Happy Reading...
Libur telah tiba. Para siswa siswi pun telah melalui penilaian akhir tahun. Begitupun Elle yang sudah mengikuti olimpiade yang ditunjuk oleh pak Kino. Dan Elle bisa membawa trophy untuk sekolahnya. Meski bukan yang pertama, setidaknya ia sudah berusaha sesuai kemampuan.
Orang tua elle pun sangat bangga kepada anaknya. Berkat pak Kino yang menunjuk anaknya untuk mengikuti olimpiade, Elle bisa tahu bagaimana saingan di luar sana.
Tapi, di balik olimpiade itu ada pertengkaran cekcok antara Elle, Ken, dan Pak Kino. Ya siapa lagi kalau bukan Ken yang memulai. Ia tak mau di tikung oleh gurunya sendiri. Ada guru guru sekarang yang modus ke siswa dengan cara seperti ini. Tapi ia percaya bahwa Pak Kino tidak mungkin seperti itu.
Tapi bagaimanapun ia harus berjaga – jaga biar tifak terjadi beneran. Kalau terjadi? Wah itu di luar bayangan Ken. Ia tak mau jika benar terjadi.
Elle pun hanya mengelus dada menghadapi sikap Ken yang agak kekanak – kanakan. Tapi bagaimanapun ia masih menyayangi Ken. Ia sadar mengapa Ken melakukan itu. Karena ia tak mau kehilangan orang yang disayang. Tapi Ken terlalu mendramastir.
Haha Elle tertawa mengingat Ken yang merengek kepadanya agar ikut belajar olimpiade bersama Pak Kino.
“ Ken ikut ya nemeni Elle” sambil bergelayut manja.
“ pokoknya jangan deket – deket Pak Kino ya. Nanti aku cemburu. Terus aku sakit. Mau tanggung jawab hah?!” sambil menggebu – nggebu.
“ Ngapain sih belajar dirumah kino – kino itu. Kenapa gak dirumahmu aja. Oh aku atau hanya akal – akalan nya aja nih pasti.”
“Heh lu, meski lu guru gua awas aja lu deket – deket pacar gua.” Kata Ken sambil menunjuk Pak Kino.
Dan masih banyak rengekan dia yang membuatku mengelus dada. Untung sayang, coba kalau tidak mungkin aku lelang saja lumayan dapat duit hahaha.
Dan ya Elle kini tak di pandang hanya anak orang kaya. Karena ia sudah memilki prestasi ia sudah tak diremehkan. Walau ada beberapa siswi yang iri. Tapi Elle bodoamat toh ia tak akan rugi.
*****
Kino POV
Yah tidak sia – sia membimbing Elle mengikuti olimpiade membuahkan hasil. Walau di ganggu kucing garong.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Boyfriend {SLOW UP}
Teen FictionKen Wellington. Seorang yang dingin dan kejam. Kalau saja negara ini menganut komunis, aku yakin dia cocok menjadi hitler kedua. Tapi ingat? Orang-orang pernah bilang, jangan pernah menilai seseorang dari luar. Ken adalah sosok malaikat ketika d...