start

648 119 35
                                    

Enjoy :)

.........

Dengan membawa teropong yang baru saja ku pinjam dari Neville, aku menyaksikan permainan quidditch dengan serius kali ini. Sebenarnya aku bukan terfokus atau bersemangat ataupun tertarik dengan permainannya tetapi salah satu pemain tim Slytherin, ia telah memenangkan hatiku.

Melihat Draco yang terbang dengan sapu terbangnya yang begitu cepat dan seragam hijau khasnya membuatku sangat terkagum olehnya, kali ini aku jujur dan tak bisa berbohong aku benar-benar jatuh kepada Draco entahlah mengapa memang dia tampan tapi dari pertama bukan ketampanannya yang membuatku nyaman, bukan dengan uangnya, bukan juga karena dia populer atau apapun itu aku mencintainya karena mempelajarinya.

Belakangan ini aku sangat dekat dengan Draco kami berbagi cerita, rahasia, cita-cita, dan lain-lain dengan perlahan aku menelaahnya secara hati-hati tentang bagaimana orang tuanya mengacuhkannya, masa kecilnya yang kesepian, tekanan dari kedua orang tuanya, teman-temannya yang tak tulus kepadanya, dan tentang depresinya selama ini.

"kau sangat serius Blair, kau tertarik dengan quidditch?" tanya Hermione yang melihatku sedari tadi tak mengalihkan pandanganku dari Draco "ya bisa dibilang aku mulai tertarik, Mione" jawabku masih memandang Draco, "kau melihat apa sih? Snitch dan bolanya asa disana" kata Hermione sambil mencoba mengambil teropongku ia tak sengaja melihat arah teropongku tadi mengarah ke arah Draco. "kau menyaksikan Draco bermain, kenapa?" tanya Hermione mulai curiga "aku hanya takut dia merencanakan hal yang buruk" kataku berdusta kepada Hermione yang payahnya mempercayaiku, sepertinya.

Quidditch dimenangkan oleh tim Gryffindor semua pendukung Gryffindor bersorak ria mereka selalu tampak terkejut dan bersorak seolah tim Gryffindor baru memainkan pertandingan pertama mereka padahal tim Gruffindor tak diragukan lagi dalam menyusun strategi atau dalam hal apapun itu tim Gryffindor tak terkalahkan.

Hermione tampak sangat gembira dan bersorak sangat kencang aku tahu dia tak bersorak untuk kemenangan tim Gryffindor melainkan ia bersorak karena Ron menang.

Di ruang rekreasi Gryffindor semua orang menyoraki Ron dan bahkan menyemangatinya berkat Ron tim Gryffindor menang dan keahlian Ron sangatlah luar biasa aku bahkan kagum kepadanya, Lavender menarik baju Ron sampai ia turun dari panggung kecilnya dan tanpa aba-aba apapun Lavender mengecup kedua pipi Ron yang dibalas dengan Ron mengecup pipi Lavender. Hermione tampak marah dengan itu ia memutuskan untuk keluar sendirian Harry dan aku mengejarnya.

Hermione duduk di tangga kecil dengan burung-burung berkicauan mengelilinginya aku dan Harry duduk disebelahnya jadi sekarang Hermione berada di tengah-tengah kami, ia menyenderkan kepalanya di pundak Harry aku mengelus rambutnya lembut. "bagaimana rasanya?" tanyanya ke Harry "bagaimana rasanya saat kau melihat Ginny dan Dean berkencan?" tanyanya lagi membuat air matanya tambah deras mengalir "aku tahu" jawab Harry.

Terdengar hentakan kaki yang bersemangat dengan gelak tawa mereka dari suaranya saja aku tahu persis siapa itu, itu adalah Ron dan Lavender. Benar saja Ron dan Lavender berlari kearah kami dengan tawa kecil dan senyuman manis mereka sambil bergandengan tangan "ouh... sepertinya tempat ini sudah penuh, ayo won-won" ajak Lavender tetapi Ron tak mengikutinya "pergi" kata Hermione dengan pelan kami menatap Ron dengan tatapan -waspada- dan tatapan -lari- tetapi Ron juga tak peka-peka juga "pergi!" bentak Hermione kepada Ron, saking marahnya Hermione ia memantrai burung-burung tadi mengejar Ron tetapi sesampainya Ron berhenti di tembok burung-burung itupun seakan menghilang melewati tembok tersebut dengan cepat Ron pun ikut pergi menjauh dari Hermione.

painful truth ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang