Jam

1.1K 236 73
                                        

"Samlekom mamank! Gw balik!"--Atsumu

"salam yang bener, bujank."--Osamu

"gak ada orang juga di rumah."--[name]

"heh, kata Ustadz Shinsudin, meski gak ada orang di rumah, tetep harus salam."--Atsumu

"ya salamnya yang bener lah bujank. Entar malaikat mau catetnya gimana?"--Osamu


Trio Miya akhirnya sampai ke rumah mereka dengan aman, damai, selamat, sentosa, sejahtera. Padahal hampir jadi sasaran guguck bu Karmila tadi. Mana Udin udah balik dari Rahmatullah lagi//gak.

Habis servis jam mereka. Kemaren ketimpuk sama bantal Atsumu jadinya jamnya sad. Mana gak berdetak lagi jarumnya. "Mau dibawa ke Rumah Sakit, keburu koid. Jadi langsung ke tukang servis aja", kata Atsumu sambil nutupin celanannya yang bolong gara gara digigit si Bleki.

"Pengen tahlilan, tapi gak ada yang dateng", kata [name] sambil bawa buku Yasin.

"pengen beli batu batre, eh malah diseret dua saudaranya ke tukang servis", kata Osamu yang udah ambil keranda mayat.

Tukang servis terkejut melihat mereka semua. Karena kata Trio Miya, jam ini adalah jam warisan turun temurun nenek moyang mereka. Iya, turun menurun rusaknya maksudnya.

Jam ini pernah kesiram sama nenek buyutnya lah, pernah kepentok palu sama kakek buyutnya, pernah jatuh gara gara tetangga yang kepeleset di bawahnya sampai gempa, pernah diprek sama bapaknya, dijadiin lempar cakram sama ibunya, sampai sekarang malah ketimpuk bantal sama Atsumu.

Yeuh, nanti giliran dua Miya lain gimana, ya? Moga moga aja gak ditimpuk panci penggorengan sama [name].

Para Trio Miya yang kecapekan akhirnya duduk duduk santai di ruang tamu sambil nonton "tutorial cara mempersulit diri sendiri."

Katanya di book sebelah udah gak bisa tayang, jadi pindah server. Yaa... Walau gak berfaedah, daripada bosen setengah mampus, mending nonton aja, daripada ngesot sana sini.


"jadi, jamnya mau dipasang dimana?"--Atsumu

"Jidat lu."--Osamu

"jidat gw emang mulus. Ngaku aja lu."--Atsumu

"saking mulusnya mau gw usap pake jamnya."--Osamu

"nyeh, susah amat lu ngaku."--Atsumu

"bismillah, headshot."--Osamu

"heh! Lu lempar jamnya, gw lempar kapak bapak ye!"--Atsumu

"kalau kata Pak Supri sih mending dipasang di tempat yang jarang orang lewat. Biar nanti gak jatuh lagi kalau si Bagong kepeleset."--[name]

"di luar kamar aja. Atau di ruang tamu. Kalau di kamar nanti ketimpuk sempak Atsumu lagi."--Osamu

"gibahin terus sempak gw lah."--Atsumu

"yaudah, sini gw pasang. Lu pada resek kalau lagi mikir."--Osamu


Osamu langsung main rebut jam terus naik ke lantai 2 alias kamar mereka. Di depan kamar Osamu langsung ambil kursinya dan naik, atur atur posisi jamnya biar enak dilihat sama aman dari gempa dadakan si Bagong.


"Tsumu, palunya."--Osamu

"gak ada. Cuman ada paku."--Atsumu

"sama kapak boleh?"--[name]

"lu bawa bawa kapak mau sembelih nih jam? Mending sembelih Tsumu noh. Tahlilan kita."--Osamu

"jangan didenger dek, sesat."--Atsumu sambil nutupin dua telinga [name].


"ya terus mau pake apa lagi?"--Osamu

"batu? Talenan? Jidat lu?"--Atsumu

"gw iket lu di pohon mangga bu Karmila ya."--Osamu

"weh, enak tuh. Bisa vlog bareng mbak Kunti."--Atsumu

"sungguh ukiran kegovlogan yang hqq. Otaknya instal dulu sana."--Osamu

"panci penggorengan?"--[name]


Seketika semua hening juga si kembar yang saling tatap satu sama lain berusaha buat telepati.


'kalau rumah jebol gimana anjir?...'


"yaudah, ambil aja panci penggorengannya. Nanti biar abang yang pasang jamnya. Tsumu, kalau lu gak ada kerjaan, mending diem di sofa aja sana."--Osamu

"yeuhh... Yaudah. Kalau butuh apa apa, bilang ye?"


[name] langsung ngibrit duluan ambil panci penggorengan pesanan abangnya. Atsumu cuman jalan santai terus rebahan di atas sofa saking gabutnya disusul [name] yang langsung duduk di sofa sebrang.

*********

"tadaima!..."


"Samu!! Lu masang jam jangan kek otak lu napa?!" yeh, baru pulang langsung dapet semprotan mulut Atsumu lagi.

"lah? Emang napa?"--Osamu

"lu masangnya miring! Masak nomer satu di atas."--Atsumu

"nanti gw benerin. Capek tadi."--Osamu

"habis darimana coba? Btw, sekarang jam berapa?"--Atsumu

"bentar... Cek dulu."--[name]

[name] langsung pergi buat cek jam tapi anehnya abangnya malah keringet dingin sama heran.


"muka lu kok tegang banget?"

"emang jarum jamnya udah bisa gerak?"

"yaiyalah bujank! Masa digerakkin sama kita sendiri?"

"Tsumu..."

"napa?"

"itu jam belum dikasih batre Tsumu."

". . ."

Trio Miya! [Miya Twin x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang