Hermione duduk sendiri di bangku batu Central Park. Seperti biasa, sebelum memasuki kelas, gadis itu akan membuka bukunya untuk belajar lebih awal. Tentu saja, apa yang kau pikirkan dari Murid Terpintar No. 1 Hogwarts?
Melihat gadis itu sendirian tanpa dua bocah lelaki bodoh disampingnya, membuat Draco Malfoy tertarik untuk menjahilinya. Draco berbisik kepada kedua temannya kemudian mereka tertawa-tawa seperti sedang merencanakan sesuatu. Ia bersama kedua temannya, (atau pengikut?) Crabbe & Goyle berjalan mendekati gadis berambut ikal coklat muda tersebut.
"Hai, Princess." Seru Draco dengan senyum setengahnya yang khas.
Hermione menoleh kearah suara yang sudah sangat familiar di kepalanya. Ya siapa lagi jika bukan si pembuli Draco Malfoy? Lelaki pirang yang merasa dirinya paling hebat sejagad dunia sihir.Hermione mendecak kesal dan mendelik dengan mata tajamnya. "What do you want, Malfoy?" Tanyanya sinis.
"Sendirian saja, manis?" Hermione ingin muntah mendengar julukan baru itu. Ferret pirang ini selalu punya julukan untuknya. Dari yang terburuk sampai yang paling cringe. Tapi sesungguhnya manis tidaklah buruk.
Hermione tidak ingin kabur begitu saja karena itu bertentangan dengan sifat Gryffindornya. Jadi ia menyisipkan rambut ikalnya ke belakang telinga dan menaikkan dagunya. "What do you want, ferret?"
"Wanna play a game? Tidak akan lama dan tidak mengganggu waktu belajarmu." Kata Draco masih dengan senyum jahilnya.
Sejujurnya hermione malas meladeni permainan bocah ini. Tapi jika tidak diladeni, Malfoy akan semakin besar kepala karena berpikir dia menang. Lagipula, Hermione sedikit penasaran permainan apa yang dimaksud.
"Oke, baiklah. Apa itu?"
Draco tersenyum puas karena Hermione menyetujuinya. Cukup mudah, karena pada dasarnya gadis Gryffindor itu menyukai tantangan."Aku akan menyebutkan 3 nama dan kau harus memilih akan melakukan apa pada 3 orang tersebut. Mudah bukan?" Jelas Draco.
"Oke, itu mudah." Jawab Hermione percaya diri.
"Alright! Aku memberimu nama Draco Malfoy, Harry Potter dan Severus Snape."
"Severus? Kenapa ada nama professor kita? Dan kenapa juga ada namamu?" Protes Hermione.
"Chill Granger, ini hanya permainan. Oke?" Draco hampir tertawa sebelum memulai permainannya.
"Baiklah, lalu apa?" Tanya Hermione tidak sabar.
"Oke aku mulai sekarang. Dengarkan dengan baik dan jawab dengan cepat." Draco semakin mendekatkan dirinya dengan Hermione seolah permainan ini sangat serius.
"Siapa yang akan kau nikahi (Marry)?"
"Uh- Harry."
"Kill?"
"Err.. Snape?"
Tersisa pertanyaan terakhir dan Draco menatap mata Hermione dengan jahil.
"F***?"
"Dra- WTF??" Hermione hampir saja menyebutkan sesuatu yang akan disesalinya. Wajahnya seketika memerah seperti tomat. Sial, ia jatuh ke perangkap.
"Siapa? Aku tidak mendengarnya." Draco dan teman-temannya sudah tertawa terpingkal-pingkal.
Hermione segera bangkit dari sana dan menutup buku-bukunya dengan perasaan malu.
"F*** you, Malfoy!" Umpat Hermione pada lelaki itu sebelum ia berjalan pergi dengan hentakkan kesal.
"Mau kemana, princess? You said you wanna f*** me?" Teriak Draco membuat seluruh murid di Central Park menoleh kearah mereka.
Hermione menutup telinganya dan sedikit berlari karena terlalu malu.
Dasar ferret licik menjijikkan!
KAMU SEDANG MEMBACA
lovesick (dmxhg; dramione)
Fanfiction[ DRAMIONE ONESHOT COLLECTION ] ⚠️⚠️trigger warning⚠️⚠️ (a lot of swearing, bad words, explicit mature scene, pwp) author's note: oneshot collection yang isinya berbagai genre