Hujan mengguyur pagi itu, suasana dingin sedikit terasa pagi itu, namun cepat-cepat si ibu rumah tangga menghidupkan pemanas ruangan agar suasana menjadi hangat.
Jaemin menuruni tangga, setelah beberapa panggilan terdengar dari Ibunya, ia pun turun.
"Lho, Mark mana?" tanya Winwin yang masih sibuk menata hidangan di hadapannya,
"Ng, masih tidur Ma." sahut Jaemin. Winwin menatap Jaemin jengah,
"Kenapa ngga sekalian dibangunin?"
Jaemin menggaruk tengkuknya, 'kelelahan abis make out ' batinnya, Tapi nggak mungkin ia menjawab seperti itu.
Sudah pasti ia akan ditampar oleh Winwin setelahnya,
"Iya-iya sekarang aku bangunin."
Jaemin berbalik sambil mengerucutkan bibirnya, sementara Winwin yang melihat kelakuan putranya hanya menggeleng. "Kapan manjanya bakal berubah?"
Jaemin melangkahkan kakinya memasuki ruangan miliknya, bau feromon miliknya dan milik Mark masih menguar disini. sudut bibir Jaemin terangkat mengingat apa yang ia lakukan kemarin.
Ia melirik ke arah tempat tidurnya, Mark masih tertidur disana bergelung dengan selimut putih, dengan tanpa atasan.
Jaemin menggigit bibir bawahnya, salahkan hormon sialan yang ia punya. dengan langkah pelan, pemuda manis ini naik ke atas kasurnya, masuk ke dalam selimut dan mulai menatap wajah pemuda yang sejak kemarin resmi menjadi Kakak tirinya itu.
Tangan lentiknya mengelus pelan rahang tegas milik Mark, sumpah demi apapun Mark sangat tampan,
'Kenapa dia harus jadi kakak ku sih.' gumam Jaemin.
Mark membuka matanya kala ia merasakan sesuatu yang menganggu tidurnya, dan hal pertama yang ia lihat adalah Jaemin
"Selamat pagi, Kak." ucapnya sembari tersenyum manis, seakan tak ada masalah di hidupnya
Mark masih menetralkan pikirannya, sekelebat ingatan kemarin masih membayangi dirinya, dimana Jaemin yang nampak berbeda dari saat ia bertemu, hingga kemarin mereka melakukan make out.
"Sial, " pikir Mark,
Karena nafsu sialan itu, ia harus menuruti permintaan Jaemin.
Mark bangkit, tanpa menjawab ucapan selamat pagi dari Adik tirinya itu. Ia masih kesal dengan apa yang dilakukannya kemarin
Pemuda bule itu melenggang ke arah kamar mandi, berusaha membersihkan dirinya,
Sementara Jaemin masih terdiam dan tersenyum licik, "Sudah berani mengabaikanku rupanya." ucapnya
Pemuda manis itu bangkit, berjalan ke arah pintu kamar mandi, mengetuk pelan pintunya. "Kak, abis mandi langsung turun ya. Disuruh makan bareng sama Mama." ucap Jaemin sopan
Hanya deheman yang Jaemin dengar sebagai jawaban. Pemuda manis itu berjalan keluar dari kamar,
"Liat saja Mark, siapa yang bakal merasa terabaikan nanti."
KAMU SEDANG MEMBACA
brother; markmin
Fanfictionmark tidak menyangka jika jaemin seperti itu. warning! bxb harsword mature content mark dominant jaemin submissive tolong jangan salah lapak!