twenty five

127 15 1
                                    

"kya nya gabisa. maaf aku ga mau gegabah ambil keputusan, terus setelah apa yg kamu lakuin dulu itu masih keinget jelas. tolong hargai keputusan aku."

setelah berpikir panjang akhirnya itu keputusan gue. I don't know why, tp rujuk bukan sebuah cara agar bersatu kembali, tapi sebatas keinginan satu pihak.

"iya. aku hargai keputusan kamu. tapi aku.."

"apa?"

Chris mendekat ke gue dan bilang "I really love, dan aku ga mau kehilangan kamu."

"kapan aja kamu bisa kesini buat jenguk anakmu atau mungkin mau ketemu aku," Ujar gue sembari mempersilahkan chris buat keluar dari rumah gue.

Chris pergi. kata²nya masih terngiang² di telinga gue. entah kenapa gue berpikir rujuk bukan satu²nya cara.

gue jalan ke dapur buat ambil air, tapi setelah gue minum sama aja. gaada perubahan di diri gue. bukannya makin tenang yg ada makin stres.


gue pergi ke kamar anak gue. dia udah tidur. mungkin dia ga tau apa yg di lakuin ayahnya dulu, tapi lebih baik dia ga perlu tau. gue elus kepalanya dan berbisik, "andai kejadiannya ga seperti ini, mungkin kita udah jadi keluarga yg utuh."

gue kecup keningnya dan keluar ninggalin kamarnya. gue jalan ke kamar gue dan bersiap untuk tidur. mungkin kejadian hari ini bisa gue lupain dengan tidur.


















gantung hehe. iya sengaja.
aslinya lagi buntu aku ni soalnya banyak pikiran wkwk tp gpp entar lagi wak!

btw aku balik nih, vote nya jangan lupa wak! lop yuuu♡´・ᴗ・'♡

i love u 3000 ; chris |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang