Mantan

262 36 6
                                    

by primrosebear

▪︎Happy reading guys, don't forget for vote and comments. Sorry for typo▪︎

Sore yang lumayan sejuk karna hujan baru saja reda satu jam lalu, Suho si ketua BEM itu tengah membaca buku sambil menikmati ice coffe disebuah kedai kopi samping universitas nya.

"Maaf aku datang terlambat, dosen ku tiba-tiba mengadakan kuis." ucap seorang gadis cantik berpakaian biru langit yang menghampiri Suho dan kini telah duduk dihadapan Suho.

"Hemm tak apa" jawab Suho singkat sambil tersenyum. Pria 23 tahun itu memasukan buku yang ia baca tadi kedalam ranselnya dan berganti mengeluarkan laptop dari sana.

"Jisoo-ya mari memeriksa kembali proposal kita sebelum diserahkan" ujar Suho, dibalas anggukan oleh gadis bernama Jisoo itu.

Hanya butuh setengah jam untuk menyelesaikan apa yang Suho dan Jisoo lakukan.

Karna dirasa sudah selesai Suho mematikan laptopnya dan memasukan kembali kedalam ransel hitam miliknya.

Menghabiskan ice coffe di hadapannya dan bersiap untuk pergi.

"Jangan pergi dulu, ada yang ingin ku bicarakan." ujar Jisoo menahan kepergian Suho.

Tanpa penolakan Suho mengikuti permintaan Jisoo.

"Ada apa?" Tanya pria tampan itu.

"Ini tentang kejadian beberapa hari lalu, apa kau sungguh menolak pernyataan cinta ku? Bisakah kau menerimanya saja, pelan-pelan saja Suho, aku akan membuatmu melupakan rasa sakit mu." Jisoo menatap Suho penuh rasa pengharapan dimatanya.

Suho menghela nafasnya lalu menggeleng.

"Maaf sekali lagi, tapi aku benar-benar tak bisa." Jawab Suho penuh rasa sesal. Menepuk pundak Jisoo lalu berdiri, berniat pergi.

"Apa karna kau masih mencintai Irene?" Tanya Jisoo disertai air mata dikedua pipi nya.

Yang ditanya terdiam, tak bisa berkata-kata.

"Sepertinya benar, kau masih mencintai wanita manja yang bahkan menyelingkuhi mu itu" Jisoo mengeraskan suaranya dengan air mata yang semakin mengalir deras.

Pelanggan lain di kedai kopi mulai memperhatikan Suho dan Jisoo.

Oh sial, Suho benci jadi pusat perhatian jika menyangkut hal seperti ini. Dengan sergap Suho menarik lengan Jisoo, membawa gadis itu ke jalan sempit yang lumayan sunyi.

"Jisoo aku sama sekali tidak ingin menyakiti mu, aku juga tidak mau membuat masalah atau semacamnya. Jadi tolong bisakah kau berhenti membahasa masalah perasaan? Aku menghargai mu karna kau rekan ku di organisasi kampus. Aku juga tidak mau hubungan pertemanan kita memburuk hanya karna hal ini."

"Kalau begitu mudah saja, terima perasaan ku. Masalah selesai"

"Tidak jisoo, tidak seperti itu!"

Jisoo tersenyum getir.

"4 tahun Suho, aku mengejarmu selama itu. Tapi kau sama sekali tak perduli. Dan saat aku berani menyatakan perasaanku kau malah menolaknya. Kau lebih memilih Irene yang jelas-jelas menyakiti mu"

"Bisakah kau berhenti membahas Irene, dia tidak ada sangkut paut nya dengan masalah kita"

Plak!!

Jisoo menampar Suho.

"Kau brengsek sekaligus bodoh! Aku membencimu! Terus saja cintai Irene yang sama sekali tidak perduli padamu."

Setelah meluapkan segalanya dengan air mata Jisoo pergi meninggal kan Suho disana.

"Sial" ucap Suho kesal. Mencoba memijat kepalanya yang terasa pening karna masalah muncul bertubi-tubi.

Benar kata Jisoo, Suho memang bodoh. Bagaimana bisa ia masih mencintai Irene yang tanpa bersalah berselingkuh darinya.

Memejamkan matanya mencoba menghalau pikiran yang mengganggu pikirannya. Namun bukannya menjadi lebih baik, ingatan kejadian menyakitkan bagi Suho malah muncul tanpa diundang.

Satu bulan yang lalu, saat daun kering berwarna coklat berguguran. Suho sang ketua BEM sedang bergegas menuju fakultas Irene karna sang kekasih minta dijemput. Suho berinisiatif datang lebih dulu dibanding waktu yang ia dan Irene sepakati.

Dan seperti drama klise tentang perselingkuhan Suho dengan mata kepala sendiri melihat Irene tengah berciuman intens bersama adik tingkat mereka Ooh Sehun yang terkenal sebagai ketua geng motor.

Awalnya ia tak mempercayai apa yang dilihatnya, namun setelah itu Suho sadar semuanya kenyataan. Apalagi Irene malah meminta putus padanya tanpa merasa bersalah. Benar-benar membuat Suho tercengang. Namun dengan segera pria Kim itu mengiyakan keputusan Irene.

Menatap tajam Irene dan Sehun yang sama sekali tak mereka bersalah itu dengan tatapan tajam.

"Terima kasih untuk segalanya" ujar Suho pelan, tak lupa memberi satu bogem mentah pada Sehun. Namun selingkuhan kekasihnya itu tersenyum. Seolah senyum itu mengatakan.

'Pukul saja, yang penting aku menang. Irene kini milikku'

Suho merasa muak akan kedua manusia dihadapannya itu, memilih pergi dari sana dengan amarah yang masih membara.

Sangat sakit sebenarnya, tapi Suho tak bisa melakukan apapun. Suho tahu Irene tidaklah berubah, hati gadis itulah yang berubah.

Tersadar akan memori menyakitkan itu, Suho kembali menghela nafasnya. Menenangkan diri sejenak lalu berlalu dari tempatnya berpijak sekarang.

●●●

Memarkir motor miliknya digarasi rumahnya, bersiap masuk kerumah namun Suho dikejutkan akan pelukan tiba-tiba dari seseorang.

"Kejutan!!"

Suara itu, suara yang sangat Suho kenal.

Apa mungkin....

Benar sekali, ternyata yang memeluk Suho adalah Irene, mantan kekasihnya.

Suho mencoba melepaskan pelukan dari Irene dan menatap penuh rasa penasaran.

Apa maksud gadis didepannya ini, muncul begitu saja setelah mengkhianatinya dan menghilang selama beberapa minggu?

Dan dengan tidak tahu malu memeluknya seolah tidak ada yang terjadi.

"Oppa aku rindu.... sangat-sangat rindu. Oppa kemana saja? Kok tidak menghubungi ku?"

Suho mematung, masih mencoba mencerna apa yang ada di depannya sekarang.

"Oppa..... kenapa diam saja.... pacar sendiri kok di anggurin"

"Hah... tunggu... apa maksud mu pacar?" Suho kini membuka mulutnya. Suho malah semakin terkejut karna Irene malah memegang keningnya.

"Tidak panas. Tapi kenapa oppa malah bicara ngawur? Oppa bukankah kita sepasang kekasih??"

To Be Continued


Jangan lupa kasih feedback (vote or komen)

Teaser ada di ig @primrosebear
3 des 2020

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 31, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang