Sometimes, I'll think of the memories
If you're in it, that's good enough for me.
(iKon - Love Scenario)———————————————————————-
Saat itu bulan Oktober, jalanan di halamam menuju Univeristasnya yang dipenuhi pohon ginko mulai menguning. Beberapa mahasiswa terlihat mulai sibuk karena telah kembali memulai tahun ajaran baru. Park Chanyeol adalah salah satunya. Baru satu bulan terdaftar menjadi mahasiswa di Departement Composition K'ARTS, Chanyeol harus dihadapkan dengan segudang tugas dengan deadline yang luar biasa menguras otaknya.
Memasuki akhir bulan pertama ini, Chanyeol disibukkan dengan setumpuk music sheet yang telah dicoret-coret penuh oleh hitungan birama, pun jarinya tak lepas dari keyboard untuk menentukan tempo dalam orkestrasinya. Chanyeol mencintai musik, dia bahkan sering membuat lagu sejak duduk di bangku SMA. Namun, pendidikan di bangku Universitasnya diluar dugaan. Semua lagu ciptaannya -yang menurutnya bagus-, bahkan ditolak mentah-mentah saat dosen memintanya menunjukkan demo. Music sheet itu bahkan penuh coretan. Definisi sakit, tapi tak berdarah.
Chanyeol tersadar, musik bukan hanya sebuah nada yang bisa kau nikmati seorang diri. Untuk membuat musik yang sempurna, banyak aspek yang harus diperhatikan. Dan Chanyeol baru mempelajari itu di bangku kuliahnya. Pun, jika untuk nilai komersil, itu lebih rumit. Sebuah lagu harus mengandung sense yang membangkitkan mood pendengar. Lirik, tempo, birama, dan part-part lainnya harus easy listening.
"Bagaimana untuk festival akir tahun yeol? Sudah menemukan seseorang yang cocok untuk membawakan aransemen ulang lagu itu?" Itu Mark, teman satu jurusan Chanyeol yang saat ini sedang mengerjakan tugas di dalam salah studio musik kampusnya.
Festival akhir tahun adalah annual festival yang rutin diadakan oleh K'ARTS. Menjadi salah satu mahasiswa baru dengan kemampuan yang menonjol membuat dosen memintanya terlibat dengan membuat aransemen ulang lagu dan dipentaskan dalam acara festival tahunan tersebut.
"Entahlah, aku belum tahu. Aku tidak banyak mengenal mahasiswa dari departemen vocal." Chanyeol sedikit nampak berpikir.
"Bagaimana dengan Seolhyun? Kurasa dia akan sangat memukau dan cocok membawakan aransemen ulang itu."
"Seolhyun? Siapa itu?" Chanyeol clueless.
"Astaga kau tidak tahu Seolhyun? Dia si trainee itu! Gadis paling cantik di departemen vocal yeol."
Dan dengan segala ojok-ojokan Mark, minggu berikutnya Chanyeol memberanikan diri menemui Seolhyun. Usut punya usut dari temannya di departemen vocal, Seolhyun punya kelas yang akan selesai jam 11 siang ini.
Maka itulah, disini di depan kelas 4.3 di lantai 4, Chanyeol menunggu dengan sabar. Matanya mengedar sedikit memincing, melihat beberapa mahasiswa mulai keluar kelas.
"Seolhyun-ssi" Chanyeol menepuk pundak gadis tinggi berambut panjang itu.
"Ya?" Menoleh.
Gadis yang dia yakini adalah Seolhyun itu mulai menatap Chanyeol dengan penuh tanya. Seketika Chanyeol terpaku. Mengamini perkataan Mark bahwa Seolhyun memang benar-benar cantik. Iris mata coklatnya berpendar terang. Hidung tingginya sangat sempurna. Senyum tipisnya bahkan membuat degup jantung Chanyeol tiba-tiba berubah lebih cepat. Seolhyun sangat cantik. Bahkan lebih cantik dari foto yang Mark tunjukkan kemarin.
Itu adalah pertemuan pertama mereka yang membawa pertemuan-pertemuan selanjutnya. Bahkan telah diyakini, Chanyeol jatuh cinta pada Seolhyun, pada pandangan pertama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Retrouvaille
Fanfiction- dikhianati hasil, dipermainkan takdir - Mari menyelami cerita bagaimana belajar bahagia versi Park Chanyeol dan Lee Ji Eun memang tidak pernah mudah.