55

1.8K 222 11
                                    








"Loh?! Irene unnie?"

Suara Naeun membuat Lee dan yang lain menoleh kearah pandangan gadis itu. Dahi Lee mengerut melihat siapa lelaki yang berada di hadapan calon istrinya itu, dia pun membuka ponselnya hendak menelpon Irene.



Disisi lain,

" Ah ya Irene, apa kau menikmati makanannya?" Bogum menatap wajah Irene dengan senyumnya.

" Iya, ini sangat enak, huh aku jadi teringat Lee." Irene berucap membuat Bogum terdiam.

"Mmm, Rene, maaf aku lancang, tapi aku memiliki rasa padamu sejak kita menjadi MC bersama di Inkigayo." Jelas Bogum, Irene yang mendengar itu menghentikan acara makannya.

"Maaf, tapi aku sudah punya seseorang di hatiku." Ujar Irene sopan.

" Lee?? detektif itu? kau bisa putuskan dia, dia tak pantas untukmu!" Irene yang mendengar perkataan Bogum hanya bisa diam menahan emosi.

" Kau seorang artis terkenal Irene, kau cantik, sedangkan dia?? tidak ada apa apanya untukmu! dia tak pantas bersanding denganmu." Ucapan Bogum bagaikan api u tuk Irene, emosi gadis itu memuncak, dia pun menatap tajam Bogum.

"Jaga mulutmu Bogum!! yang tidak pantas menjadi pendampingku itu kau! kau dengan mulut kotor mu itu!" Ujar Irene kesal, dia pun mengambil tasnya, dan hendak pergi, namun Bogum menahan tangan Irene kuat.

"L lepas!" Irene berucap paksa, namun Bogum menarik tangan Irene hingga mereka berdekatan.

" Lepas Bogum!!" Irene sedikit berteriak, untung saja resto sepi.

" Aku yang membawamu kemari, jadi kau harus ikut aku sekarang!" Ujar Bogum menarik tangan Irene hendak pergi, sedangkan Irene menahan sakit di tangannya, sampai air mata menetes di pipinya.



Saat hendak keluar dari resto, Bogum terhenti, karena melihat seseorang menghalangi pintu dengan wajah dinginnya.

"Lee!" Irene menghempaskan tangan Bogum dan segera berlari memeluk Lee.

" sebentar." Lee berucap dingin, tak membalas pelukan Irene, dan membawa Irene berdiri di belakangnya.

" Wah! Lee? akhirnya aku bertemu denganmu langsung." Ujar Bogum dengan senyumnya.

"Aku bersama Irene disini, dan ingin mengantarnya pulang, kebetulan kau kesini, sedari tadi dia memaksaku untuk mengantarnya pulang." Bogum berucap santai, sedangkan Lee hanya diam.

"Yasudah aku pergi dulu." Bogum bergerak memeluk Lee.

"Kau membuatnya menangis, dan aku pastikan karirmu hancur." bisikan Lee membuat Bogum terdiam, Lee pun melepaskan pelukan mereka, dan membawa Irene pergi dari resto.




/////////




Di dalam mobil terjadi keheningan, tak ada yang berbicara baik Irene maupun Lee. Niat Lee tadi yang ingin menelpon Irene ia urungkan karena melihat perdebatan antara keduanya, dia memilih mengambil video, yang akan memberatkan Bogum nanti.

"L Lee?" Irene berucap ragu, karena melihat wajah dingin calon suaminya itu.

" M maaf." Lee hanya diam tak membalas ucapan Irene.

" Kenapa tidak bilang?" Lee bertanya dengan wajah datarnya.

" A aku, aku hanya ingin makan siang." Irene berucap, Lee menghela nafas dan meminggirkan mobilnya.

" Kau tau kan aku tak suka dengannya."  Ujar Lee menatap lembut kearah Irene.

" Aku ngefans dengannya Lee, aku hanya ingin makan siang dengannya." Irene berucap membela.

" Apa harus sampai makan siang?" Tanya Lee.

" Kau kenapa sih?? kenapa tidak suka saat aku dekat denganya?" Irene mulai terpancing emosi, karena menurutnya Lee selalu mempermasalahkan jika itu ada sangkut pautnya dengan Bogum, di tambah saat ini dia masih datang bulan.

" Jangan terlalu posesif Lee!" Irene berucap kesal, Lee tersenyum tipis.

"Posesif katamu?? lelaki mana yang tak cemburu melihat gadisnya pergi dengan lelaki lain! kau ini Idol Irene!! kau berpengarih di media! jika kau keluar seperti tadi akan ada berita yang tidak tidak tentangmu!!" Meskipun bersikap biasa, Lee menumpahkan apa yang dia tahan sejak tadi.

" Maaf aku terlalu posesif, kalau begitu akan ku antar pulang ke dorm." Lee berucap lalu menancap gas, menjalankan mobilnya kearah dorm Redvelvet.

Sedangkan Irene, dia terdiam memikirkan ucapan Lee yang terngiang di kepalanya. Ucapan lelaki itu benar, dan Lee berusaha melindunginya.





"Turun lah." Lee berucap dengan dingin, ketika mobilnya berhenti di depan pintu dorm redvelvet.

"Kenapa kau bawa aku kesini? aku ingin ikut ke apartemen saja!" Lee menghela nafasnya, dia berbalik menghadap kearah Irene.

" Aku ada urusan, suruh manager unnie mengobati tanganmu ya, nanti aku jemput lagi." Lee berucap dengan senyum tipisnya, sedangkan Irene hanya mengangguk dan menuruti kata kata Lee.






///////




Dispatch

Orang kami menemukan Irene Redvelvet sedang makan siang bersama aktor Park Bogum di sebuah resto yang tertutup. Ada calon suaminya yang kebetulan juga makan disana bersama teman temannya.




Lee meremas ponselnya kasar melihat artikel yang di upload pihak dispatch beberapa jam setelah kejadian tadi di resto. Lee pun menancap gas pergi untuk menyelesaikan urusannya itu.




"Aku ingin kau takedown berita itu sekarang!" Lee berucap dingin, kepada CEO dispatch sedangkan Siwon yang juga ada di tempat itu hanya memijat pelipisnya.

" Kau pikir mudah?? berita ini membawa banyak sekali keuntungan kau tau??" CEO itu berucap dengan sombongnya membuat Lee langsung bergerak mencengkram kerah CEO itu.

" Jangan main main denganku! aku punya banyak bukti mengenai kebusukan perusahaan ini! jika satu saja bukti turun ke tangan pengadilan aku pastikan perusahaan ini hancur!" Ancam Lee, CEO itu menelan ludahnya kasar mendengar pernyataan Lee.

" Lepaskan Lee cepat!" Siwon menarik tubuh Lee untuk duduk kembali.

" B b baik, akan aku takedown berita itu, tapi kau harus membayar mahal atas ini." Lee menunjukkan wajah dinginnya dan mengeluarkan beberapa uang dari dompetnya, lalu melemparkan ke wajah CEO itu.

" Semua sudah jelaskan? kalau begitu aku pergi." Siwon berucap lalu membawa pergi Lee dari kantor Dispatch.








Kini di dorm Redvelvet masih heboh karena para member yang telah membaca berita yang di keluarkan Dispatch, sedangkan Irene hanya menunduk menyesali perbuatannya.

" Haduuh, sudah unnie bilang bukan, hati hati rene kau itu seorang idol terkenal!" Mannager unnie terus mengomel kepada Irene.

" Tadi aku pastikan hanya aku dan Bogum yang makan disana, dan ada Lee juga, tapi selain mereka resto itu sepi." Bela Irene, Seulgi menghela nafasnya.

" Unnie, orang orang Dispatch itu seperti setan, datang tak diundang, muncul tiba tiba, kau harusnya hafal dengan sikap mereka." Jelas Wendy.

" Maaf maafkan aku." Irene berucap lirih.












.

.

.

.

.

.

.

SELAMAT MEMBACA

JAN LUPA VOTE YANG BANYAK GAES

MAU UP RAJIN SEBELUM ADA ULANGAN YANG MENGHALANGI :)

SEMOGA KALIAN SUKA

SALAM DARI AUTHOR :)






Idol Love Story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang