kejadian

842 53 5
                                    


Fanfic Naruto
.
.
.
.
.
Hanya meminjam charakter
.
.
.
.
.
Tidak diperbolehkan mengopy
.
.
.
.
.
Happy reading

Malam itu adalah perayaan ulang tahun pertama Hyuuga Hinata. Hiashi dan Hitomi memberinya hadiah satu persatu, saat Hinata Duduk di Kursinya yang empuk.

Hiashi di penuhi kebanggaan. Putrinya adalah pembelajar yang cepat. Tidak di ragukan lagi seorang keajaiban. Hitomi dan Hiashi sepakat untuk memulai pelatihannya saat dia sudah bisa berlari dan berjalan. Sama seperti Uchiha Mizuki melatih cucunya dulu.

Hinata tersenyum sambil merona. Dia mendapat banyak sekali hadiah! Siapa yang tau ulang tahun bisa sangat menyenangkan!

Setelah membuka semua hadiahnya, Hinata memeluk ayah dan ibunya sementara dia berterima kasih. Lalu dia mengingat sesuatu.

"T-t-tou-cama, o-oka-okaa-c-cama. A-ada s-se-sesu-atu y-yang H-hinata I-ingin t-tun-juk-kan"

"Hm? Apa itu sayang?" Hitomi bertanya sambil mengusap kepala Hinata.

Hinata turun dari pangkuan kedua orang tuanya. Hitomi dan Hiashi menyaksikan dengan bingung saat Hinata mendekati jendela kaca di ruangan itu.

"Hinata, kau akan kedinginan, menjauh dari sana" Hiashi berkata. Hinata tidak mendengarkan ayahnya dan malah menghembuskan napas ke kaca membuat kaca itu putih.

Hitomi dan Hiashi merasakan cakra yang Hinata arahkan ke kaca saat dia menghembuskan napas. Lalu mereka juga merasakannya saat Hinata menggambar kelinci di kaca yang meski kaku nampak cantik.

"Kau belajar menggambar sayang?" Hitomi menyuarakan kebingungannya dan suaminya.

Lalu, Hinata merentangkan kedua tangannya di depan kaca. Dan kelinci itu keluar dari kaca membentuk kelinci salju yang bergerak! Meninggalkan bekas bersih kelinci di jendela.

Hitomi dan Hiashi mengambil napas tajam dan terbelak kaget.

Hinata masih memegang kelinci di tangannya dan tersenyum ke orang tuanya tanpa tau apa yang telah dia lakukan.

Hitomi dan Hiashi berpikir, apa ini yang Mizuki rasakan pada cucunya? Pada Obiko?

●♡●

Neji dan Hizashi menatap pelatihan Hinata bersama Hiashi.

Mata Neji berbinar melihat Hinata yang tanpa lelah melompat menghindari pukulan Hiashi dan dengan lincah melakukan sapuan yang bukan berasal dari Hyuga.

Hinata sangat cantik, apa lagi rambut panjangnya berkibar indah setiap kali dia bergerak.

Dan Neji semakin terkesan saat Hinata menggunakan kedua tangannya melakukan jyuken yang mendorong Hiashi mundur 3 langkah.

"Jangan selalu fokus pada jyukenmu Hinata, jaringan cakra matamu harus kau jaga seimbang juga" Hiashi mengingatkan dengan tegas.

"Ha-hai!"

Hinata agak memejamkan matanya berusaha memperbaiki cakra di byakugannya. Telat menyadari Hiashi yang datan ke arahnya dan balas memukul mundur.

BUK!

"Ahk!"

Neji meringis melihat Hinata jatuh di punggungnya. Dan dia kebingungan saat melihat tangan Hinata meninggalkan jejak berkilau berwarna lavender di lantai kayu.

Shinigami Tenshi (Tidak Dilanjut)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang