aku harus gimana

3.4K 370 45
                                    


Langsung saja nde....

*******

Klek...

"Jim..."

"Emm..kenapa Tae??" Baru saja Jimin keluar dari mobil Taehyung, kembaran nya itu memanggil dirinya dengan nada sedikit tinggi

Namja bermarga Kim itu mendekati sang kembaran lalu terlihat jelas di mata Jimin kalau Taehyung menginginkan sesuatu

"Kenapa???" Tanya Jimin

"Emm...aku bisa minta nomor, sepupu Jungkook..??"

"Ck.. Tae, she has a name" Jimin kesal pada kembaran nya ini. Kenapa selalu mengatakan sepupu Jungkook, disaat yoongi itu nama dari dari sepupu Jungkook itu

"Oke..apa aku bisa meminta nomor Yoongi???" Taehyung meralat permintaan nya.

"Bisa sih..tapi, aku harus ijin pada nya dulu ya..nanti dia terkejut kalau tiba-tiba ada nomor baru yang menghubunginya" ujar Jimin

"Harus ijin dulu???"

"Ya iyalah, masa asal kasih aja..gak sopan namanya" Jimin itu besar di negara Jepang yang mana sedari kecil di tempa untuk berprilaku sopan yang sangat kuat.

"Lah, aku ngasih nomor mu pada Jungkook, tanpa sepengetahuan mu..jim" bisik Taehyung pada angin yang lewat

"Apa Tae???" Jimin seakan mendengar Taehyung berbicara tapi tak jelas

"Gak ada kok. Ya udah lah, tapi nanti jangan lupa ya" Taehyung tak ingin dicakar oleh Jimin, kalau-kalau dia ketahuan memberikan nomor nya pada Jungkook.

Pasangan kembar itu berjalan menuju kelas mereka, sampai keduanya dihadang oleh beberapa yeoja yang satu diantaranya ada Irene, mantan Taehyung.

"Ada apa???" Tanya Taehyung dengan nada dingin nya.

"Kau memutuskan sepupuku, hanya karena yeoja gak jelas ini, bangsat!!" Ujar seorang yeoja yang terlihat tomboy juga mulutnya kayanya lupa di sekolahkan.

"Apa kau bilang, yeoja gak jelas?? Kau enggak ngaca ya.. jelas-jelas kau dan sepupu mu itu yang gak jelas" Taehyung menatap tajam yeoja itu.

"Seulgi..." Irene mengelus nada manjanya pada sang sepupu.

"Aku tak terima kau memutuskan Irene, jelas lebih cantik Irene daripada yeoja pendek ini" manik Taehyung terbelalak dan lehernya seakan patah-patah saat menoleh ke samping kanannya, dimana Jimin berada

"Apa??? Pendek??? Kau mengatai aku pendek???" Jimin buka suara, dan Taehyung terlihat kelabakan. Pernah Mimi bilangkan kalau Jimin itu ahlinya taekwondo.

"Jim..udahlah, gak usah didengar" Jimin tak akan pernah terima jika dirinya dikatai pendek..!!

"Huh..kau memang pendek, cebol, kecentet, bantet.." ujar yeoja itu lagi dengan wajah mengejek.

Dan...

Satu tendangan mengenai wajah seulgi sampai yeoja itu terjatuh di lantai dingin, dengan hidung yang bisa dipastikan patah, dan darah yang mengalir.

"Dengar...kurus, aku bisa saja membuat wajahmu tak lagi berbentuk. Tapi aku masih kasihan pada orang tuamu yang mungkin tak akan mengenalimu nanti..so, jangan bermain denganku. Mending urus tubuh tinggal tulang mu itu..." Jimin mengalihkan tatapannya pada satu yeoja yang mematung melihat sepupunya terkapar dibawah kakinya

"Dan kau, kalau kau berani..hadapi aku langsung..tak perlu pake tameng kalau tameng mu pun triplek bekas seperti dia, lemah..." Jimin menarik tangan Taehyung dan meninggalkan mereka disana.

We're Twins...Okey!!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang