Prolog

16 2 0
                                    

Terlalu cepat untuk merasakan rindu, terlalu singkat ku merasakan yang namanya cinta. Apa yang mereka lihat tidak sama seperti apa yang ku rasakan,itu semua tidak semulus yang mereka pikirkan, jangan tanya tentang keadaan komunikasi kita mendekati kata jarang pun jauh, kadar pertemuan kita bahkan seperti mencari jarum di tumpukan jerami, hal itu sangatlah sulit bahkan sampai mendekati kata tidak mungkin. Waktu yang dapat merubah itu semua, sedangkan hati tidak dapat untuk di bohongi bahkan untuk dipaksakan.
Angin bertiup seakan mebelai hijab secara lembut, seolah-olah kubiarkan untuk mengiringi datang dan perginya angin. Disini lah kisah cinta kami di mulai, dimana semua terasa indah tidak ada kata kata yang bisa ku ucapkan selain bersyukur kepadamu Ya Allah.

"Assalamualaikum Ratih" kata-kata yang di ucapkan langsung olehnya setelah kata 'maaf' di hari pertama bertemu. Aku dan dia hanya bisa menggunakan hati untuk berkomunikasi di mana kami sama-sama malu untuk memulainya, padahal kita berdua tahu kalau kita saling suka. Di hari itu kamu coba untuk memberanikan diri untuk menjadikanku orang yang istimewa dalam hidupnya.

'Pinanganmu' akanku jawab.
"Beri aku waktu untuk semuanya memikirkannya" ujar ratih.

Aku sangat bingung, karna sebenarnya bukan hanya aku yang mencintai orang yang sedang aku cintai..

Memng ini sangat berat untuk aku jalani,di sisi lain aku ingin membahagiakan orang lain tapi disisi lainnya aku ingin membahagiakan hatiku sebelum terlambat.

Sebelum dia menyatakannya semua padaku aku hanya terdiam.Aku mengagumimu, jujur. I love the way you write. I love the way you make a word to be a more than words! And i love, like everything about you! You are the causes i'm write and write on. Begitu sendunya aku tidak bisa mengungkapkan ini padamu, karena aku wanita. Aku tak menyesali takdirku sebagai wanita. Kalaupun aku adalah seorang pria, dan kau bidadari dunia, aku takkan pernah menyatakan perasaan ini padamu. Aku tidak ingin engkau menduakan Tuhanmu sebelum terucap janji suci mahligai bahtera asmara dua sejoli yang saling mencinta. Kita harus menjaga hati kita masing-masing, entah pada akhirnya aku tidak tahu bagaimana rasa ini merasa. Allah adalah sutradara terbaik yang selalu memberi happy ending bagi hambaNya. Aku tak tahu apakah happy endingku adalah dirimu atau bukan, itu masih menjadi tabir misteri tak terungkapkan sampai misteri itu membuka sendiri jawabannya suatu hari nanti.

***

Diary For SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang