Serial. [Mostly JJP]

You have no right. [GOT7 Hyung line]

BXB 🔞
MATURE CONTENT, UNDER 18 YOU CAN'T READ IT AND BLAME IT TO ME OKAY?

Okay, let's get it.

          Hari ini GOT7 menyelesaikan photoshoot untuk album mereka yang akan datang dengan perasaan lega, karena tidak lama lagi mereka akan menyapa penggemar mereka, Ahgase. Mereka meregangkan tubuhnya sesaat setelah sang director meneriakkan kata 'cut!' dan para staff mengizinkan mereka untuk pulang dan beristirahat. Ketika Bambam, Yugyeom, dan Youngjae tengah mengganti baju mereka di ruang ganti, Mark, Jackson, Jaebeom dan Jinyoung tengah duduk menikmati makanan yang mereka pesan sebelumnya.

          "Setelah ini kalian punya rencana lain?" Tanya Jackson sambil mengunyah cheese stick yang tadi ia pesan, Jinyoung menyahutinya dengan gelengan kepala, mengartikan bahwa dirinya tidak ada rencana lain, membuat Jaebeom yang duduk didepannya menyeritkan alis dan menyenggol kaki Jinyoung dari bawah meja lantai yang mereka gunakan, namun tampaknya Jinyoung lupa dengan janjinya pada Jaebeom.

          "Bagaimana kalau kita menginap saja? Ke rumah Jaebeom mungkin? Kita sangat jarang kerumahnya." Balas Mark setelah selesai mengunyah habis kimbab pesannnya, Jackson dan Jinyoung menyetujui ucapan Mark dengan antusias hingga Jaebeom mau tidak mau menuruti mereka. Mereka akhirnya setuju dan memberitahukan para Maknae namun tampaknya mereka terlalu lelah hingga memutuskan untuk tidak ikut dengan mereka.

          Setelah menaiki 1 mobil van, Mark dan Jackson tertidur di bangku belakang, meninggalkan Jinyoung dan Jaebeom yang tengah sibuk dengan ponsel mereka satu sama lain, namun setelah beberapa saat, Jaebeom membisikkan sesuatu di telinga Jinyoung yang menyadarkan Jinyoung tentang janjinya. "Oh Hyung maafkan aku, aku benar benar lupa akan hal itu" balas Jinyoung setelahnya, Jaebeom hanya menggelengkan kepalanya menyatakan bahwa dirinya tidak keberatan karena nyatanya Jaebeom menjadikan hal ini sebagai pelajaran berharga bagi Jinyoung.

          Jaebeom adalah lelaki yang menyukai adanya penyiksaan dalam hubungan intim, hanya itu yang Jinyoung tau, Jinyoung tidak tahu bahwa bukan hanya Jaebeom yang menyukai hal tersebut, bahkan mungkin saja lebih parah. Jaebeom mengirimkan sesuatu pada Jackson dan Mark sebelum masuk kedalam rumahnya, berisi tentang bagaimana dirinya akan menghukum Jinyoung, dengan bantuan mereka tentunya.

          Jinyoung tidak akan selamat malam ini, Jinyoung akan jadi santapan sedap 3 orang yang merencanakan sesuatu dibelakangnya, beruntung Jaebeom mengingatkan mereka untuk tidak menggunakan benda tajam saat menghukum Jinyoung dan mengisyaratkan mereka berdua untuk menuju tempat eksekusi dan menyiapkan semuanya sementara Jaebeom mengingatkan Jinyoung tentang hal yang dilanggarnya hari ini. Memang sangat sepele, namun hari ini telah ditunggu-tunggu oleh Jaebeom setelah beberapa bulan dirinya menahan hasratnya dan tidak melakukan hubungan intim dengannya, tampaknya Jaebeom harus membagi kekasihnya dengan 2 orang lain. Jinyoung will meeting with his uncles later.

          Sesampainya mereka di rumah dan setelah Mark dan Jackson pergi, Jaebeom meletakkan telapak tangan besarnya dileher Jinyoung agar perhatian Jinyoung fokus padanya, bibir Jaebeom mendekat di telinga Jinyoung setelah beberapa kali mengecup leher Jinyoung yang menengadah, "sayangku, apa kau benar benar lupa atau kau hanya menghindar dariku, hm?"

          Nafas Jinyoung tersenggal mendengar suara Jaebeom di telinganya, syarag motoriknya menuntun Jinyoung untuk menganggukkan kepalanya sebagai jawaban, Jaebeom terkekeh melihatnya, sebelah tangannya mengusap perut dan dada Jinyoung diluar baju yang ia pakai secara perlahan dan berulang-ulang, tangan Jinyoung memegang pergelangan tangan Jaebeom yang masih menekan leher Jinyoung sebagai pegangan, rasanya kaki Jinyoung sudah tidak kuasa menahan berat badannya "a-aku takut hyung akan kasar padaku nanti" cicitnya pelan, binar polosnya menatap mata Jaebeom dengan takut sebelum melanjutkan ucapannya "kumohon jangan terlalu kasar padaku.." Jaebeom tertawa kecil mendengarnya, tangannya berpindah dari leher ke kepala Jinyoung, mengusap rambutnya perlahan sambil memeluk pinggangnya dengan sebelah tangan