ℙ𝕒𝕣𝕥 𝟛

97 5 2
                                    

𝙃𝙖𝙞

𝙄 𝙝𝙤𝙥𝙚 𝙮𝙤𝙪 𝙡𝙞𝙠𝙚 𝙞𝙩

𝙝𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙧𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜 :)
.
.
.
.
.
.
.

Sebelumnya

Perlahan-lahan menekan knop pindu dan mendorongnya sedikit dan pintu punterbuka. Aku tak menyangka kalau pintu ini tidak dikunci. Kemudian akumendorong pintu agar aku bisa mengintipke dalam kamar dan yang ku lihat hanyalah kegelapan dan bau penggap, sepertinyakamar ini jarang sekali dimasuki. Tanganku langsung mencari saklar yang ada disamping pintu, kemudian menghidupkan lampu. Mataku langsung membesar, isi didalam kamar ini di luar bayanganku. 

Aku kira akan ada hal yang berbau mistis atau hal aneh lainnya tapi yang ku lihat sekarang sangatlah keren. Semakin penasan aku memberanikan diriku masuk ke dalam kamar untuk melihat isi keseluruhannya. Aku berdiri di tengah kamar ini melihat dan mengamati sekeliling kamar. Kamar ini penuh dengan barang-barang antik, benda-benda aneh yang pasti punya sejarahnya terlihat dari warnanya yang sudah pudar dimakan usia, di sisi kiri kamar ini ada lemari yang memenuhi semua dinding kamar yang berisi buku-buku usang dengan ketebalan buku yang berbeda-beda, judul-judul buku dengan tulisan yang tidak ku mengertisetelahnya aku melihat ke meja kerja terdapat kertas-kertas yang penuh dengan catatan berserakan.

Aku mendekati meja kerja yang berada dipinggir kamar yang membelakangi jendela, aku penasan dengan tulisan di kertar-kertas itu. Aku mengambil salah satu kertas itu dan membacanya. Apa ini, kenapa bahasanya tidak ku mengerti, bahasa apa ini. Tulisannya sangat aneh aku mengambil lagi satu kertas mencoba mencari tulisan yang bisa ku pahami tapi isinya tetap sama. Mataku melihat ke segala kertas-ketas itu dan bentuk tulisan disetiap kertas ini berbeda-beda pasti bahasanya berbeda juga.

Aku menoleh ke samping kanan ada peta yang sangat besar tertempel didinging dengan tempelan-tempelan kertas catatan kecil. Di peta kuno yang gambarnya tidakaku mengerti ini terdapat garis-garis merah yang saling menghubungkan antara titik ke titiknya. Nama-nama tempatnya pun tertulis dengan bahasa yang sama dengan beberapa surat yang ada di meja kerja. Aku mencoba mengingat peta dunia tapi tidak pernah melihat peta seperti ini, seingatku peta ini tidak ada di peta dunia.

Aku tersadar dari pikiranku ketika mendengar bunyi ketukan pintu. Astaga nenek sudah pulang, sebum keluar aku mengerluarman HPku dan memfoto peta itu setelahnya aku langsung mematikan lampu kamar dan menutup pintu dengan perlahan supaya tidak kedengaran nenek. Aku berjalan mendekat ke arah pintu depan dan membukanya.

"Assalammuallaikum." Nenek masuk melewatiku. "Waalaikummussalam. Nenek dari pasar ya?" melihat kedua tangan nenek penuh dengan belanjaan. "Iya dari pasar." Aku berjalan mengikuti nenek kedapur. Aku masih terbanyang dengan kertas-kertas dan peta di kamar itu, aku belum puas melihatnya.

"Shinta kamu tidak kemana-manakan saat nenek pergi?" nenek melihatku dengan wajah biasanya, tidak seperti tadi pagi. "Tidak nek, Shinta dari tadi di rumah, tidak kemana-mana." Aku takut kalau nenek tahu aku sudah masuk ke dalam kamar itu.

Malamnya setelah makan aku di dalam kamar, masih memikirkan kamar itu sabil melihat foto yang ku ambil. Aku ingin masuk lagi kesana tapi sekarang nenek sedang di ruang keluarga, apa aku masuk saat nenek sudah tidur saja.

Aku terbangun dari tidurku, meliahat ke jendelan dan matahari sudah bersinar. Astaga aku ketiduran, aku melihat kearah jam dan ini sudah jam 9 pagi. Aku langsung keluar kamar, terlihat kedua orang tuaku dan nenek sedang duduk di ruang keluarga. "Ya ampun, baru bangun jam segini. Dari tadi dibangunin ga bangun-bangun." Terlihat mama dengan muka marahnya karena kebiasaanku yang selalu bangun siang. Aku hanya bisa senyum-senyum tidak jelas.

Besok aku dan kedua orang tuaku akan pulang ke kumah kami. Dari tadi aku memikirkan kesempatan untuk masuk lagi ke kamar itu tapi tidak ada satu pun kesempatan itu. Nenek dan kedua orang tuaku selalu bersama- sama dengan ku. Sepertinya aku tidak akan punya kesempatan lagi hingga besok. Tidak apa-apa mungkin untuk kedepannya aku masih punya kesempatan lagi. Sepertinya aku akan sering ke rumah nenek. Tentusaja untuk masuk lagi ke kamar itu. Tunggu aku my secret room.
.
.
.
.
.
.
.

𝔼ℕ𝔻

𝘼𝙠𝙝𝙞𝙧𝙣𝙮𝙖 𝙩𝙖𝙢𝙖𝙩 

𝙏𝙝𝙖𝙣𝙠 𝙮𝙤𝙪 𝙛𝙤𝙧 𝙧𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜 𝙢𝙮 𝙨𝙩𝙤𝙧𝙮 

𝙅𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙆𝙤𝙢𝙚𝙣, kritik, saran 𝙙𝙖𝙣 𝙇𝙞𝙠𝙚 ;)

Secret RoomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang