54

1.7K 237 18
                                    









Beberapa minggu setelah kunjungan Lee dan Irene kerumah keluarga Bae, kini keduanya tengah sibuk dengan pekerjaan masing masing. Mereka juga sibuk untuk mempersiapkan pernikahan yang akan mereka rencanakan awal bulan, tepat setelah kegiatan kegiatan redvelvet selesai.

Seperti saat ini, Irene tengah bergumam kesal ketika calon suaminya itu tidak bisa di hubungi, hari menjelang semakin malam, namun Lee belum juga pulang ke apartemen mereka.

"Awas saja kalau pulang!" Gumam Irene kesal, dia melempar ponselnya asal, lalu beranjak untuk kedapur mengambil minuman dingin.






*CKLEEK






Suara pintu apartemen terdengar, Irene melirik, melihat Lee yang baru masuk, lalu merebahkan diri di sofa. Bahkan lelaki itu tak menyapa nya sama sekali.

"Hmmm!" Deheman Irene membuat Lee menoleh dengan tatapan terkejut

" Hah, kau mengagetkan ku saja, kenapa belum tidur?? ini sudah larut." Lee berucap lembut.

" Dari mana saja? kenapa baru pulang?" Tanya Irene dengan tatapan tajamnya.

Lee menghela nafas, berusaha bersikap tenang, dia cukup lelah untuk berdebat.   Karena ada beberapa kasus yang Lee harus tangani sebelum dia cuti nanti.

"Ada kasus yang harus aku tangani, maaf aku pulang terlambat dan lupa mengabari." Lee berucap dengan senyumnya.

"Benarkah? kau tak bohong kan??" Irene masih belum percaya dengan perkataan Lee.

" Iya sayang, aku berkata jujur." Lee mendekat kearah Irene lalu menangkup pipi calon istrinya itu.

" Aku percaya, yasudah, mandi ya, sudah makan?" Lee menggeleng, membuat Irene gemas.

" Cepat mandi, akan ku buatkan makan malam." Ujar Irene dengan senyumnya.

" Mmmm, mandi bersama?" Tanya Lee sambil menaikkan kedua alisnya.

"Cepat mandi!! atau ku lempar dengan sendok kayu ini!!"












" Aahh, kenyang sekali."

" Tidur duluan saja, aku akan bereskan ini." Irene berucap, sambil mengelus pundak Lee.

" eeeh, jangan, biar aku bantu." Lee menahan piring yang Irene bawa. Irene hanya mengangguk, dan membiarkan Lee membantunya, toh jika di larang lelaki itu pasti keras kepala.





Setelah mencuci piring, Lee langsung merebahkan diri di kasur nya, sedangkan Irene gadis itu masih di kamar mandi.

"Lee!" Lee menoleh kearah Irene yang memanggilnya.

" Wae?? kenapa???" Lee menatap Irene bingung, karena gadis itu mempoutkan bibirnya, dan hampir menangis.

" Hiks hiks, Lee!" Lee semakin di buat bingunh, dia pun menarik Irene ke pelukannya.

"Eh kenapa?? katakan ada apa? kenapa menangis?" Tanya Lee bingung.

"Hiks hiks, cincin yang kau berikan saat melamarku hilang, hiks hiks." Irene berucap dengan tangisnya. Lee hanya diam masih tetap mengelus punggung Irene.

"Sudah tidak apa." Ujar Lee lembut

"Tidak apa bagaimana sih!" Irene berucap kesal, lagi lagi membuat Lee bingung.

" Ya tidak apa sayang." Ujar Lee lagi.

"Diam saja dengan mulut manismu itu! sudah sana tidur di luar!" Sentak Irene, sambil menatap Lee tajam.

Idol Love Story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang