Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seokjin tercengang – melihat pemandangan mewah yang kini tersaji di hadapannya. Hotel bintang lima, di pusat kota Jakarta. Sang Alpha telah gila – batinnya. Ia tak menyangka bahwa kehidupannya kini benar-benar terbalik seratus delapan puluh derajat. Seorang bocah yang dulu hanya bisa bermimpi untuk pergi merantau ke Ibu kota, kini hidupnya dipenuhi kemewahan dan juga bergelimang harta. Hanya bermodalkan paras muka dan juga kepatuhannya pada sang Alpha.
Sang Alpha lalu mendesis, menatap pemandangan indah yang kini berada di hadapannya. Mulai dari rambut tebalnya yang hitam seindah kayu eboni, sorot matanya yang teduh – menatap manja sang alpha kini. Tak lupa leher jenjangnya yang kini terpampang jelas – seolah mengundang sang Alpha untuk mengklaimnya, memiliki sang omega seutuhnya.
Tangan sang Alpha kemudian bergerilya, membuka satu persatu kancing kemeja sang omega yang kini berbaring pasrah di bawah tubuh kekarnya. Mengetahui titik sensitifnya, sang Alpha kemudian memainkan jari jemarinya dan memilin puncak dada sang omega – membuat tubuh di bawahnya itu tersentak, seolah menuntut lebih, menuntut jamahan yang tentu saja akan diberikan sang Alpha dengan cuma-cuma.
Tak puas hanya bermain di dadanya, sang Alpha kini membelai perlahan leher jenjang sang omega. Mulut sang Alpha kini Ia gunakan untuk menjamah leher porselen milik sang omega, mengecup dan menghisapnya perlahan, mulai dari tulang selangka sang omega kemudian naik perlahan-lahan menuju ke balik telinga. Tindakkan sang Alpha kini dihadiahi oleh erangan yang keluar dari bibir ranum sang omega, yang tentu saja menuntut lebih. Menuntut sang Alpha untuk segera menuntaskan misinya.
"Namjoooon..h" erangan manis kini keluar dari bibir sang omega, meminta sang Alpha untuk berhenti bermain-main di tubuh atasnya dan segera memuaskan dirinya. Jari-jemari lentik milik Seokjin kini mencengkeram erat seprai di bawah tubuhnya – mencoba menahan sensasi yang penuh dengan candu, yang kini diberikan oleh sang Alpha
"Not Namjoon!" ujar sang Alpha menghukum sang omega – memperkuat dan memperdalam hisapannya pada leher jenjangnya "I've told you before. I'M YOUR ALPHA"
"M...Maaf.... M...aaf... ngh.. Alpha" erang Seokjin yang kini pasrah saja menanti nasibnya
"You've been a bad boy, Omega. Bad, bad, boy" bisik Namjoon di telinga sang omega sembari memberikan satu pukulan pada paha ramping milik sang omega
"I'm sorr... uuuh... I'm sorry... M..maaf Alpha..." ujar Seokjin terengah-engah di bawah tubuh sang Alpha