu haha.

Untungnya ada yang berbaik hati, dan ingin merawat tanganku agar bisa bermain voli lagi. Kalian tau Pelatih Ukai, kan? Kakek nya pelatih Ukai lah yang merawatku. Itulah mengapa pelatih Ukai yang sekarang menjadi pelatih di Karasuno bisa dengan gamblang memanggilku menggunakan nama depanku.

Tentu saja itu Mama, Hana, bahkan Papa tidak mengetahui nya.

Papa peduli dengan ku. Dia baik. Tetapi karena wanita itu dia jadi lebih percaya kepadanya. Dan aku kembali ke dunia pervolian, menjadi pelatih di klub voli putra Karasuno.

Aku ini hebat lho, sebenarnya.

Buktinya Mama dan Hana datang saat tau aku terjun ke dunia voli lagi. Mereka hanya tidak ingin aku memiliki masa depan yang sukses. Mereka bahkan masih tidak percaya diri dengan Hana yang sudah bersekolah di luar negeri.

𝐒𝐄𝐂𝐑𝐄𝐓 𝐌𝐀𝐍𝐀𝐆𝐄𝐑 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang