LETA POV
Seperti biasa, mata ku dengan terang terangan menatap kearah Rion, ia sedang berdiri di depan kelas membawa buku dan menjelaskan pelajaran biologi tatapan mata yang dingin,suara yang tegas,dan postur tubuh yang tegap mempesona.
duh siapa sih yang nyangka kalau ternyata gue sahabatan sama cowok terrrrrrr-idaman satu sekolah!
Aku tersenyum,lalu meraih pena dari kotak pensil berwarna kuning, mencatat bagian bagian penting yang di presentasikan oleh kelompok Rion
"Dih sok sok-an lu let!" Seru teman sebangku ku, Fani.
Bukan rahasia lagi jika aku dan Rion memang memiliki hubungan yang dekat. Bayangin aja 5 tahun kenal dan 5 tahun nempel mulu sama nih anak kesana kemari selalu ngekorin Rion, jadi tameng kalau ada kakak kelas yang mau nyatain cinta, jadi pesuruh yang mau aja disuruh kesana kemari. Pokoknya selalu ada gue di dekat Rion! Dan ironiiiiinya hubungan ini hanya di dasari oleh persahabatan.Padahal banyak orang awam yang bilang kami cocok sebagai pasangan. Tapiiii ya mau gimana? Fakta menyatakan kami hanya sebatas sahabat dengan aku yang terjebak dalam hubungan Friendzone.
"Ih apaan dah sewot aja lu," balas ku cepat dan memasang wajah tak senang.
"Lu tuh ya dah berapa kali gue bilang berhenti nempelin Rion!"
"Lah kok lu yang sewot,Rionnya aja santai" balas ku cepat.
"Leta leta-" Fani menggelengkan kepalanya tak habis pikir
Aku membalas dengan memasang wajah tak suka sambil mengeluarkan lidah. Akhir akhir ini kami sering berdebat,mungkin karena Fani tau ada salah satu kakak kelas yang ngebet pengen jadi pacar Rion, dan kebetulan Fani juga tau, hal itu sedikit menyentil hati dan pikiran ku. Lagi,lagi dan terus lagi, Fani selalu meminta ku untuk berhenti berada di sisi Rion.
***
AUTHOR POV
"Rion!!" panggil Leta untuk yang kedua kalinya, ia sedang berusaha mengejar Rion yang sedang menuju ke parkiran.
"Ch! Lama banget sih Felysia!" Salah satu kebiasaan Rion sejak dulu adalah memanggil Leta menggunakan nama akhirannya kalau di tanya kenapa, Rion bakalan jawab "Biar cepet peka,capek manggil orang budeg gak nyaut nyaut."
Rion memperlambat langkahnya, sebenarnya ia bisa saja menunggu dan menselaraskan langkah dengan Leta tapi, kakak kelas genit yang selalu menunggu Rion di parkiran sangat sangat menganggu hidupnya,oleh karena itu jadilah Si Leta sebagai media penghalang. Bagi Rion, Lebih baik balek bareng Leta di banding dia!
"Idih kaki lu kepanjangan!! Rion bawain nih!!" Protes Leta sambil mengangkat tentengan tas kuning yang berisi kotak bekalnya.
"Baru bawa kotak bekal kosong dah keberatan aja gimana kalau bawa buku!?- Rion mengambil alih bawaan Leta,ia berhenti sejenak dan tiba tiba berakting seolah olah lupa akan sesuatu.
"EH KELUPAAN! MANA MUNGKIN LO BAWA BUKU!!"
"KURANG AJAR LO!"
Jangan berharap Leta akan sudi membawa tentengan buku,buku yang dia bawa kesekolah biasanya cuman beberapa buku tulis! Kalau perlu buku paket tinggal minjam ke Fani, kalau ada tugas kerjaannya nyontek ke Rion. Dilihat dari mana mana sudah begitu merekat image "Murid gak ada tujuan hidup" pada Leta. Kalau kata Fani, "Leta tuh cuman mau belajar kalau ada Rion,coba kalau gak kenal Rion mungkin gak bakalan lulus UN SMP!"
"Cepetan Fel!! Kalau gue ketemu Gisel-kakak kelas Rion- Awas lu ya Fel!"Rion berdecak kesal kemudian menarik lengan Leta untuk mempercepat langkahnya.
"Ih dah bagus yaa gue sempetin bolos Eksul!" Seolah tersadar dengan kalimatnya,Leta menepuk jidat Duh Salah ngomong! Bego banget sih Let dan tau Rion paling benci kalau ada orang perhitungan.
Rion langsung menghempas tangan Leta
"Oh gitu!" ucapnya sambil berlalu tanpa memperdulikan Leta.
Nah kan ngambek! Mode yang paling di benci Leta, Rion versi ngambek! orang asing mungkin bakalan mikir Rion anak yang jutek dan dingin,tapi faktanya Rion tuh orang paling ngerepotin dimata Leta!
"IH RION SINI DOLO!" Leta dengan sigap mengejar Rion, berusaha mengapai salah satu lengan Rion dan menahannya. Percayalah Rion adalah salah satu manusia paling moody-an dan paling susah di bujuk kalau udah ngambek, bahkannnn paling parah Leta pernah di diemin sebulan cuman karna Leta ketiduran pas turnamen basket Rion. Dan kejamnya kalimat terakhir yang Leta dengar di telfon pasca meminta ampun beribu ampun atas keteledorannya adalah "Jumpa lagi bulan depan" dan benar saja! Leta di anggap angin selama sebulan oleh Rion, Sebulan!
Hingga akhirnya Leta menobatkan Rion sebagai manusia paling ngerepotin di hidupnya! Dengan cepat Leta langsung mengejar dan berdiri di samping Rion, saat melihat Gisel sedang berjalan dengan sok cantik mendekati Rion.
"Ri-"
"Maaf kak! Rion balek sama saya-" Leta langsung menarik jemari Rion bermaksud untuk mengajak Sahabatnya ini menjauh dari seorang medusa.
"RION!!LO KAN JANJI BALIK BARENG GUE!" Gisel berteriak,mengejar dan berusaha mengapai salah satu lengan Rion.
Leta dengan sigap melerai dan menjauhkan tangan Gisel, Leta tau Rion gak bakalan bisa nolak!! GAK BAKALAN! kalau kata dia "Lebih baik nurut aja di banding image gue anjlok!" Pencitraan abis,giliran sama gue aja di nyusahin muluk!!
Gisel menatap Leta judes, "Lo gak malu ya? nempelin Rion muluk"
Leta balas menatap garang, ia menepis tangan Gisel lebih kuat.
"Harusnya lebih malu lo, Butuh berapa kali penolakan sih supaya tau diri?"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Tapi, Sayang !!
Teen FictionLeta Felysia, Remaja perempuan yang terjebak dalam hubungan dan cinta yang tak terbalas, "Friendzone" namanya. Bagi Leta, tak peduli seperti apa hubungannya. Kalau sudah terlanjur cinta bakalan selalu di genggam! Arion Madava Mirza, terkenal akan w...