03 - Bruises

211 18 0
                                    

8 Bulan kemudian, Fakultas Kedokteran Universitas Tunas Harapan.


====================

Satu semester sudah dilewati oleh Louisa, Agatha dan Aleta. Ketiga perempuan itu sekarang tengah sibuk menikmati sarapan mereka di kantin kampus seperti mahasiswa lain pada umumya. Entah kenapa ketiga perempuan ini lebih memilih makan di kantin padahal teman satu kosannya sudah membuatkan sarapan yang enak pagi itu.

"Padahal makanan Karina enak banget tau, kenapa juga lo pengen soto kantin tha"

"Sttt udah makan aja napa si?" Jawab Agatha yang sedang sibuk meracik sotonya.

"Yaa... masa lo gak tau let. Ini kan menu kesukaannya kak Aji."

Dua pasang mata itu langsung melihat Louisa kaget, terlebih lagi Agatha. Bagaimana bisa wanita ini tau kesukaan kak Aji sedangkan dirinya sendiri tidak tau?

"Demi apa lo?" Jawab Agatha sedikit kaget dengan ucapan Louisa.

"Loh bukannya lo mau makan soto karena kak Aji mau makan soto pagi ini disini?"

Agatha menggelengkan kepalanya cepat dengan pertanyaan Louisa padanya, sedangkan Aleta menyipitkan mata menatap Agatha curiga. "Lo mau caper ke kak Aji kah?"

"Engga Anjir! Ini gue beneran bm makan soto. Tapi, ya bagus dong kalau ada beliau disini."

"Btw lo tau dari mana wis?" Lanjut Agatha yang masih kepo dengan informasi yang diberikan Louisa hari ini. Louisa menunjuk salah satu ibu kantin yang menjual soto di kantin kampus, dan mengatakan bahwa dia berteman dekat dengan penjual soto tersebut. Mendengar perkataan Louisa kedua temannya itu hanya ber-oh ria menganggukan kepala.

"Kaga ada tuh si Aji-aji dah mau habis ge ini makanan gue" keluh Aleta sembari menyuapkan suapan terakhirnya.

Agatha hanya bisa mempoutkan bibirnya sambil memicingkan mata menatap Louisa. "Bohong ya lo?"

"Iih engga tau, kak Aji emang suka makan soto disini. Hari ini aja yang kaga makan, suwer tekewer-kewer dah" Jawab Louisa sambil membuat tanda peace di tangannya.

"Ah bete, tapi yaudahlah kelas udah mau mulai. Ayo cabut"

"Lo pada duluan dah, gue lagi nunggu temen gue" Mendengar jawaban Louisa membuat Agatha dan Aleta hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban dan pergi meninggalkan Louisa duduk di kantin sendirian.

-- scratch! byur!

Suapan terakhir Louisa terhenti saat sebuah air tepat membasahi kepalanya membuat semua mata dikantin sekarang tertuju padanya. Apalagi saat Katya menarik paksa Louisa dari bangkunya, membuat perempuan itu tersungkur dilantai karena kerasnya tarikan Katya.

"Gak usah manja lo! Ikut gue?!"

Louisa mendongakan kepalanya dan mendapatkan kakak tirinya itu tengah menatap wajahnya marah. Ia segera mendirikan diri dan merapikan ujung rambutnya mengikuti arah Katya berjalan.

"Lo ngapain deket-deket Arsan hah?!"

Belum sampai di tempat tujuan, Louisa sudah di dorong ke tembok dengan keras membuat lengan kirinya membentur ujung tembok yang meninggalkan bekas kebiruan di lengannya. Louisa hanya bisa meringis pelan, tidak mampu melawan kakak tirinya itu. 

"... ngga, aku gak ada deketin kak Arsan kak." 

"Halah alasan lo doang! Gue punya kali banyak mata di sini. Orang-orang bilang lo kasih surat cinta ke Arsan. Gila lo ya?!" Katya yang ingin mendapatkan jawaban dari Louisa dengan cepat menjambak rambut hitam kecoklatan Louisa, membuat perempuan itu mendongak menatap wajahnya. 

AKARSANA [ RUMAH SVT AU SPINOFF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang