1

61 9 32
                                    

Bertemu denganmu adalah hal yang paling menyebalkan dalam hidupku, untuk sekarang.
-Tania Ika Qaniira (22 Juli 2021)

"Sampai hitungan ke sepuluh gerbang akan saya tutup!" Ucap petugas OSIS tak lain tak bukan adalah Kesya Triviona dan Fathya Dinda.

"Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh—" Sambil menghitung angka, ramai sekali siswa-siswi yang baru saja datang langsung lari mengejar gerbang SMA Kartini tersebut.

"—delapan, sembilan, see puu luu—"

"Eh tunggu kak, tunggu!" Ucap lelaki angkatan baru tersebut, diikuti 5 teman lelaki dan 1 teman perempuannya.

"Angkatan baru ya?" Tanya Kesya dengan ekspresi dingin nya.

"Iya kak" Jawab nya lagi.

"Kenapa telat?!" Tanya Fathya lebih sinis lagi.

"Kakak kan belum nyebut huruf H di kalimat SE PU LU H, berarti belum telat dong" Bela lelaki nya satu lagi.

"Ga usah ngejawab! Ini udah telat! Kalian bertujuh berdiri di tengah lapangan, sampai hukuman di kasih sama OSIS pengurus hari ini!" Perintah Kesya dengan ekspresi dingin nya.

"Yaelah kak, telat 0.01 detik doang elah" Ucap perempuan yang telat bersama 6 lelaki tadi.

"Nama kamu siapa?!" Tanya Kesya.

"Putri kodok namanya kak" Salip lelaki itu lagi.

Hanya dua lelaki yang dari tadi beradu argument dengan Kesya dan Fathya, 4 lainnya hanya diam dan berekspresi datar, terutama sosok lelaki paling tinggi, dan tentunya paling menarik diantara mereka semua.

"Putri Dwi Araffah"

"Yang sudah menyebutkan nama, langsung berbaris ke lapangan!" Perintah Fathya lagi.

Kesya pun menunjuk menggunakan isyarat mata kepada mereka untuk menyebutkan nama mereka masing-masing.

"Aditya Az-zukhruf, adkel paling gans seantero sekolah" Ucapnya sangat pede, dan langsung berlari mengikuti Putri.

"Ervan Abraham, cogan Kartini" Ini juga ikutan.

"Rassya Firmansyah, maaf kak telat" Ucap lelaki yang satu ini, lalu berjalan mengikuti teman lainnya.

"Elvito Praditya" ucapnya singkat

"Arif Praditya"

"Kembar?" Tanya Fathya.

"Beda setahun" Jawab Arif singkat lalu berjalan berdua dengan adiknya Elvito mengikuti teman lainnya.

"Raffa" Ucapnya dan langsung melenggang pergi, tanpa menyebutkan nama panjang nya. Sungguh tidak sopan bukan?

"Heh! Nama lu Raffa aja?" Teriak Fathya.

"Kepo!" Jawabnya tanpa berniat untuk berhenti dan membalikkan badan.

"Ih sok cool banget tu cowok! Belum kenal Tania dia" Geram Fathya.

"Liatin aja nanti ada peperangan antara tu cowok ama Tania" Ucap Kesya sambil berjalan pergi dari gerbang yang sudah ia kunci.

DIFFERENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang